chapter 8. ku menjauh,kau mendekat

3 2 0
                                    

"Bangun sayang"teriak seorang ibu yang sedang membangunkan anaknya.

"Hm...Fani masih ngantuk mah"ucap Fani setengah sadar.

"Kamu bangun atau mamah enggak beri kamu jajan selama 1 bulan"ancam Hana mamah Fani.

Mendengar ancaman dari sang mamah.Fani langsung berlari kearah berlari kearah kamar mandi.

"Pagi mah,pah"ucap Fani mencium pipi papah dan mamahnya.

"Pagi sayang"ucap Hana dan fian.

Keheningan terjadi diruang makan cuman suara sendok  yang beradu dengan piring.

"Mah,Fani berangkat dulu"ucap Fani menyalami sang mamah.

"Kamu dianteri sama pak supir"ucap fian(papah Fani).

"Kenapa papah enggak kerja?"tanya Fani binggung.

"Enggak papah mau berduaan sama mamah kamu"ucap fian yang dihadiahi cubitan dari sang istri.

"Yaudah Fani berangkat dulu,Assalamu'alaikum"teriak Fani sambil berlari.

"Pah,mah bikini Fani adek ya"ucap Fani yang nongol dari balik pintu.

"Siap nak"teriak fian.

Setelah menggoda kedua orang tuanya Fani berlari arah mobilnya.

"Kamu apaan sih"ucap hana.

"Kata Fani dia pengen adik"ucap fian menggoda.

"Ih mas"ucap hana malu-malu.

               🍁🍁🍁🍁🍁

Sesampainya Fani digerbang sekolah dia langsung melangkahkan kakinya ke dalam sekolah tercinta.

Soal kemarin Fani sudah melupakan dan untungnya bekas bullyan kemarin tidak ada yang parah.

Sekarang Fani bertekat untuk menjauhi yang namanya devin.

Padahal Fani tidak dekat dengan devin bertemu juga kebetulan.

"Pagi"ucap seseorang.

Fani melihat siapa orang yang sudah menyapanya.

Setelah tau siapa orang yang menyapanya.Fani langsung berjalan meninggalkan sang empedu.

"Lo kenapa?"tanya devin.

Iya dia devin orang yang mau Fani jauhin.

"Enggak"ketus Fani.

Keheningan tercipta diantara keduanya.

"Cindy"teriak Fani.

Fani langsung berlari menghampiri cindy.

"Opo?"tanya cindy.

"Untung ada lo"ucap Fani.

"Emang kenapa?"tanya cindy binggung.

"Udah nanti gue ceritain"Fani langsung menyeret cindy kearah kelasnya.

Sesampainya dikelas vani langsung menghelas nafas lega.

"Kenapa sih lo ditagih utang?"tanya cindy.

"Enggak"ucap Fani.

"Terus"

"Gue ogah ketemu sama tuh cowok es"ucap Fani sebal.

"Maksud lo devin?"tanya cindy menghadap Fani.

"Iyalah siapa lagi kalau bukan tuh cowok"ucap Fani kesal.

"Lo pasti ketemu terus sama devin secara kitakan sekelas"ucap cindy.

Fani berpikir "bener juga secara kitakan sekelas"batin vani.

Bodo amat lah Fani langsung menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya.

"Lo kenapa jauhin gue"ucap seseorang.

Fani mendongkak melihat siapa orang yang sudah merusak tidur nya.

"Au ah"ucap Fani kembali menenggelamkan kepalanya.

"Lo marah sama gue soal kemarin"ucap devin.

"Ih berisik gue mau tidur"ucap Fani kesal.

"Gue engga marah sama lo"Fani melotot dihadapan devin.

"Lucu"batin devin.

Devin tersenyum tipis tentunya.

"Apa senyum"Fani sewot.

"Enggak"ucap devin menjauh dari Fani.

Fani melihat devin yang pergi begitu saja kesal bukan main.

"Dasar cowok es"ucapku melihat kearah dia yang ada dibelakangku.

"Napa lo?"tanya cindy yang baru masuk.

"Enggak"ucap Fani cuek.

"Gila nih orang"ucap cindy.

Tak lama datanglah seorang guru.

"Pagi anak-anak sekarang kita belajar matematika".

"Pusing paK masih pagi juga"ucap zavier.

"Leres pak,kan abi teh lieur jaba tebisa pelajaran matematika mah"ucap asep

"Tenang anak-anak belajar matematika dengan pak ridwan jadi mudah"ucap pak ridwan.

"Eh si bapak,kekeuh wae matematikamah hese".

Semua orang yang ada dikelas tertawa mendengar ucapan si asep.

"Sudah-sudah kita bagi kelompok menjadi 4 kelompok"ucap pak ridwan.

"Kelompok pertama:clara,evi,alex,mora dan delika"ucap pak ridwan.

"Kelompok 2:Tifany,devin,tata,riki dan cici"ucap ridwan.

Fani yang mendengar dirinya sekelompok dengan devin langsung protes.

"Pak,saya engga mau sama devin"ucap Fani.

"Kenapa devin itu pintar tau"ucap pak ridwan.

"Tetap aja saya enggak mau"ucap Fani kesal.

"Enggak ada perubahan mengerti"ucap pak ridwan.

"Udahlah syukurin aja"ucap cindy.

Hari ini adalah hari yang sial menurut Fani yang niatnya menjauh lah ini malah makin deket.

"Sekarang kalian bergabung dengan kelompoknya masing-masing"ucap pak ridwan.

Dengan berat hati Fani mengikuti perintah tersebut.

"Apa lo lihat-lihat"ucap Fani menatap devin.

"Enggak,lo lucu kalau lagi marah"ucap devin.

"Sekali lagi lo ngomong gue bungkem mulut lo"ancam Fani.

"Boleh tapi dengan mulut lo"ucap devin tersenyum menggoda.

"Mesum"ucap Fani.

Fani membalikan bangkunya agar tidak berhadapan dengan devin bikin darah tinggi aja.

"Gue menjauh lah dianya yang mendekat"batin Fani.


CINTA TANPA JUDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang