chapter 14. hari pertama jadian

2 1 0
                                    

Pagi yang cerah dengan mentari yang sudah terbit dari sebelah timur,menyambut setiap orang untuk melangkah kedepan.

Seorang wanita yang sedang bercermin dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.

"Hm..gue gugup"ucap fani.

Fani melihat sebelah kanan terlibat seorang wanita yang sedang tertidur terlentang dikasur.

"Woy bangun udah siang"Teriak fani membangunkan cindy.

"Hm..gue ngantuk"ucap cindy setengah sadar.

"Ih cepetan bangun"fani menggoyang ngoyangkan tubuh cindy.

"Gue izin aja deh"ucap cindy menutup tubuhnya dengan selimbut.

"Ih dasar kebo"fani kesal.

Fani punya ide yang cemerlang.fani langsung pergi dari sana.

"Anjir banjir"Teriak cindy loncat dari kasur.

"Huaaa"tawa fani pecah.

"Gila lo pagi pagi udah diguyur"ucap cindy kesal.

"Makannya jangan kebo,udah gih mandi"ucap fani masih tertawa.

Cindy melangkah kearah kamar mandi dan jangan lupakan gerutuaannya.

Fani turun kebawah untuk sarapan.

Saat sedang mengoleskan selai keroti terdengar bell berbunyi.

Teng...teng..

"Iya sebentar"Teriak fani.

Fani berjalan kearah pintu rumahnya.

fani sudah membuka pintu rumahnya.fani terkejut karena yang datang adalah kekasih tercinta.

"Pagi"sapa devin.

"P-agi"ucap fani gugup.

"Boleh masuk?"ucap devin tersenyum.

"E-h ayo masuk"fani mempersilahkan devin kedalam.

"Fan,siapa?"tanya cindy.

Fani tidak menjawab pertanyaan itu.

"Eh devin"cindy cengengesan.

"yuk duduk devin"ucap fani.

Tanpa kata devin langsung duduk disebelah fani.

Fani menyodorkan roti yang sudah diberi selai.

"Maafnya aku cuman ada roti"ucap fani.

"Iya engga papa kok,lagian aku udah sarapan kok"ucap devin tersenyum menatap fani.

Fani ikutan tersenyum.

"Gue jadi kambing congge inimah"ucap cindy kesal.

"Makanya cari pacar"ucap devin.

"Males"ucap cindy.

Mereka bertiga sarapan eh bukan mereka bertiga tepatnya mereka berdua karena dari tadi devin hanya melihat fani.

"Yuk kita berangkat"ajak fani.

"Ayo"ucap cindy.

Saat didepan devin langsung menarik tangan fani menuju motornya.

"Cin,gue berangkat bareng devinnya"ucap Fani.

"Lah terus gue"ucap cindy.

"Angkotan umum masih banyak"saut devin.

"Tega lo berdua"cindy sok sok sedih biasanya juga pake angkutan umum.

"Enggak usah lebay"ucap devin datar.

CINTA TANPA JUDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang