?

150 22 0
                                    

Wanita itu tergeletak di atas jerami. Seketika ia membuka matanya dan melihat dirinya berada di tempat yang asing. Kemudian ia terkejut ada seorang nenek-nenek yang bertegak di belakang nya. Nenek itu tampak seperti manusia kuno. Ia tersenyum kepada wanita itu. Nenek tua itu membawa secangkir teh hangat. Wanita itu merasa sedang berada di zaman yang berbeda. Kemudian wanita itu bertanya kepada nenek tersebut.

" Siapa kamu?, Dan di mana aku? "

" Tuan lah yang membawamu kemari "

" Tuan? "

Kemudian sosok laki-laki berbadan tegap ia menghadap ke samping, hanya menampakkan separuh wajahnya kepada wanita itu. Laki-laki itu berkata kepada nenek tua itu.

" Cepat siapkan dia "

" Baik tuan "

Wanita itu terkejut dan tak mengerti maksud dari laki-laki itu. Kemudian wanita itu bertanya kepada nenek itu. Apa maksud pembicaraan laki-laki tersebut. Lalu nenek itu menjawab.

" Nona, akan menjadi istri tuan malam ini "

" Apa? Istri? Kenapa?, Aku tak mengenal dia. Dan juga tak mencintai dia. Kenapa aku harus jadi istrinya?. Saat ini aku telah berkeluarga. Aku telah menjadi istri orang lain. Mana bisa dia menjadikan aku istrinya "

" Benarkah?, Kau telah berkeluarga? "

" Benar, aku mempunyai suami dan seorang anak yang sedang menungguku di rumah. Aku harus segera pulang "

" Tuan pasti tak akan mengizinkan, ia berkata kepadaku tidak akan pernah melepaskanmu dari sini "

" Tidak, aku tidak mau terperangkap di sini selamanya. Aku harus pulang dan merawat keluarga ku "

" Benar, anakmu pasti sedang menunggumu sekarang, kalau seperti itu kau harus bisa kabur dari tempat ini "

" Bagaimana dengan nenek? Apakah nenek mau ikut bersamaku? Kita pasti bebas dari tempat ini "

" Tidak, aku tidak akan pernah pergi, telah lama aku menantikan kepulangan tuan, aku sangat merindukannya. Pergi lah, dan temui anakmu "

" Lalu bagaimana caranya aku pergi dari tempat ini? "

" Sebenarnya tempat ini sangat terpencil, semua pintu telah ditutup oleh tuan. Ia sengaja mengatur ruangan ini sebagai ruang tahananmu. Dan ruangan ini juga tidak terdapat satu pun celah untuk keluar "

" Apakah aku akan terperangkap disini seumur hidupku? "

Wanita itu menangis menyayangkan nasibnya jika ia tidak bisa pulang dan menghabiskan hari-harinya dengan orang yang tidak ia kenal sama sekali. Nenek tua itu merasa haru. Ia tak tega melihat wanita itu harus berpisah dengan anaknya. Ia sungguh sangat tau rasanya perpisahan.

" Aku tak tau caranya untuk keluar dari tempat ini. Sebelumnya terdapat banyak jendela dan pintu. Namun semua telah di ubah tuan menjadi terbekap dan telah diberi mantra oleh tuan "

" Apa? Mantra? "

" Benar "

Lalu wanita itu melihat banyak buku sepanjang dinding bangunan tua itu.

" Mungkin salah satu buku ini bisa memberi jalan keluar untuk ku "

" Tapi buku-buku ini adalah peninggalan almarhum suamiku "

" Kita tak pernah tau jika tak mencoba "

" Lalu, apakah kau akan membaca semua buku-buku ini? Aku pun tak pernah membaca buku peninggalan suamiku ini "

" Aku akan mencobanya.. mungkin aku bisa keluar dari sini "

Wanita itu terus berusaha mencari cara keluar dari tempat itu. Lalu ia melihat sekeliling dinding yang dipenuhi susunan buku-buku kuno. Ia memperhatikan semua buku tampak sama warnanya yakni kuning kecoklatan, namun ada satu yang mengusik perhatian wanita itu. Saat ia memperhatikan seluruh buku, ia menemukan satu buku yang tampak berbeda. Lalu ia mendekat ke arah buku itu. Namun letak buku itu sangat tinggi. Ia melihat warna buku itu merah kecoklatan dan penuh akan debu-debu. Ia berusaha mencari cara untuk mengambil buku itu. Namun tak ada alat yang bisa digunakan.

" Apa yang akan kau perbuat? "

" Lihat lah buku itu nek.. ia berbeda dari yang lain ! "

" Benarkah? "

" Warnanya merah, sedangkan yang lain kecoklatan "

" Buku merah? "

Sontak nenek itu ingat akan buku tersebut.

" Kau harus bisa mengambilnya, mungkin itu adalah kunci agar bisa bebas dari sini "

" Benar nek, tapi bagaimana caranya? "

Wanita itu melihat sekelilingnya hanya susunan buku yang tinggi dan jerami.

" Mungkin ini bisa membantuku "

" Berhati-hatilah "

Wanita itu memiliki ide untuk menggapai buku merah yang tinggi tadi.. ia mengumpulkan jerami itu dan membuatnya tinggi. Sehingga ia bisa menggapainya. Namun sayang karena buku itu terlalu tinggi ia hampir bisa meraih dengan jarinya. Kemudian ia terjatuh ke tanah dengan suara yang keras. Lalu jerami tersebut berhamburan terhempas. Nenek itu langsung membantu wanita tersebut. Kemudian datang lah sosok laki-laki yang menyeramkan tadi.

" Ada apa ini? "

Laki-laki itu datang dengan mata yang sangat tajam dengan bola mata merah. Dan mukanya ditutupi kain hitam pekat. Wanita itu terkejut dan ketakutan. Ia tak ingin dipersunting oleh pria yang tak ia kenal, apalagi sangat menyeramkan seperti iblis. Wanita itu terus menangis. Nenek itu langsung mencari akal untuk menjawab tuannya. Beruntung ada seekor tikus yang menyelinap. Lalu dengan spontan nenek itu menjawab.

" Ini tuan, nona sangat takut dengan tikus "

" Dasar "

Laki-laki itu langsung pergi ke kamarnya. Tampaknya ia berupaya untuk mempersiapkan pernikahan mereka. Sementara wanita itu terus menangis serasa tak ada harapan lagi untuk keluar, ia sangat menyayangkan nasibnya yang begitu malang. Nenek itu hanya bisa berusaha menenangkan wanita itu.

Gadis Incaran DrakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang