5 Oktober 1996
Kurang dari seminggu kepergian ayahnya, Emily terpaksa harus membawa ibu dan adik laki-lakinya pindah dari rumah mereka, karena rumah itu disita oleh bank yang sebelumnya sebagai jaminan pinjaman almarhum ayahnya yang terlilit banyak utang semasa hidupnya. Saat ini tak ada lagi harta yang tersisa bagi mereka untuk menyambung hidup. Karena tak punya tempat tinggal lagi, mereka memutuskan untuk pindah ke kota lain dan memulai hidup baru di sana.
Ayahnya meninggal karena kecelakaan parah yang dialaminya setelah bertengkar hebat dengan ibunya. Ibu Emily merasa sangat terpukul, tak henti-hentinya ia menangis dan menyalahkan diri sendiri, ia merasa telah bertindak terlalu keras sehingga menjadi penyebab kematian ayahnya.
Emily sangat sedih melihat kondisi ibunya yang sekarang masih belum bisa merelakan kepergian sang ayah. Namun Emily harus bangkit dan terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarganya. Ia kesana-kemari mencari pekerjaan paruh waktu demi bisa menafkahi keluarga kecilnya, demi menyewa apartemen serta membiayai kuliah dan sekolah adiknya.
Pagi itu..
" Bu, lihatlah aku bisa melanjutkan pendidikan ku ke Aston UNIVERSITY yang ada di kota ini.."
(sambil menunjukkan lembaran kertas yang berisi keterangan bahwa ia bisa melanjutkan perkuliahannya)
"Benarkah sayang?, Ibu sangat bangga mendengarnya.."
(ibu memeluk Emily kemudian mengelus rambutnya sambil tersenyum setelah lama garis senyum itu tak pernah nampak di bibirnya)
" bagaimana dengan sekolahku kak? Apa aku masih bisa sekolah? "
" Ya tuhan, maaf sayang kakak lupa memberitahumu, kemarin kakak juga sudah mengurus semuanya dan besok kamu sudah bisa bersekolah "
" Benarkah kak? Yes "
(Adiknya tersenyum sangat bahagia setelah mengetahui bahwa ia masih bisa bersekolah ditempat yang baru).
Emily sangat bahagia melihat ibunya senang kedua anaknya bisa melanjutkan pendidikan mereka lagi. Ia juga harus bangkit dari kesedihan yang selama ini menyelimutinya. Ia juga memutuskan akan mulai mencari kerja part time agar bisa menyambung hidup keluarganya.
20 Oktober 1996
Sebelum mulai kuliah ke universitas barunya, Emily memutuskan untuk mencari pekerjaan yang berbeda dengan jam kuliahnya, agar ia bisa mencari uang serambi kuliah.
Setelah mencari pekerjaan kesana-kemari, dari pagi hingga sore hari, namun tak ada satupun tempat yang menerima ia bekerja. Kemudian ia memutuskan untuk rehat sejenak, duduk di pinggir jalanan sambil memandang ke arah langit yang mulai kelabu.
" oh ya tuhan, kemana lagi aku harus pergi?, kenapa semua ini terasa sangat sulit?. Ayah kenapa kau harus pergi di saat seperti ini. Kau bahkan tak berbicara kepadaku sebelumnya "
Tetes air mata Emily mengingat sosok sang ayah serasa tak percaya dan hampir putus asa dengan keadaan yang menimpa dirinya dan keluarganya sekarang ini, namun ia juga tidak bisa menyalahkan takdir.
" Tak ada yang bisa aku perbuat jika aku selalu mengeluh seperti ini.. aku harus bangkit.. demi ibu dan adikku, aku tidak boleh seperti ini terus " gumamnya.
Kemudian ia kembali mendatangi tempat-tempat bekerja yang mungkin memerlukan jasanya. Ia melihat di seberang jalan ada kafe kecil yang lumayan ramai. Lalu ia memberanikan diri melangkahkan kakinya ke tempat yang lumayan asing itu.
" Permisi tuan.. "
" Iya, mau pesan menu apa nona? "
" Oh tidak tuan, saya cuma ingin bertanya, apakah di kafe ini lagi membutuhkan tenaga kerja perempuan? "
" Sebenarnya tidak begitu diperlukan, namun karena akhir-akhir ini kami lumayan cukup ramai. Mungkin kami bisa merekrut nona "
" Benarkah tuan? Baiklah saya pasti akan melakukan yang terbaik dan tidak akan pernah mengecewakan. Terimakasih banyak tuan atas kesempatan yang diberikan "
" Baiklah sama-sama nona, kira-kira apa besok nona bisa mulai bekerja? "
" Siap tuan. Besok saya akan mulai bekerja "
.......
bagaimana sobat reader? Apa kalian pada penasaran dengan cerita selanjutnya?
Kira-kira bagaimana sih kelanjutannya.. kok belum terasa ya adegan adegan seramnya hehehehe oke tunggu di chapter berikutnya ya :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Incaran Drakula
Mystery / ThrillerIni adalah kisah diriku yang terbilang ubnormal bagi kebanyakan orang, terbilang cukup aneh namun ini terjadi dalam hidupku. Aku adalah manusia yang tak percaya tentang hal-hal mistis. Terlebih saat cerita-cerita berbau mistis seperti itu terdengar...