kau

188 18 4
                                    

Ketika wanita itu melihat ke arah buku yang berusaha diambilnya tersebut, ternyata buku itu sudah tidak ada lagi di tempatnya. Ia berpikir pasti buku itu telah terjatuh di dalam tumpukan jerami-jerami itu. Ia langsung beranjak dan berusaha mencari-cari buku tersebut.

" Apa yang kau lakukan nona? "

Tanya nenek itu kebingungan.

" Aku pasti bisa keluar nek.. aku pasti bisa "

" Apa kau akan berusaha menumpukkan jerami itu lagi? "

" Aku menemukannya! "

Wanita itu menemukan buku merah yang susah payah ia ambil sebelumnya. Nenek itu terkejut ternyata buku merah itu ikut terjatuh bersama wanita itu. Lalu wanita itu segera membuka buku tersebut. Ia melihat lembaran yang terdapat bercak darah di dalamnya. Ia juga menemukan tulisan di dalamnya. Namun sungguh disayangkan. Ia tak pernah mengerti aksara buku tersebut. Nenek itu melihatnya.
Dan memberitahu sedikit asal muasal buku tersebut.

" Kau mungkin tak kan pernah tau maksud buku ini. Karena hanya pemiliknya lah yang paham maksud buku ini "

" Benarkah? "

Nenek itu tak berniat memberitahukan asal muasal pria dan bukunya kepada wanita itu. Karena ia berjanji akan selalu setia kepada tuannya. Namun kali ini ia terpaksa harus berkhianat, karena ia tak tega dengan nasib wanita itu meninggalkan anak dan suaminya. Ia juga sangat merasakan betapa hancurnya terpisah dengan suami yang ia cintai. Ia juga tau bagaimana rasanya terpisah dengan seorang anak apalagi anak kandung, hanya cuma diculik oleh tuannya dan ingin dijadikan istri dan membungkam di sini selama-lamanya inilah yang membuat ia sangat iba kepada wanita itu. Oleh karena itulah ia terpaksa berkhianat kepada tuannya untuk pertama kalinya.

Wanita itu terus menangis dan berusaha membaca aksara buku itu. Ia juga berdoa kepada sang pencipta agar bisa keluar dari cengkaman makhluk menyeramkan itu. Namun siapa sangka berkat doanya, ejaan yang diucapkan oleh wanita itu membuat suatu keajaiban. Berkat ketulusan hatinya, buku tersebut bersinar terang seraya menghancurkan mantra sosok yang menyeramkan itu.

Kemudian seperti sihir, batu  bangunan tempat buku merah sebelumnya terbuka dan wanita bersama nenek tua itu melihat sinar cahaya matahari dari luar. Celah tersebut sangat kecil, namun cukup untuk ukuran wanita tersebut. Kemudian ia juga menemukan tangga di balik jerami itu. Sungguh suatu keajaiban saat itu. Wanita itu merasa ia berada di negeri sihir. Namun ia tidak bisa lama-lama berpikir. Ia hanya fokus untuk bisa keluar.

" Aku yakin kita pasti bebas nek. Ayo ikut bersamaku? "

" Tidak nona, tempatku disini, dan aku telah terikat pada janjiku "

" Tapi, bagaimana dengan nenek? "

" Tenang saja, aku akan baik-baik saja nona. Tuan tidak akan menyakitiku, percayalah. Sebaiknya kau harus segera pergi. Sebelum tuan mengetahuinya "

" Tapi aku tidak bisa meninggalkan nenek sendirian di sini nek "

" Percayalah nona. Hidupmu bukan di sini. Kau sangat berarti bagi keluargamu. Kau harus segera kembali kepada mereka. Ayo! Cepatlah! Sebelum malam tiba, atau kau akan menyesal seumur hidup mu "

Lalu wanita itu memeluk nenek tersebut sambil meneteskan air matanya.

" Maafkan aku nek, aku berjanji akan selalu mengingat kebaikanmu, aku sangat berhutang nyawa kepada mu nek "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gadis Incaran DrakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang