“Direktur, sedang apa?”
Mata So Eun membesar. “Apa yang sedang kulakukan? Kenapa aku dalam posisi seperti ini?”
“Direktur Kim…”
So Eun langsung mengangkat kepala tanpa memundurkan tubuhnya, alhasil kepalanya itu mengenai dagu Myung Soo.
“Ouch.”
“Omo…” So Eun menggeser kursi yang didudukinya. “sepertinya aku tertidur” dan demi menjaga wibawa, So Eun pun marah-marah. “siapa suruh kau menjelaskannya terlalu teknis, aku jadi mengantuk. Berikan saja laporannya padaku dan buatkan bahan presentasi yang mudah dicerna.” So Eun lalu beranjak pergi dan ketika tiba di ruangannya ia merutuki tingkah konyolnya tadi.
“Apa yang barusan kulakukan? Menjatuhkan harga diri saja. Aku seharusnya membuat dia takut dan patuh padaku, tapi apa tadi? Bagaimana jika dia semakin meremehkanku?”
“Pusing, lebih baik aku pulang saja.” So Eun meraih tasnya dan cepat-cepat meninggalkan kantor.
Di tengah perjalanan, So Eun teringat kafe bernama Chingu. “Benar, ke sana saja. Beli minuman sekaligus cari informasi.”
Tiba di depan kafe dan sebelum turun, seperti biasa So Eun sedikit menata tampilan. Ia tak hanya menyimpan sepatu, tapi beberapa pakaian juga masker dan topi. Melihat langit yang masih terang meski sudah pukul tujuh, So Eun memilih melapisi kemejanya dengan cardigan tipis saja. Untuk rambut So Eun membiarkannya terurai, ia lalu menggunakan masker tapi tidak dengan topi karena merasa tak perlu.
Sesuatu tak terduga menyambutnya tatkala memasuki kafe dan rasanya ia ingin berbalik lalu berlari.
“Selamat datang, Kim So Eun! Aku tahu kau pasti akan datang ke sini, tak kusangka secepat ini sejak standee Cha Eun Woo terpajang di depan.” pemilik kafe, Gong Myung menyambut kedatangan So Eun.
So Eun mundur lalu memalingkan wajah seraya memegangi maskernya. “Kenapa Gong Myung ada di sini?”
“Buka saja maskernya, bukan karena dilarang tapi aku tahu betul wajah dibaliknya. Postur tubuhmu juga, tak banyak berubah. Gadis mungilku.”
So Eun berbalik tapi terlambat untuk bisa berlari, melangkah saja sulit karena dipeluk dari belakang. Tak ada pilihan, So Eun menginjak kaki Gong Myung.
“Awww, So Eun!” sebagai pria, Gong Myung tak mau kalah tentunya. Diputarnya paksa tubuh So Eun hingga menghadap padanya lalu ditariknya masker itu. “benar, 'kan? Kau So Eun, kenapa mau lari?”
“Tolong jangan buat keributan, bersikap biasa saja.”
“Kau yang duluan mau kabur.”
“Kau yang mulai, kenapa tiba-tiba ada di hadapanku dan menyambut kedatanganku?”
“Kafe ini milikku.” Gong Myung tersenyum lebar seraya merentangkan kedua tangannya.
“Milikmu?”
“Iya, dibantu kakakku juga sebenarnya,” bisik Gong Myung, dan official partner dengan Simhae aku persembahkan untukmu, So Eun.”
Kedua mata So Eun mengerjap tak percaya, “Aku tak salah dengar?”
“Tidak, aku tahu kau masih tergila-gila dengan Cha Eun Woo. Kau dan Bo Young, kalian berdua masih jadi penggemar gila.”
“Omong kosong apa,” gumam So Eun.
“Jangan malu, aku memahamimu.”
“Aku … pergi dulu.”
“Jangan, duduklah dulu. Kita sudah lama tak bertemu, kutraktir kau minum, iced caramel macchiato?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Fangirl [Completed]
Fiksi Penggemardua sisi So Eun sebagai direktur tegas berwibawa sebuah perusahaan travel berbasis e-commerce dan sebagai fangirl dengan segala keabnormalannya 😂