SOYAM-23

23 6 0
                                    

Selepas pulang sekolah ketiga teman Cahaya tidak pulang ke rumah mereka , gadis itu memutuskan untuk bermain di rumah Cahaya , karena bosan tidak ada kegiatan sama sekali dirumah mereka.

Cahaya dan Isyhani sudah seperti semula lagi , mereka berdua sudah melupakan masalah kemarin , dan tidak akan mengulang kesalahan yang seharusnya Isyhani tidak berbuat egois.

Keempat gadis itu sedang di taman belakang rumah Cahaya , mereka sibuk memakan cemilan yang tadi sempat di bawa oleh Bi sri , pembantu rumah Cahaya yang sudah di anggap seperti keluarga sendiri , dan Bi sri-lah yang telah mengurus rumah Cahaya saat mereka pindah ke London.

"Ehmm , gimana kalau besok gue ngadain acara bakar bakar? Di rumah gue" ucap Adel membuka suara

"Boleh tuh boleh , sekalian lo ajak David nah disitu kan Cahaya bisa ketemu sama Dio , ya gak?" Balas Isyhani menyenggol lengan Cahaya yang ada di sampingnya

"Terus Dio suruh bawa Ryan , biar Isyhani seneng" timpal Via , Isyhani melirik Via sekilas tapi dalam hati ia senang bisa bertemu dengan Ryan

"Gue bakal bikin Ryan ngerespon lo , Isyhani" batin Cahaya , gadis itu hanya tersenyum tidak ikut mengeluarkan suara , ia berjanji bagaimanapun caranya ia harus bisa membuat Isyhani dan Ryan bersatu.

Kebahagiaan teman nya lebih penting darinya , ia tidak peduli akan di cap seperti apa , karena kebahagiaan nya tidak sama seperti orang lain.

Ya , Cahaya sudah tau penyakit nya , waktu itu ia memaksa bunda nya untuk memberitahu kenapa dia bisa ada di rumah sakit , padahal kalau dia pingsan masih bisa di tangani di rumah nya saja , lalu saat bunda nya memberitahu bahwa penyakit nya kambuh , Cahaya kaget sekaligus sangat sakit mendengar nya ,  tapi tidak ,  gadis itu tidak melihat kan kesakitan nya di depan orang yang ia sayangi , bagaimanapun ia harus bisa bersikap seolah olah dia tidak sakit.

Dari situlah Cahaya merasa bahwa dirinya tidak akan lama bertahan hidup , bahkan mimpinya untuk menjadi seorang Dokter saja tidak mungkin menjadi sebuah kenyataan.

"Cahaya , lo kenapa?" tanya Adel melihat Cahaya yang sedang melamun

"Gue gk papa kok" ucap Cahaya tersenyum

"Cahaya kalau lo merasa ada sesuatu yang menganjal di pikiran lo , lo bisa kok cerita sama kita" ucap Isyhani lalu memeluk temannya itu dari samping , "karena kita kan udah jadi sahabat , jadi lo bisa cerita sama kita , dan kita bakal jadi pendengar lo" lanjut Isyhani , Adel dan Via terharu , mereka pun ikut memeluk Cahaya.

***

Dio sedang memainkan ponsel nya di sofa ruang keluarga , pria itu tidak menyadari jika ada Ryan di samping nya.

"Ekhmm" Ryan berdehem , Dio menoleh dan melihat Ryan di samping nya dan tersenyum kepadanya , Dio menghela nafas , Apa mau pria di depannya itu?

"Santai kali natap nya , kayak sama musuh ajah lu" ucap Ryan , Dio tidak mengubris ucapan Ryan , pria itu bangun dari posisi nya tapi di tahan oleh Ryan

Dio meliriknya mengangkat satu alisnya , "gimana sama temen kecil lu? Dia udah balik lagi?" tanya Ryan

Ya , Ryan tau tentang teman kecil Dio , karena saat mereka kecil , Dio selalu menceritakan gadis kecil itu kepada Ryan , dan Ryan pun selalu senang menjadi pendengar Dio , karena bagaimanapun kebaikan keluarga Dio telah membuat pribadi nya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dio kembali duduk , ia menatap kedepan nya , pria itu bingung harus menjawab apa , Ryan memang licik pikirnya tapi sebelum ada kedua teman nya itu , Ryan lah yang selalu menjadi teman sekaligus saudaranya , pria itu selalu ada di samping Dio , Ryan begitu menyayangi Dio layaknya seperti adik dan abang , tapi Dio tidak mengetahui itu , bahkan Ryan rela barang atau apa yang menyangkut dirinya , jika Dio sudah menginginkan Ryan akan memberikannya asalkan Dio senang dan bahagia.

Ryan nampak sedang berpikir , "owh iya , Aya , bener kan Aya?" tanya Ryan , ya dia tau soal Aya , tapi tidak tau siapa nama lengkap gadis itu , karena saat Dio menceritakan tentang Aya , pria itu tidak menyebut nama lengkap gadis tersebut.

"Iya , Aya , dia udah balik ke Indonesia" ucap Dio

Mata Ryan berbinar , ia senang jika orang yang sudah membuat saudara angkatnya selalu memikirkan nya tiap malam akhirnya kembali.

"Terus gimana? Janji dia ke lu udah di tepati?" tanya Ryan

Dio menoleh pada Ryan ia tidak menjawab melainkan menggelengkan kepalanya , Ryan melihat raut wajah Dio yang kecewa itu , ia harus mencari tau kenapa gadis itu tidak memenuhi janjinya.

"Siapa nama lengkap Aya?" tanya Ryan , kalau dia sudah tau nama gadis itu ,  ia akan membuat gadis itu harus memenuhi janjinya kepada Dio , dan ya Ryan harus membuat mereka berdua bersama lagi.

Dio masih bimbang untuk menyebut nama lengkap Aya , tapi karena Ryan terus bertanya ia pun mengeluarkan suara , "Cahaya Anantasya Putri , gadis yang gue sering sebut Aya" ucap Dio

Ryan menatap Dio tidak percaya , apa ia salah dengar? Tapi seperti nya tidak , bagaimana ini? Ia menyukai gadis yang selama ini Dio ceritakan , bahkan ia sudah sempat ingin membuat Cahaya menjauhi Dio yang ternyata teman kecil nya , tidak ia tidak akan melakukan itu , ya sekarang hanya satu tujuan nya , ia harus membuat Dio dan Cahaya bersatu , sekarang ia harus mengikhlaskan Cahaya untuk Dio , ia rela jika kebahagiaan nya harus hilang , tapi ini demi saudara nya sendiri , Ryan tidak akan pernah ingin membuat Dio sama hal nya seperti dulu , Dio bersikap dingin dan cuek karena pria itu sering memikirkan tentang Cahaya , bahkan pria itu mengubah dirinya karena hanya ingin menjaga perasaan saat kecil hingga sekarang.
 





Happy eid mubarok , minal aidin walfaidzin , mohon maaf lahir dan batin semua nyaa🙏🏼❤️

And jgn lupa vote dan coment ya

STORY OF YOU AND ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang