Chapter 21. Devin sakit

5 2 0
                                    

Pagi yang cerah menyambut setiap makhluk untuk melangkahkan kakinya untuk beraktifitas.

Seperti gadis yang sedang berkutat dengan alat masakan.

"Fan,kamu lagi ngapain?"Tanya Hana bingung tidak biasanya anaknya mau menincakkan kakinya didapur.

"Lagi masak nasi goreng mah"Fani masih sibuk dengan masakannya.

Hana menghampiri Fani"kamu enggak sakit"Hana memegang kening sang anak.

"Ih apaan sih mah"Fani merasa kesal dengan mamahnya.

"Engga biasanya kamu mau masak"ucap Hana melihat Fani menuangkan Nasi goreng kedalam misting.

"Yeyyy jadi akhirnya"Fani mengangkat misting itu dan tersenyum bangga.

"Ini itu untuk pacar Fani"ucap Fani tersenyum.

"Giliran buat pacar semangat 45 pas buat sendiri minta masakin aneh"cibir Hana.

"hehe..kan kemarin Devin udah buat Fani bahagia jadi sekarang giliran"Ucap Fani.

"Udah ah Fani berangkat dulu"ucap Fani memasukan misting ke dalam tasnya.

"Kalau mau masak jangan pake seragam jadi baukan"Hana mencium seragam Fani.

"Tenang mah"Fani mengeluarkan botol parfume dari dalam tasnya dan menyempotkannya keseragam.

"Udahkan wangi,Fani pami dulu Assalamu'alaikum"Fani menyalami Hana dan berlari kearah luar.

"Anak siapa sih itu"ucap Hana.

❄❄❄❄❄❄❄

Sesampainya Fani di sekolah Fani terus tersenyum kepada setiap orang yang menyapanya.

Fani sangat bahagia karena akan ketemu dengan pujaan hati dan memberikan Nasi goreng hasil jeri payahnya sendiri.

"Pagi semua"Ucap Fani masuk kedalam kelas tanpa melunturkan senyuman diwajahnya.

"Gila lo"ucap Cindy menatap heran sahabatnya itu.

"Enggak kok"Ucap Fani duduk.

"Fan,nyontek pr matematika dong"ucap Cindy.

"Karena hari ini mood Fani sedang baik jadi Fani ngasih nyontek cindy deh"Fani menyodorkan buku prnya.

"Emang sekarang hari apa?hari ulang tahun lo?"Tanya cindy penasaran.

"Bukan"Fani menggeleng.

"Terus?"tanya Cindy.

"Kar---"

Ucapan Fani terputus karena Fani melihat 3 orang remaja masuk kedalam kelas.

Fani melihat mereka dengan antusias tepat nya menyambut devin.

"Tapi kok enggak ada Devin"batin Fani.

Fani langsung menghampiri mereka bertiga.

"Vier,mana Devin"Tanya Fani tanpa basa basi.

"Lo enggak tau"ucap aldo.

Fani menggeleng menjawab atas ketidaktahuannya.

"emang devin enggak ngasih tahu lo?"tanya zavier.

"Ih kok pada balik nanya sih"ucap Fani sebel.

"Si Devin itu lagi sakit"ucap Zavier.

"HAH,KOK BISA SIH"Teriak Fani mengundang tatapan semua orang.

"Ya bisalah kan si Devin juga manusia"ucap Aldo.

"Kok Devin enggak ngasih tau gue sih"ucap Fani sedih.

"Tanya aja langsung"ucap zavier.

Fani langsung berlari kearah bangkunya dan mengambil tas gendong nya.

"Eh lo mau kemana?"tanya cindy heran.

"Gue mau kerumah Devin katanya Devin sakit"Ucap Fani khawatir.

"Tapikan ini masih jam sekolah oon"ucap Cindy geram.

"Tapi gue khawatir tau gak"ucap Fani berkaca-kaca.

"Enggak usah drama palingan si es itu cuman demam"ucap Cindy santai.

"Tap---"

"Assalamu'alaikum anak-anak"ucap seorang guru masuk kedalam kelas.

Dengan terpaksa Fani duduk dan mengurungkan niatnya menengok sang pujaan hati.

"Kenapa Devin enggak ngabarin aku"batin fani sedih

CINTA TANPA JUDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang