💞 CRF - 31 [End]💞

827 75 96
                                    

Di sini, di detik ini yang bahkan belum sampai dua puluh empat jam sejak Myung Soo menyadari ada cemburu yang terpahat di hati. Dan masih dalam hitungan menit saja sejak ia mengutarakan bisakah kiranya So Eun menyingkirkan Cha Eun Woo. Bahkan pembicaraan mereka tentang hal tersebut pun belum berujung kata sepakat, sosok yang dicemburuinya justru hadir tanpa disangka. Terpana tak percaya, Myung Soo melihat lelaki berpakaian kasual serba hitam termasuk topi dan masker yang sudah tak lagi menutupi wajah, berdiri di sebelahnya dan meneriakkan nama So Eun. Untuk pertama kalinya, kepalanya terasa meletup karena kehadiran mantan calon adik iparnya itu.

"Eun Woo." nama itu meluncur bersamaan dari bibir Myung Soo dan So Eun yang kini sudah berdiri di depan kekasihnya. So Eun memang tak berlama-lama dalam kagetnya, ia segera mengayun langkah menghampiri Myung Soo dan Eun Woo.

"Hai, aku..."

"Ada yang mau melompat dari jembatan? Kalian sedang syuting atau apa?" suara sinis memecah kecanggungan. Ah Reum yang semula ada di belakang dan berjarak, kini menampakkan diri.

"Bagaimana kalian bisa ada di sini?" Myung Soo semakin terkejut tapi ia menutupinya dengan tetap bicara tenang.

"Aku dari kafe milik Gong Myung. Eun Woo menjemput lalu kami melewati jalan ini dan melihat kalian. Astaga, adikku panik dan langsung menghentikan mobil."

"Aku...kupikir sesuatu terjadi. Maaf." Eun Woo membungkukkan badan pada Myung Soo dan So Eun.

Myung Soo memaksakan senyum. "Eun Woo, terima kasih atas perhatianmu. Tapi tak ada apa-apa." lalu ditarik dan dirangkulnya So Eun. "Dia ini memang suka aneh-aneh saja. Masa mau merasakan terpaan angin musim gugur dari atas jembatan." asal mencari alasan, Myung Soo berusaha agar tak terdengar gugup.

So Eun menahan tawa melihat apa yang dilakukan Myung Soo, di saat bersamaan ia pun menyadari Ah Reum terus menatap sinis padanya. Tanpa pikir panjang, disambungnya alasan mengada-ada yang dibuat oleh Myung Soo. Sambil mengelus perut, So Eun berkata, "Entah kenapa, tiba-tiba saja ingin melakukan apa yang dikatakan Myung Soo Oppa tadi. Tak masuk akal, ya? Hehehe."

Kian tajam tatapan Ah Reum, seringai sinisnya pun menjadi-jadi.

Berbeda dengan Eun Woo yang mengulas senyum seiring napas lega yang diembusnya. "Syukurlah, melihat seseorang memanjat pagar pembatas jembatan ini sontak membuat panik terlebih aku kenal dengan orangnya. Aku pernah punya kenangan tak menyenangkan di sini."

"Benarkah? Oh, ya ampun, pantas saja kau sampai meneriakkan namaku, aku jadi bisa membayangkan betapa paniknya dirimu. Tapi sebenarnya aku tidak niat memanjatnya, hanya menaikkan satu kakiku. Itu saja. Omong-omong bagaimana kau bisa tahu itu aku? Apa melihat dia dulu?" So Eun mengarahkan telunjuk pada Myung Soo.

"Noona mengenali mobil yang menepi di sini. Tak lama kau keluar dengan raut yang sepertinya penuh emosi. Maaf, jika aku salah lagi."

"Ah, kau terus saja meminta maaf. Terima kasih sudah sepeduli itu. Kau memang sosok idola panutan."

"Ehem. Kupikir sudah cukup. Ayo kembali ke mobil, So Eun. Kami permisi dulu." Myung Soo tersenyum kaku pada Eun Woo dan mengangguk sekedarnya pada Ah Reum.

"Aku tak percaya ini. Emosi membawaku pada sebuah keberuntungan tak terduga." So Eun memandangi seksama Eun Woo yang kembali masuk ke dalam mobil.

"Oh, betapa terharunya aku dipedulikan seperti itu. Jika aku menaikkan kedua kakiku ke pagar bisa saja dia tak sekedar berteriak memanggilku, adegannya akan lebih dramatis lagi." masih meracau, hanya saja kali ini So Eun melakukannya sembari menatap Myung Soo yang wajahnya memerah.

Merah karena marah dan Myung Soo tak bisa menahannya. "Kau senang, huh? Bahagia? Berbunga-bunga? Baru saja aku meminta bisakah kau menyingkirkannya, malah dia yang muncul!"

Crazy Rich Fangirl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang