Kehidupan Baru

221 40 0
                                    

Setibanya di kota pada malam hari Bryan langsung mengunjungi sebuah pasar. Sebelumnya Ia telah mempelajari sebagian besar kehidupan manusia dalam buku-buku kuno peninggalan suami wanita paruh baya itu. Ia mengetahui bahwa pasar adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Lalu ia bertanya kepada salah satu penjual toko yang masih berdagang di sana, sambil menundukkan jaketnya

" Permisi, saya ingin membeli rumah "

" Rumah?, maaf ini bukan toko properti tuan, tapi ini adalah toko sayuran "

" Lalu dimanakah saya harus mendapatkankannya? "

" Kalau Anda mau, teman saya sedang menjual rumah mereka sangat modern tapi dekat dengan perkebunan, dekat juga dengan tempat tinggal saya, bagaimana apakah tuan berminat? Jika ia, besok langsung saya antarkan ke lokasinya"

" Saya tak bisa menunggu besok, saya sangat butuh malam hari ini juga "

" Hemmm kenapa tuan baru mencari rumah selarut ini. Baiklah saya hubungi dulu teman saya. "

Lalu pak tua si penjual toko itu menghubungi temannya.

" Nah beruntung, Anda bisa membelinya malam ini juga. Kebetulan beliau lagi di lokasi. Kalau begitu mari saya antar kebetulan saya juga akan pulang. Saya tutup toko dulu "

Lalu Bryan menunggu pak tua itu sambil menutup tokonya yang sudah larut malam.
Di perjalanan saat di dalam mobil, pak tua itu bertanya kepada Bryan.

" Anak muda, sebelumnya siapa namamu dan dari mana asalmu? Kenapa sangat memerlukan rumah semalam ini "

" Bryan. Saya datang lumayan jauh, saya hanya ingin pindah ke kota karena merasa bosan "

" Panggil saja saya paman Tom ya.. hmm Lalu apakah kau hidup sebatang kara? Apa diusiamu ini kau tidak kuliah? "

" Apa itu kuliah? "

" Sangat menyayangkan jika kau punya banyak uang sebaiknya kau daftar kuliah di universitas Aston tidak jauh dari sini "

" Lalu, apakah dengan kuliah aku bisa mempelajari hidup manusia? "

" Tentu jelas, kamu bisa mempelajari apapun jika kuliah, jika kamu mau aku akan membantumu untuk mendaftar kebetulan teman istriku adalah tenaga umum di sana, bagaimana? "

" Baiklah besok antarkan aku ke sana "

" Baik, besok aku akan menjemputmu "

Akhirnya setelah menemukan tempat tinggal, Bryan juga mengikuti saran pak tua untuk kuliah. Setelah lama berbincang di atas mobil. Mereka kemudian tiba di rumah yang akan dibeli oleh Bryan.

" Kita sudah sampai mari turun "

Bryan terheran-heran melihat rumah modern manusia jelas jauh berbeda dari rumah lamanya. Kemudian ia segera masuk ke dalam rumah yang cantik itu. Lalu si penjual rumah mempersilahkan mereka duduk.

" Begini Jack, anak muda ini ingin mencari rumah karena ia baru tinggal di kota ini. Ia berasal sangat jauh "

" Haha iya iya, saya bisa mengerti Tom, baiklah mungkin langsung saja karena sudah larut malam ya. Apakah tuan memiliki uang yang cukup? "

Bryan langsung mengeluarkan beberapa batang emas dan beberapa berlian dari jaketnya.

" Apa ini cukup? "

" Wah wah, ini berlian dan emas asli, ini sangat mahal harganya, seperti nya ini berlian generasi pertama hahahaha, ini sudah sangat cukup tuan. Anda sudah bisa memiliki rumah ini, dan ini kuncinya, eh tunggu Tuan??"

" Ada apa Jack? Apa ada kesalahan? "

" Tidak Tom, aku rasa mata pemuda ini berwarna merah, apa aku salah liat? "

" Haaa.. yang benar kamu Jack, apa benar anak muda? "

" Hah iya benar Tom, apa kamu memakai apa itu namanya? Mmm? Haa.. softlens merah? "

" Iya, aku memakai softlens "
( Seketika Bryan langsung menjawab walaupun ia tak mengerti apa maksud dari softlens itu )

" Memang anak muda kebanyakan telah canggih-canggih dan modern ya "

" Iya benar Jack, jauh dengan zaman kita dulu "

" Saya juga ingin membeli soflens hitam tapi di mana ya? "
( Bryan sontak terpikir untuk menutupi jati dirinya sebagai seorang penghisap darah )

" Tenang nak besok, setelah mendaftarkan kuliah mu, paman antarkan ke tokonya "

Paman Tom yang baik hati selalu membantu Bryan seraya menganggapnya seperti keponakannya sendiri. Akhirnya besok hari Bryan dan paman Tom pergi ke Aston university dan mendaftarkan kuliah Bryan. Paman juga mengajak Bryan ke mall. Di sana ia membeli perlengkapan pakaian dan soflens untuk kebutuhan penyamarannya menjadi manusia biasa.

Gadis Incaran DrakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang