Gadis Incaran Drakula

Bayi tak berdosa

Oke sobat reader, latar belakang kehidupan Emily telah dibahas sebelumnya.. lalu bagaimana dengan sang drakula? Selamat membaca ya..

......

Sinar bulan purnama yang terang, di tengah malam yang dingin menusuk ke tulang. Angin berhembus kencang silih berganti, tak mengurungkan niat seorang wanita paruh baya itu untuk menggambil ranting-ranting di pohon tengah hutan untuk menghangatkan tubuhnya yang gemetaran kedinginan.

Ketika ia pergi meninggalkan gubuknya terdengarlah suara auman serigala, wanita paruh baya itu ketakutan dan segera berusaha meninggalkan hutan tersebut. Namun di tengah perjalanan ia melihat sosok perempuan memakai baju gelap merah sambil terbang mengarah kepada nya. Ia berlari ketakutan karena di kejar sosok itu. Wanita itu hampir pingsan setelah melihat sosok itu tepat di depan matanya.

Perempuan dengan mata merah tajam dan kuku panjangnya serta darah ditangannya itu ingin mencekik wanita paruh baya tersebut. Namun wanita paruh baya tersebut berlari dengan sekuat tenaganya. Sosok perempuan yang terbang itu terus mengejarnya kemudian mencengkam kakinya. Sosok itu menarik kaki wanita tersebut dan menyeretnya hingga jauh. Wanita itu menangis kesakitan dan memohon ampunan kepada sosok perempuan yang menyeramkan itu.

" Ampun-ampun tolong kasihanilah nyawaku "

Wanita paruh baya itu menangis mengemis nyawa kepada sosok perempuan yang menyeramkan itu

" Aku tidak akan menghabisimu.. dengan satu syarat, berjanjilah padaku, kau mau menjaga anakku dan selalu setia kepadanya.. hahahaha"

Tanpa berpikir panjang wanita paruh baya tersebut langsung mengiyakan perkataan perempuan yang menyeramkan itu. Kemudian sosok perempuan yang menyeramkan itu memberikan anak laki-lakinya kepada wanita paruh baya itu dengan tangan berlumuran darah.

" Ingat rawat dia baik-baik atau tidak aku akan kembali dan menghabisimu hidup-hidup "

" Baik lah akan aku penuhi janjiku, aku akan selalu setia kepadanya "

Tak lama sosok perempuan itu hilang dari pandangan wanita paruh baya tersebut. Wanita itu kebingungan apa yang harus ia lakukan terhadap bayi itu. Namun ia tak pernah berpikir setelah sekian lama ia hidup menyendiri setelah ditinggal suaminya. akhirnya ia memiliki sosok anak kecil yang bisa menemani harinya.

Kemudian ia segera membawa bayi itu ke gubuknya, bangunan tua yang dulunya didekat sungai. Namun airnya semakin hari semakin mengering.

Dinginnya angin malam dan sunyinya suara hutan yang gelap. Membuat wanita paruh baya menyelimuti bayi kecil mungil yang tak berdosa itu, tubuh bayi itu tampak dingin. namun ketika hendak menyelimuti bayi itu. Wanita itu menemukan buku merah yang lumayan tebal dibalut dengan kain hitam pekat. Kemudian di bukanya lah buku merah itu sambil melihat bercak-bercak darah di awal sampul buku tersebut.

Dalam buku itu tertulis bahasa kuno yang mungkin ia tak mengerti maksud arti buku itu, yang hanya dipikirannya buku itu adalah asal muasal bayi dari perempuan yang menyeramkan tadi. Ia menatap bayi kecil mungil yang lucu itu terlihat sangat berbeda dengan bayi pada umumnya. Kulitnya dingin, pucat, sedingin es. Bayi itu terus mengisapi darah yang berlumuran di jari kecil nya.

Sejujurnya wanita paruh baya itu tidak pernah tau siapa perempuan yang menyeramkan tadi, dan apa tujuan ia memberikan anaknya kepada dirinya.

" Apakah ia sosok hantu? Tapi bayi ini hidup "

Pikirnya.

" Sudahlah yang penting aku sekarang memiliki seorang anak, akan ku beri nama dirimu Bryan "

Wanita paruh baya itu tak mau ambil pusing tentang bayi siapa itu sebenarnya. Dan ia senang karena bayi itu telah memiliki nama. Ia juga sempat kebingungan tatkala ia memberi susu segar kepada bayi itu. Namun bayi itu menolaknya. Ia terus menangis dengan kencang. Wanita itu berusaha mendiamkan bayi kecil itu, namun ia masih terus merengek dan menampakkan taringnya. Wanita itu terkejut.

" Apakah kamu hewan? "

Sontak ia berpikir

" Perempuan dengan tangan berlumuran darah, dan bayi itu mengisapi darah, apakah perempuan itu telah berburu hewan? "

Kemudian wanita itu segera memberikan darah hewan segar dan bayi kecil itu terlihat kenyang dan gembira.