Bryan yang sekarang telah tumbuh menjadi pria yang tampan juga mengerikan. Setiap malam menjelang subuh ia selalu menghilang tanpa memberi kabar ke pada wanita tua itu. Tatkala wanita itu melihat ketidakberadaan Bryan di ruangannya, ia telah menebak pasti Bryan berburu di hutan.
Setiap malam yang dingin Bryan selalu terbang dan berada di atas pohon. Setelah merasa kenyang karena membunuh dan menghisap darah hewan-hewan, ia selalu menghabiskan malamnya dengan duduk berdiam diri di ranting pohon. Ia selalu memikirkan kehidupannya, ia selalu bertanya mengapa ia harus ditakdirkan menjadi makhluk penghisap darah? Ia juga bertanya-tanya hidup dengan keadaan seperti ini sangatlah membosankan baginya.
" Apakah kehidupan di luar sana sangatlah menyenangkan? Apa yang dilakukan oleh banyak orang di luar sana? Apakah aku juga harus keluar mencari kesenangan baru? "
Ia selalu memikirkan akan mengubah hidupnya. Namun ia juga berpikir apakah semudah itu baginya untuk mengubah hidupnya, apakah ia bisa bertahan hidup jika tidak seperti ini? Dalam hati kecilnya yang paling dalam ia merasa tersiksa hidup terus menerus seperti ini. Namun ia sering kesulitan mengontrol jiwa buasnya tatkala ada sosok mangsa di depannya.
Hari menjelang fajar saatnya Bryan kembali ke rumahnya. Namun saat ia hendak bergegas pulang. Ternyata ada sekelompok orang yang sedang berkemah di hutan. Mereka berkemah karena ingin berburu hewan-hewan langkah untuk dijual di kota.
Dua orang dari para pemburu itu sedang berburu dihutan, namun mereka bertemu dengan Bryan yang sedang terbang.
" Apakah itu hewan? Atau hantu? "
" Sepertinya hantu "
" Bagaimana kalau kita tangkap dan kita jual?"
" Ide yang bagus cepat tembak dia "
Karena itu, salah satu dari mereka hendak membunuh Bryan dengan menggunakan senapan. Tangan Bryan terkena peluru tersebut, Bryan sangat marah dan menampakkan taringnya. Ia langsung mengejar pemburu-pemburu itu lalu mencengkam kaki-kaki mereka dengan kuku panjangnya. Lalu ia menarik kaki pemburu-pemburu itu dan menyeretnya. Mereka ketakutan dan berteriak minta tolong kepada teman-temannya. Kemudian mereka yang masih memegang senapan pun terus menembaki tubuh Bryan.
Karena itu Bryan sangat marah, dan mencekik leher mereka dan mengangkatnya ke atas, pemburu itu tak bisa bernafas dan ia langsung menancapkan kedua taringnya di leher dua pemburu itu silih berganti. Dengan brutal ia menghisap darah dua manusia itu tepat pada urat nadi mereka hidup-hidup. Mayat pemburu itu melotot dan menjolorkan lidahnya. Mereka jg terlihat sangat pucat. Setelah itu ia menyampakkan mayat dua pemburu itu ke tanah. Ia segera terbang karena matahari sebentar lagi akan terbit.
Para teman dua orang pemburu itu mencari pemburu tadi, mereka kehilangan jejak dan berteriak. Salah satu dari mereka berpikir.
" Hey kita telah mencari mereka kemana-mana? apakah menurut kamu mereka tersesat?"
" Hem entahlah, tapi mereka kan sudah dewasa"
"Bisa saja bukan mereka yang memburu, tpi mereka yang diburu"
" Ahh mana mungkin, kita telah sering menjelajahi hutan bukan kali ini saja "
Mereka terus memutuskan untuk mencari dua orang teman mereka sampai siang hari namun masih juga tidak ketemu. Kemudian setelah sangat lelah mereka memutuskan untuk kembali namun mereka melihat sekerumunan lalat yang banyak mereka saling keheranan. Lalu karena penasaran mereka mendekati objek itu.
" Baunya amis sekali "
" Jangan-jangan.. AAASTAGAAA "
" Oh ya tuhan, benarlah dugaanku "
" Ayo cepat kita bawa mereka ke mobil "
Mereka memutuskan untuk segera bersiap dan membawa dua mayat temannya untuk di makamkan, lalu mereka segera membereskan kemah mereka. Mereka juga mengurungkan niat berburu hewan-hewan buas untuk dijual. Karena mereka merasa syok dan takut atas apa yang telah menimpa teman mereka.
Di perjalanan mereka mengamati apa yang telah terjadi pada mayat teman mereka itu, kaki dan lehernya terluka sangat dalam, mereka juga pucat seraya tak memiliki darah. Kemudian di leher mereka juga terdapat gigitan taring.
" Apakah mereka di gigit ular? "
" Mana mungkin ular mampu mengigit mereka berdua sekaligus "
" Lalu siapa yang menggigit mereka? "
" Entahlah, setau saya tak ada binatang yang hobi menyerang bagian leher saja. Terkecuali vampir atau sebangsanya drakula "
" Benarkah apakah yang seperti itu ada di dunia nyata? "
" Itu mah cuma dongeng semata, tak perlu dipercaya "
" Kalau seperti ini aku tidak akan lagi berburu di hutan, aku tak berani lagi "
" Yah kenapa, kita kan banyak, dan memiliki persenjataan lengkap tenang saja "
" Tidak, mungkin ini peringatan bagi kita, kita tidak boleh berburu sembarang hewan, atau jangan-jangan pembunuh ini adalah leluhur hewan tersebut ihh seramm "
" Apaan sih kamu, sudah jangan yang berpikir aneh-aneh "
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Incaran Drakula
Mystery / ThrillerIni adalah kisah diriku yang terbilang ubnormal bagi kebanyakan orang, terbilang cukup aneh namun ini terjadi dalam hidupku. Aku adalah manusia yang tak percaya tentang hal-hal mistis. Terlebih saat cerita-cerita berbau mistis seperti itu terdengar...