chapter 9. mulai dekat

2 2 0
                                    


1 minggu berlalu saat kejadian pembullyan itu.

Dan kalian tau Fani makin dekat sama si devin iya devin.

Semua berawal saat kelompok dari pak ridwan.

"Fan,yuk kekantin"ucap cindy.

"Males gue"ucap Fani.

"Lo sakit?"tanya cindy sambil mengecek suhu tubuh vani dengan tangannya.

"Enggak"Fani.

"Mending enggak mau kekantin?biasanya lo paling semangat"ucap cindy.

"Tanggung gue lagi baca wp"ucap Fani fokus kearah benda pipih itu.

"yo wes aku pergi ajo dari hidupmu karena sayo tak dianggap"ucapan dramastis dan juga enggak ngerti cindy.

"Lebay banget lo"ucap Fani.

"Fani"cindy menatap Fani.

"Yang kau lakukan itu jahat"lanjut cindy.

"Apaan sih lo drama queen banget makanya jangan nonton film sering sering"ucap Fani.

"Ih lo beneran engga mau kekantin?"tanya cindy.

"Enggak males gue nitip siomay aja"ucap Fani mengeluarkan uang dari sakunya.

"Ok,gue pesenin tapi harus ada ongkirnya"ucap cindy menampilkan deretan giginya.

"Sisanya buat lo"ucap Fani.

"Yey makasih Fani ku sayang"ucap cindy meninggalkan kelas.

Setelah cindy meninggalkan kelas.

Fani kembali ke dalam dunia halunya.

"Lo enggak kekantin?"tanya seseorang.

"Enggak"ucap Fani tanpa berniat menengok.

"Kenapa?"tanya nya lagi.

"Males".

Devin yang geram dicuekin langsung mengambil handpone milik Fani.

"eh handpone gue"ucap Fani.

"Kembaliin handpone gue devin"ucap Fani kesal.

Gimana enggak kesel lagi enak-enak baca apalagi pas adegan sweetnya terus handpone lo diambil rasanya ingin gue gantung tuh orang.

"Enggak"ucap devin.

"Ih kembaliin devin"ucap Fani sambil berusaha meraih handpone yang ada digenggaman devin.

Tinggi devin dan vani jauh Fani hanya sebahu devin.

"Ih vin balikin"rengek Fani.

"yaudah gue balikin tapi lo harus mau temenin gue nanti malem"ucap devin menatap Fani.

"Ogah"ucap Fani.

"Yaudah gue enggak mau balikin handpone lo"ucap devin.

"Ih yaudah gue mau"ucap terpaksa Fani.

"Gitu dong"ucap devin mengembalikan handpone Fani.

"Nanti malem jam 7 lo harus udah rapi gue jemput"ucap devin.

"Yang cantiknya"bisik devin ditelinga Fani.

Fani langsung melihat devin yang menjauh dari pandangannya.

Kenapa jantung Fani berdetak tak karuan.

"Gue enggak boleh punya perasaan bodoh ini"batin Fani.

CINTA TANPA JUDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang