kehidupan Bryan

354 54 4
                                    

Terik cahaya matahari menyinari dedaunan pohon-pohon hutan yang lebat, kala itu musim panas tiba. Bryan kecil yang selalu menghabiskan waktunya hanya berdiam diri dalam bangunan tua dengan membaca buku-buku kuno selama masa kecilnya, ia pun  merasa bosan dan ingin sesekali bermain keluar rumah. Ini kali pertama ia melihat bagaimana keadaan di luar rumah setelah lama terkurung.

Namun ketika ia hendak membuka pintu dan berjalan beberapa langkah, kulit tangannya melepuh terbakar karena terkena cahaya matahari. Ia menangis dan menjerit kesakitan. Wanita paruh baya itu terkejut berlari setelah mendengar teriakan Bryan, kemudian ia segera membawa Bryan masuk ke rumah. Karena tidak memiliki persediaan obat-obatan, wanita paruh baya itu langsung pergi kehutan mencari tumbuh-tumbuhan untuk dijadikan obat. Namun setelah diberikan tumbukan dedaunan yang dipercaya mengobati luka bakar, luka itupun tak kunjung membaik, ia juga memberikan darah hewan yang segar berharap anak asuhnya sembuh, namun luka Bryan tetap seperti itu seolah tidak ada perubahan.

Setiap hari ia khawatir dan berpikir kenapa tangan anaknya tidak kunjung sembuh, padahal ia telah melakukan segalanya demi putra angkatnya itu.

" Aku telah memberikan darah hewan yang ia suka? Apakah itu tak cukup? Apa perlu aku memberi darahku untuk dirinya? "

Lalu wanita paruh baya itu terpikir kalau saja darahnya bisa menjadi kepuasan putranya agar ia cepat sembuh, maka ia rela melakukan itu sekali pun.

Segera ia pergi ke dapur dan mengambil pisau. Lalu ia menggoreskan pisau ke tangan kirinya, tetesan darah dari tangannya di letakkannya kedalam secangkir gelas. Terasa sangat perih namun demi putra asuhnya itu ia rela melakukan apapun.

Bryan yang pucat terbaring di atas tempat tidurnya, bibir nya tampak biru dan luka bakarnya terus mengeluarkan cairan dan nanah.

Wanita paruh baya itu segera memberikan darahnya kepada Bryan. Bryan meminum darahnya dan merasa lebih baik. Setiap hari tubuh Bryan semakin membaik, lukanya juga cepat sembuh.

Wanita paruh baya itu menyadari bahwa darah manusia lebih baik bagi Bryan. Ia juga memutuskan untuk tinggal di perkotaan, agar Bryan bisa mendapatkan darah segar manusia. Namun ia juga khawatir jika anak asuhnya itu harus membunuh banyak orang. Ia juga tak tega dan merasa kasihan kepada mereka yang tidak berdosa jika nyawanya direnggut. Namun mengingat umurnya yang semakin tua, membuat wanita paruh baya itu harus mengajari anak asuhnya agar ia tidak bergantung pada siapapun dan mulai mandiri.

Suatu ketika ia menyuruh Bryan untuk berburu di hutan. Ia menggunakan anak panah dan mengajari Bryan untuk berburu menggunakan anak panah itu. Namun tatkala ada bunyi yang bergerak-gerak mata Bryan sangat jeli dengan telinga yang sangat peka. Matanya berubah menjadi merah ia berlari dan melepaskan panah yang dipegangnya sebelumya. Sekejap mata Ia terbang secepat kilat dan mencengkam leher rusa yang menjadi mangsanya itu dan menggigit urat nadi rusa tersebut. Darah Rusa itu langsung dihisapnya hidup-hidup bahkan sebelum rusa itu mati. Wanita paruh baya itu sangat terkejut melihat ketidakwajaran anak asuhnya itu.

Setelah pulang ke rumah, Bryan yang dingin langsung masuk ke ruangan nya. Wanita itu merasa khawatir dan mencari tahu makhluk seperti apa Bryan sebenarnya. Karena di gubuknya banyak buku-buku kuno peninggalan almarhum suaminya. Ia sempat bingung buku mana yang sebenarnya yang bisa memberikan gambaran tentang siapa sosok perempuan mengerikan dan anaknya itu.

Ke esokan harinya. Ia sempat mencari-cari buku yang dapat memberitahunya. Namun tak pernah ia temukan. Karena Bryan yang gemar membaca buku-buku itu. Ia lebih tau buku mana yang dapat mengajarkan kepadanya.

" Percuma kau mencari tentang aku, tidak akan pernah kau temui pada buku-buku itu"

Wanita itu terkejut ini kali pertamanya mendengar anak asuhnya itu berbicara kepadanya.

" Benarkah? "

" Aku adalah keturunan drakula, ayah dan ibuku terpaksa mati demi menebus dosa mereka yang telah berani menikah dan mengkhianati bangsa kami. Saat ini aku telah dikutuk, apabila aku melanggar seperti apa yang telah dilakukan oleh ayah dan ibuku. Maka aku juga akan mati "

Wanita itu terkejut tentang kebenaran yang Bryan katakan. Ia tak habis pikir bahwa anak yang ia asuh ternyata makhluk kutukan yang menyeramkan. Karena terlanjur sayang kepada Bryan wanita itu tetap berusaha memenuhi segala kebutuhan anak asuhnya tersebut tanpa terkecuali.

Gadis Incaran DrakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang