Sebenarnya bukan hanya So Eun yang gusar, Myung Soo pun demikian. Kecurigaannya terhadap So Eun makin besar terlebih setelah teringat percakapannya dengan Ah Reum dan ia akhirnya memahami maksud Ah Reum soal rasa irinya pada So Eun. Sebelumnya, Myung Soo mengira pengertian luar biasa yang dimaksud Ah Reum merujuk pada tingkah So Eun yang memang butuh kesabaran ekstra untuk menghadapinya, namun setelah merangkai semua fakta yang ada, Myung Soo sadar kalau bukan itulah yang dimaksud Ah Reum.
Tapi, seiring besarnya kecurigaan yang terbentuk, upayanya untuk menyangkal juga besar dan itulah sumber kegusarannya. Myung Soo berharap kecurigaannya salah, karena ia sama sekali tidak menyukai Sso yang dimatanya merupakan sosok penggemar fanatik dengan segenap aksi tidak berfaedahnya.
Sayangnya, So Eun terlalu lama merespon dan masih saja menunduk, hal itu jadi menguatkan kecurigaan Myung Soo. Ia pun menghela napas lalu kembali bicara, "Kau pernah mengatakan soal dirimu yang bisa jadi mengecewakan tapi kau punya perasaan yang tulus padaku. Bisakah aku memercayai ketulusan itu disaat kau tak sepenuhnya jujur padaku?"
Pertanyaan tersebut menyentak kesadaran So Eun, ia harus segera bicara. Namun saat hendak membuka mulut, terdengar suara bel dan bersamaan dengan itu, ponsel Myung Soo juga bergetar.
"Ibuku menelepon, akan kujawab dulu. Kau bukalah pintu."
So Eun bangkit dari duduknya, lalu pelan-pelan berjalan seolah tak ada semangat sedangkan Myung Soo segera menjawab panggilan yang masuk keponselnya.
"Halo, Eomma."
"Samchon, ini aku. Gawat, Halmoni jatuh karena terpeleset," terdengar suara panik Hyun Soo mengabarkan hal buruk sambil menangis.
"Apa katamu?"
"Ambulans sedang menuju ke sini, Samchon menyusul saja ke rumah sakit."
"Bagaimana keadaannya?"
"Aku tidak tahu. Ah, sepertinya ambulans tiba. Ke rumah sakit Samhwa, ya."
Sambungan terputus, Myung Soo yang tak kalah panik langsung melangkah cepat-cepat ke arah pintu dan ketika tiba di sana, So Eun baru saja membuka pintu tersebut. Dari arah luar, masuklah tamu yang tak lain adalah Gong Myung.
Tanpa melihat situasi, Gong Myung langsung menghampiri So Eun dan menyentuh kedua bahu gadis itu. "Bo Young mengatakan kau sampai ke rumah sakit gara-gara kejadian di festival musik itu. Kejadiannya bahkan sebelum Eun Woo tampil jadi belum sempat melihat idolamu, kau sudah terluka. Bagaimana kondisimu sekarang?"
Myung Soo sejenak menutup mata, secara tak langsung Gong Myung sudah menjawab kecurigaannya.
Sedangkan So Eun berusaha menyingkirkan tangan Gong Myung dan disaat itu ia terhenyak karena Gong Myung menyebut nama Myung Soo dengan ekspresi kaget. So Eun pun menoleh ke sisi kirinya dan mendapati Myung Soo sudah berdiri di sampingnya. "Mati aku."
"Myung Soo Hyung, rupanya ada di sini. Hai," sapa Gong Myung yang belum pulih sepenuhnya dari rasa terkejut.
"Ada situasi darurat, aku harus pergi sekarang," ujar Myung Soo dingin sambil meneruskan langkahnya, ia bahkan tidak membalas sapaan Gong Myung.
"Ke mana, lalu bagaimana dengan pembicaraan tadi?" tanya So Eun terbata.
"Tunda saja dulu. Aku pergi," Myung Soo setengah berlari keluar rumah sampai menuju mobilnya.
So Eun hanya mengikuti hingga pekarangan rumah, ada perih terasa ketika Myung Soo tak memberitahu hal darurat apa yang terjadi dan tempat tujuannya.
"Kau masih bersama Myung Soo Hyung?"
Pertanyaan Gong Myung menambah kekesalan So Eun, "Kenapa kau datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Rich Fangirl [Completed]
Fiksi Penggemardua sisi So Eun sebagai direktur tegas berwibawa sebuah perusahaan travel berbasis e-commerce dan sebagai fangirl dengan segala keabnormalannya 😂