Sisi yang berbeda

199 43 0
                                    

Setiap pulang kuliah Emily selalu bekerja di kafe yang lumayan jauh dari rumahnya.
Pekerjaan Emily hanyalah seorang pelayan kafe. Emily sangat pekerja keras, ia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk pelanggannya.

Saat itu ada segerombolan pemuda yang sedang datang dan hendak memesan makanan. Salah satu diantara mereka memanggil pelayan untuk memesan menu yang ada di kafe itu

" Pelayan, pelayan.. "

" Iya tuan, mau pesan apa? "
( Emily menghampiri ke empat pemuda itu sambil membawa note dan sebuah pena untuk mencatat pesanan mereka )

" Kamu, pelayan disini? "

" Benar Tuan "

" Wanita secantik kamu tak pantas bekerja di sini, pantasnya itu menjadi menemani diriku hahahahaha "

" Hahahahhaha "

Teman-teman pemuda itu ikut menggoda Emily. Namun Emily menjawab omongan pemuda nakal itu.

" Maaf Tuan, tak bisakah anda menjaga lisan anda, jika anda berani mengulangi itu lagi, saya akan menuntut Anda atas pencemaran nama baik "

" Hey, dasar wanita ja****, berani kamu menantang saya, kamu tidak tau siapa saya hah?? "

Sontak pemuda itu merasa emosi, ia langsung berdiri dan juga menantang Emily. Para pelanggan lain tercengang dan melihat kerusuhan yang terjadi secara tiba-tiba itu. Kemudian si pemilik kafe mendatangi mereka.

" Hey ada apa ini?, "

" Anda pemilik kafe ini?, saya merasa telah dihina oleh pelayan anda ini. Saya tak mau tau pokoknya ia harus segera dipecat titik "

" Maaf tuan, saya telah melihat apa yang terjadi sebelumnya. Sebaiknya anda segera pergi dan meninggalkan tempat ini. Atau saya akan memanggil security "

( Ucap pemilik kafe yang bijaksana membantu Emily yang telah dilecehkan oleh omongan pria tak tau malu itu )

" Dasar, saya berjanji tidak akan pernah menginjak kafe ini, cuihh.. "

" Silahkan kami tak pernah merasa rugi "

Kemudian pria kurang ajar itu pergi bersama teman-temannya, ia merasa kesal karena telah dipermalukan. Ia juga menendang kursi kafe saat hendak keluar.

" Apa kau baik-baik saja nona? "

" Terimakasih tuan, karena telah membantu saya "

" Tak perlu berterimakasih, perbuatan mereka pantas diperlakukan seperti itu, sudah sekarang kamu bisa memulai bekerja lagi "

" Baik tuan "

Emily kembali melanjutkan pekerjaannya namun tak lama kemudian ia ditelpon oleh adik laki-lakinya. Adiknya memberitahu bahwa ibunya tiba-tiba pingsan. Ia sangat terkejut mendengar kabar dari adiknya itu. Ia meminta izin untuk segera pulang kepada tuan pemilik kafe itu.

" Permisi tuan, saya baru saja mendapat kabar dari adik saya, bahwa ibu saya sekarang ini pingsan di rumah, saya harus segera pulang tuan, bolehkah saya meminta izin? "

( Emily gemetaran dan memikirkan ibunya, ia berbicara tergesa-gesa kepada bosnya )

" Benarkah?, Baiklah kalau begitu kau harus cepat membawa ibumu ke rumah sakit, pulanglah dan hati-hati di jalan "

" Baik tuan, terimakasih banyak🙏 "

Emily segera mengambil tasnya dan segera bergegas pulang. Karena lokasi rumahnya lumayan jauh butuh waktu 15 menitan baru sampai karena Emily biasanya pergi berjalan kaki. Emily juga mengetahui jalan pintas yang mungkin 5 menit sampai. Namun jalan itu berkelok-kelok dan juga nampak sepi terutama saat malam hari.

Namun Emily harus segera menemui ibunya. Ia akan melewati jalan pintas itu. Tak lama kemudian dengan tergesa-gesa Emily melewati lorong gelap yang hanya diterangi sedikit cahaya lampu jalan. Setibanya di jalan, ternyata ia bertemu dengan empat pemuda tadi sambil memegang botol minuman keras. Ia terkejut dan mengurungkan niatnya untuk melewati jalan itu. Namun para pemuda itu sudah terlanjut melihat Emily. Emily berlari dan pemuda itu mengejar Emily. Pemuda yang menghina Emily sebelumnya berhasil meraih tangan Emily dan menghentikannya.

" Hahahahaha mau lari kemana sayang?, Aku tau tadi kau hanya berakting pura-pura menolak ku ya, padahal kau sangat menyukaiku kan? "

" Hahahahhaha, ayo kita culik dia Rey"

" Tolong.. tolong.. "

Emily menangis dan berteriak minta tolong. Namun karena sepi, tak ada satupun orang yang bisa menolong Emily. Saat mereka menyeret Emily. Tak lama itu tiba-tiba ada seorang pemuda yang bersandar di dinding gedung yang tak tau dari mana datangnya. Ia memakai jaket dan wajahnya tampak tak dikenali. Lalu ia berkata.

" Lepaskan dia "

" Apa, kamu siapa? Dasar brengsek, ayo lawan kami kalau bisa "

Sontak mereka melepaskan Emily dan berkelahi dengan pemuda itu. Saat mereka hendak menghajar pria itu. Tiba-tiba mereka ketakutan dan berlari terbirit-birit. Emily merasa heran, lalu pemuda itu berkata sambil membelakangi Emily.

" Cepatlah pulang atau mereka akan mengganggumu lagi "

" Ha.. baiklah, terimakasih telah membantu diriku "

Lalu pemuda yang membantu Emily itu langsung berlari dan tak menoleh sama sekali kepada Emily. Emily sangat penasaran siapa pemuda yang membantunya tadi. Dan mengapa semudah itu ia mengusir para pria nakal tadi. Namun karena Emily terlalu khawatir kepada ibunya ia segera kembali ke rumah.

Gadis Incaran DrakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang