Chapter 22. Menengok pujaan hati

2 0 0
                                    

Terlihat seseorang yang sedang resah dibangkunya.

"Lama banget sih"batin fani resah.

Tring...tring..

Bell pulang sudah dibunyikan.

Fani langsung mengemasi barang-barangnya dan langsung berdiri.

"Fani kamu mau kemana?"tanya ibu guru.

"Hehe,pulang buk"Fani hanya cengir menampilkan deretan gigi putih.

"Beri salam dulu Fani"ucap ibu guru lagi.

Fani langsung duduk kembali dengan rasa jengkel.

"Ih ibu enggak tahu apa kan fani khawatir sama pujaan hati Fani"batin fani.

"Assalamu'alaikum"ucap ibu itu.

Tanpa kata lagi Fani langsung berdiri dan berlari meninggalkan kelas.

"FANI"TERIAK Cindy yang mengejar Fani.

"Apa?"tanya Fani berhenti.

"L-lo mau k-kamana?"Tanya Cindy ngengos-gosaan akibat berlari.

"Mau nengok pujaan hati"ucap Fani santai.

"Emang lo tau alamat Devin?"tanya Cindy.

Fani berpikir sebentar.

"Gue enggak tau hehe"ucap Fani dengan cengiran khas nya.

"Lo itu terus lo mau kemana sekarang hah"ucap Cindy sewot.

Fani berpikir kembali selama pacaran dengan Devin Fani tidak pernah mengajak Fani kerumahnya.

Saat Fani berpikir tanpa sengaja mata Fani melirik kearah kiri melihat Edwar.

"Edwar"Teriak Fani.

Edwar menoleh kearah suara yang sudah meneriaki namanya.

Fani berlari mendekati Edwar dan meninggalkan Cindy.

"Apa?"Tanya Edwar datar.

"Anterin gue kerumah Devin"ucap Fani tanpa basa basi.

"Ogah"ucap Edwar berjalan meninggalkan Fani.

Fani mengejar edwar.

"Please"Fani mengeluarkan puppy eyes nya.

Terdengar helasan berat dari edwar.

"Yaudah ayo"ucap Edwar.

"eyy"ucap semangat Fani.

Mereka pergi kearah motor spot milik edwar.

Saat diperjalanan mereka saling diam tanpa ada kata yang keluar dari keduanya.

Setelah menempuh sekitar 10 menit sampailah mereka didepan rumah mewah bercat putih gading.

"Turun"ucap Edwar.

Fani menurut saja.

Fani mengekor edwar dari belakang.

Edwar membuka pintu besar didepannya.

"Assalamu'alaikum"teriak edwar masuk kedalam rumah.

"Waalaikum salam"jawab seorang wanita paruh baya yang masih cantik.

Edwar menyalami tangan wanita paruh baya Fani juga menyalami tangan wanita paruh baya itu.

"Wah ini siapa cantik banget"ucap wanita paruh baya mengelus rambut Fani.

"Fani tante"Ucap Fani tersenyum canggung.

"Pacar Devin?"Tanya wanita paruh baya.

"Hehe...iya tante"ucap Fani malu.

"Enggak salah Devin cari pacar"ucap wanita paruh baya.

Fani semakin malu dengan perkataan calon mertuanya itu.

"Nama tante vina"ucap tante vina.

"Udah tante Fani kesini mau nengok anak tante bukan dengerin ocehan tante"ucap Edwar sewot.

Vina langsung menjewer telinga Edwar.

"Anak nakal dasar kau"ucap Vina masih menjewer telinga edwar

"Awww udah tan,sakit"ringis kesakitan edwar.

"Fani sayang kamu langsung kekamar Devin aja nya"ucap Vina tersenyum kearah Fani.

"Iya tante"ucap Fani tersenyum.

Fani langsung menaiki tangga dan mencari dimana pintu kamar milik devin.

"Ih yang mana sih"gumam Fani.

Fani melihat Pintu bercat coklat tertuliskan "kamar orang ganteng".

Tidak salah lagi ini pasti kamar Devin.

Tok..tok...

Fani mengetuk pintu itu tanpa bersuara.

"Masuk"Teriak dari dalam.

Fani langsung membuka pintu untuk dengan pelan.saat pintu itu terbuka terlihat seorang lelaki dan wanita yang sedang duduk dikasur.

Degg

Sungguh pemandangan yang sangat menyakiti.

Seorang wanita yang sedang menyuapi Devin dengan telaten.

"Fani"ucap Devin.

Fani langsung mengusap air matanya yang entah dari kapan keluar.

"Iya"ucap Fani tersenyum pura-pura tidak melihat kejadian yang sangat menyakitkan itu.

"Kesini"ajak Devin.

Dengan ragu Fani melangkahkan kakinya kearah kedua orang itu.

"Kamu udah pulang?"tanya Devin tersenyum.

Fani hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Devin.

"Kamu sakit apa?"tanya Fani.

"Biasa Demam"ucap Devin tersenyum.

"Vin,aku keluar dulunya"ucap wanita itu.

Wanita itu pergi dari hadapan mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA TANPA JUDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang