🌻ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 23 || ᴋɪᴛᴀ ᴛᴇᴍᴀɴ ʏᴀ?🌻

44 11 2
                                    

Warning!!!
The pictures just illustration
.
.

Music On:
🎵Gummy || Remember Me🎵
.
.

Be relax
Enjoy this
And Happy Reading

♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️

Karena kamu adalah Luvena Brasta Arunika.
.
.
Aku enggak mau ada jarak sedikit pun denganmu.
Jadi, mulai sekarang kita ... teman ya?

~L. Azka Aldric~

♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️

Sejak ke luar dari Blossom Café, Vena berjalan tanpa arah yang pasti. Bahkan tatapan matanya lurus dengan kedua lengan menggelantung lemas. Dalam hati, ia menyesali sikap kasarnya pada Samudra. Namun, Samudra memang pantas mendapatkan perlakuan sekasar itu. Bukankah hal yang dilakukan Samudra lebih menyakitkan dibandingkan dengan umpatan dan tamparan keras dari Vena?

Di depan toko bunga, Vena mendadak berjongkok sehingga tubuhnya bermandikan cahaya senja. Kemudian, ia menenggelamkan wajahnya pada kedua lengan yang terlipat di atas lutut, lantas ia bergumam, "Apa sikapku ke Sam itu berlebihan ya?"

Vena menghela napas putus asa. "Padahal kemarin aku merasa udah baik-baik saja, tapi sekarang aku malah layu seperti bunga matahari saat senja. Ah, aku terlihat menyedihkan. Kenapa Kau tega sekali padaku, Semesta?"

Tiba-tiba cahaya senja yang menyoroti trotoar jalan mendadak berubah menjadi gelap. Itu membuat Vena menengadah karena ia merasa ada sesuatu yang menghalangi cahaya senja. Benar saja. Sekarang, ia mendapati sosok pria yang tengah berdiri di depannya sambil memegang sebuah buket bunga mawar merah jambu.

 Sekarang, ia mendapati sosok pria yang tengah berdiri di depannya sambil memegang sebuah buket bunga mawar merah jambu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu lelah?" tanya sang pria seraya mengulurkan tangan pada Vena.

Vena menatapnya tanpa berkedip saat dua sudut bibir sang pria tertarik ke atas dan membentuk lengkungan indah. Seketika kedua mata Vena ribas. Namun, ia justru tersenyum haru pada sang pria. Bagaimana tidak? Pria ini selalu hadir di saat Vena sedang terluka dan sangat membutuhkan penenang.

"Kalau lelah, panggil aku. Nanti aku akan sihir rasa lelahmu jadi bahagia," ucap sang pria berusaha menghibur Vena yang tampak menyedihkan dengan tangan masih menunggu balasan dari Vena.

"Dia selalu muncul saat aku terluka. Semesta, apa dia hadir dalam hidupku untuk menyembuhkan luka?" batin Vena.

"Hei, Aru, tanganku mulai lelah."

VENAZKA ✔ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang