🌻ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 9 || ᴍɪɴᴛᴀ ᴛᴏʟᴏɴɢ🌻

193 69 65
                                    

Warning!!!
The pictures just illustration
.
.

Music On:
🎵Imagine Dragons || Bad liar
(Cover by Anna Hamilton)🎵
.
.

Be relax
Enjoy this
And Happy Reading

♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️

Semesta, dia terlalu sempurna.
Bolehkah aku mengagumi dia yang sempurna?

~Luvena Brasta Arunika~

♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️

Sejak tadi, Azka belum juga bisa tidur, meskipun ia sudah menghitung banyak bintang yang ada di langit-langit kamarnya. Sekarang, perutnya justru unjuk rasa. Dengan malas, ia turun dari ranjang dan melangkah menuju ke dapur. Tak butuh lama untuk sampai ke dapur, karena Azka tinggal di sebuah apartemen.

Desain interiornya didominasi oleh warna hitam sehingga di sini tampak suram seperti istana kamar penyihir, meskipun lampu-lampunya menyala. Namun, Azka justru sangat suka tinggal sendiri di sini karena sesuai dengan seleranya.

"Ah, aku lupa mengisi kulkas," gumam Azka saat membuka lemari pendingin dan hanya menemukan botol-botol air mineral.

Ting! Tung!

Azka melirik jam dinding di ruang tengah dari sana. Kemudian ia berjalan sambil mengernyit ke arah pintu. Sebelum membuka pintu, ia melihat monitor kecil di dekat pintu untuk mengetahui siapa seseorang yang bertamu di tengah malam begini. Ketika mengetahui siapa yang berdiri di luar sana, Azka langsung membuka pintu dan memasang wajah datar.

"Hello, Bro! Temenin gue makan yuk!" pria itu langsung masuk dan melewati tubuh Azka dengan membawa jinjingan besar.

Azka mengekori pria yang kini melenggang ke kursi makan dan mengeluarkan makanan  dari dalam jinjingan yang sudah mendarat di meja makan. Sekarang, Azka berdiri dan menatap bingung pria yang tanpa sungkan mulai mengambil sebotol air mineral dari dalam kulkasnya.

"Gue laper banget, terus tadi gue beli dimsum udang. Eh malah dikasih bonus banyak banget! Gue enggak sanggup kalau makan sendiri," ucap sang pria seraya duduk di salah satu kursi makan Azka.

Azka menghela napas panjang. Entah ini sebut keberuntungan atau kesialan, karena pria ini datang saat ia sedang membutuhkan.

"Kenapa lu cuma ngeliatin aja? Sini makan bareng gue!" ucapnya dengan mulut masih terisi makanan.

Kemudian Azka duduk, lantas menerima sumpit yang disodorkan oleh sang pria. Setelah bertahun-tahun hidup tanpa berteman, rasanya sekarang pertahanan Azka hampir rubuh karena pria di depannya. Mungkin terdengar aneh, jika pria ini tiada henti merangkulnya meskipun sudah didorong berulang kali oleh Azka.

"Thank you, Bon!" ucap Azka. "Lu emang benar-benar keras kepala buat jadi sahabat gue, tapi ... gue jadi curiga. Jangan-jangan elu itu ... penyuka sesama jenis ya?"

"Uhuk! Uhuk!" Bonta tersedak dan langsung meneguk air mineral. Usai reda, Bonta kembali berbicara, "Gila lu! Gue masih normal, you know! Gue emang enggak seganteng lu sih, tapi mantan gue banyak. Nenek-nenek aja nempel sama gue. Ntar gue ajarin deh caranya! Biar lu tuh enggak jomblo seumur hidup gini!"

VENAZKA ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang