Warning!!!
The pictures just illustration
.
.Music On:
🎵 Shawn Mendes & Hailee Steinfeld || Stitches 🎵
.
.Be relax
Enjoy this
And Happy Reading♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️
Karena dia memiliki semua yang aku inginkan.
Jadi, dia pantas menderita ....~Sasha Maharani~
♥️🍓♥️🍓♥️🍓♥️
Ketika bel pulang sekolah sudah berbunyi, Azka lekas ke luar dari kelas 12 IPA 2. Kemudian, ia menuruni tangga dan menuju ruangannya. Dari belakang, Sasha mengekori Azka. Begitu pula dengan Vena yang langsung buru-buru mengejar Sasha.
Sesampainya di ruangan guru magang, Azka langsung menyuruh Sasha masuk, lalu mengunci pintu. Vena yang datang semenit di belakang Sasha, lantas menggeleng dan menunggu Sasha di depan ruang guru magang. Ia mencoba untuk mengintip ke dalam, tetapi tirai biru yang menutupi jendela tampak terlalu tebal sehingga Vena tidak bisa melihat apa pun.
Dari ventilasi, Vena melihat lampu di ruangan itu menyala tiba-tiba. Kemudian, ia menempelkan telinga ke pintu, tetapi ia tak mampu mendengar apa-apa. Ia semakin penasaran apa yang terjadi di dalam sana. Namun, ia hanya mampu menghela napas, lalu duduk di dekat meja piket. Ia rela untuk menunggu mereka sampai selesai.
Sementara di dalam ruangan Azka, Sasha duduk dengan menyilangkan satu kaki. Kedua matanya menjelajah ke seluruh ruangan dan tidak menemukan sesuatu yang spesial. Hanya tiga meja, empat lemari berkas, dispenser dan hiasan ruangan.
Azka menyodorkan segelas kopi kepada Sasha. Setelah diterima, Azka langsung duduk di kursinya. Mereka hanya terhalang meja yang berisi sebuah laptop, buku-buku dan tumpukan berkas.
Sasha meneguk sedikit kopi hitam yang masih panas. "Sepertinya, pembicaraan kita akan lama ya, Kak?"
"Kamu enggak tanya kenapa aku memintamu ke sini?" Azka menatap Sasha sambil tersenyum.
"Karena nilaiku bagus, terus Kak Azka mau kasih aku hadiah eksklusif. Benar kan?"
Seketika ia teringat bahwa kemarin siang ada seorang gadis yang memberikan sebuah kotak hadiah kepada kurir di depan Blossom Café. Bahkan pagi ini, ia tak sengaja menemukan kotak itu di tempat sampah yang ada di depan kelas 12 IPA 3. Itu membuat senyum manis Azka berubah menjadi senyum sinis. Ia harus mengelola emosinya dengan baik saat menghadapi gadis ini. Kemudian, ia mengangguk, lantas mengambil sebuah kotak merah berpita kuning dari kolong meja.
"Ini hadiah ekslusif dariku." Azka menyodorkan kotak itu untuk Sasha. Kemudian, Sasha membuka sedikit tutup kotak dan mengintip isinya hingga membuat mata gadis ini membulat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENAZKA ✔ [SEGERA TERBIT]
Teen Fiction#challenge30GP Note: UP selama bulan Ramadhan Vena adalah seorang gadis 17 tahun yang menyukai matahari terbit dan membenci gelap. Sejak putus dengan Samudra tiga bulan lalu, ia bertekad untuk membuktikan pada Samudra bahwa sebenarnya cinta itu haru...