"Woy kentang gue"Teriak aldi."Minta kali"zavier cuek.
"Aldi lo ya gue cincang lo"ucap aldi kesal.
"Woy ini lagi di cafe malu maluin aja"ucap cindy meremparkan kentang ke wajah aldi.
"Biasa aja kali"ucap aldi kesal.
"Haha"tawa fani.
Devin melihat wajah vani yang sedang tertawa disebelahnya.
"Cantik"batin devin.
"Udah udah malu sama pengunjung lain"ucap fani menderai perdebatan.
"Siap buk bos"ucap asep hormat.
Sekarang sinilah mereka dicafe dekat taman kota.
Fani tersenyum melihat teman teman pacarnya ah rasanya fani malu menyebut devin pacarnya.
fani melihat kearah devin yang aa disebelahnya sedang menatap fani sambil tersebut.
"Kenapa?"tanya fani canggung.
Hanya gelegan yang fani dapatkan.
"Jangan liatin aku gitu"ucap fani menutup wajahnya dengan tangannya.
"Jangan ditutup.nanti aku engga bisa lihat bidadariku"devin menurunkan tangan fani.
fani melihat kedua mata devin polos dan kedua pipi Fani bersemu merah.
"Iya yang baru pacaranmah gitu dunia berasa milik berdua yang lain ngekos"ucap zavier.
"Huaa gue kapan dapet pacar tuhan"Teriak cindy.
"Gila lo"ucap aldi kearah cindy.
"Apa lo"sewot cindy.
"Maneh duaan debat wae ges wae ath kawin"ucap asep.
"OGAH"Teriak aldi dan cindy bersamaan.
"Haha"tawa fani.
"Udah udah kita pulang"ucap devin.
"Ayo"ucap zavier.
Edwar hanya melihat kebahagiaan sepupunya itu.
Mereka keluar dari cafe tersebut.
"Fan,kamu sama aku ya"ucap devin lembut.
"Tapi aku bawa mobil"ucap fani.
"Biar cindy aja yang bawa"ucap devin.
"Tap--"
"Udah lo sama devin aja gue bisa sendiri"ucap cindy.
"Yuk,fan"ajak devin.
"Dadah semuanya gue duluan"ucap fani tersenyum kearah kawan kawannya.
"Hati hati bu boss"Teriak aldi.
Fani menaiki motor ninja itu.
"Dadah"fani menyalambaikan tangannya.
Dirasa suka tidak terlihat teman temannya fani langsung melihat kedepan.
"Pegangan"ucap devin.
Fani melotot.vani malu kalau harus memeluk devin.
Fani terkejut saat tangannya dibawa oleh devin dan menaruhnya dipinggang devin.
"Pegangan nanti jatuh"ucap devin.
"I--ya"fani gugup.
Dengan rasa gugup yang ada didirinya fani memeluk devin.
Devin melihat wajah fani dispion.Devin tersenyum melihat wajah kekasihnya.
Setelah menempuh perjalaan kira kira 10 menit sampailah mereka didepan rumah bercat gading itu.
Fani turun dari motornya.
"Makasihnya"ucap fani tertunduk.
"Sama sama"ucap devin datar tuhkan aku bilang apa pasti wajah devin datar kembali.
"Yaudah aku masuk dulunya"ucap fani masih tertunduk.
Devin yang geram melihat sang pujaan hati tertunduk dari tadi.Devin langsung turun dari motornya dan menghampiri fani.
Devin mengangkat dagu fani jadilah tatapan mesra yang terlihat.
"Jangan nunduk nanti mahkotanya jatuh"ucap devin tersenyum.
Fani yang baru sadar langsung memutuskan kontak matanya dengan devin.
"Yaudah aku kedalam dulu"fani gugup bukan main.
Fani yang akan melangkah meninggalkan devin terkejut saat tanganya ditarik dari arah belakang hingga fani menubruk dada bidang devin.
"Eh"terkejut fani.
Fani langsung mendongkak melihat wajah devin.
Fani langsung menjauh dari devin.
"Jangan pergi dulu"ucap devin.
"Emang kenapa?"tanya fani polos.
"Ada yang ketinggalan"ucap devin tersenyum.
"Apa?"tanya fani wajah polos.
Devin mendekat kearah fani sampai beberapa senti hingga nafas devin terasa diwajah fani.
Reflek fani menutup kedua matanya.
Cup
Fani merasakan benda kenyal dikeningnya.
Fani membuka matanya dan menatap devin terkejut.
"Selamat tidur sayang mimpi indah"devin mengelus rambut fani.
Fani hanya melongo dan mencerna apa yang tadi dia alami.
Sampai sampai tak menyadari bahwa devin sudah tidak ada dihadapannya.
"Selamat malam juga"ucap fani tersenyum.
Fani langsung berlari kekamarnya.
"Ahhhh gue seneng"Teriak fani diatas kasur.
"Devin gue juga cinta sama lo"saking senengnya fani loncat loncat diatas kasurnya.
Fani merebahkan tubuhnya dikasur.
"Gue baper"ucap fani menutup wajahnya dengan boneka panda kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TANPA JUDUL
Teen Fictioncinta tanpa rasa takut cinta tanpa benci cinta tanpa judul itu adalah cintaku ~Tifany~ Seorang gadis yang polos dan cantik yang baru merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya.tifany harus menanggung r...