WHY HE? [NOMIN]

wish for the new eomma🌈

E n j o y e d r e a d i n g
With Crownaway_

Seketika suasana menjadi mencekam, Jaemin masih terdiam, dengan tangan Jeno yang masih mengangam tangan nya.

Saat Renjun ingin mendekat, Jaemin lebih dulu menyeletuk membuat harapan Renjun membuat Jaemin menetap jadi gugur.

Jaemin menepis kasar tangan Jeno. " Maksud Tuan apa, saya baru kerja di sini satu hari. Bahkan Tuan belum melihat kerja keras saya, makan masakan saya saja belum. Salah saya apa, tuan harus mempunyai alasan logis memecat saya, saya bisa menuntut "

Ucap Jaemin dengan nada kesal, bisa - bisa nya dia di pecat padahal baru satu hari dia bekerja,

" Ralat, saya bekerja belum ada satu hari Tuan Jung Jeno"

Jeno menyeringai merendahkan Jaemin. "  Lihat, betapa tak sopan nya kau dengan majikan mu sendiri"

Tangan Jaemin terkepal kuat ia marah sekali. Jika bukan karena hutang Ayah nya, ia tak mau tinggal lama - lama di sini.

" Karena Anda yang sudah membuat saya menjadi tidak sopan Tuan "

Balas Jaemin semakin naik pitam.

" Keluar dan beresi barang - bar___"

"Siapa Appa berani memecat dia?"

Ucapan Jeno terpotong, karena teriakan Hara di dekat tangga. Membuat semua orang kaget di sana termasuk Jaemin yang notabe nya orang baru dalam rumah itu.

Semua orang menoleh kepada sosok gadis remaja yang berdiri di dekat anak tangga.

Jeno kaget, pembantu di sana juga kaget. Untuk pertama kali nya Hara berbicara dan itu membentak Appa nya, orang yang selama ini ia takuti.

" Katakan sekali lagi bocah "

Ucapan Jeno tajam dan sangat ketus menandakan ia marah. Siapapun pasti akan takut termasuk  Hara.

Tapi ia tekatkan, cukup ryujin eomma meninggalkan aku, tidak untuk jaemin eomma.

" Siapa Appa berani memecat Jaemin eomma"

Ucap Hara berani lalu mendekat ke arah meja makan berhadapan langsung dengan Jeno.  untuk pertama kali nya ia berhadap langsung dengan Appa nya, dan mengapa harus dalam situasi seperti ini.

" Ini rumah ku, jika kau tak suka pergi ikut saja dengan ibu mu itu"

Ibu di sini ialah Ryujin. Jeno tak punya perasaan sekali, tega sekali berkata seperti itu pada Hara. ia tak menyangka Hara berani membentak nya dan mengaturnya. Bocah sialan - batin Jeno marah.

" Rumah Appa? , biarkan ku ungkit lagi setahun yang lalu, Appa meminta Daniel haraboji untuk membayar rumah ini dengan alasan ingin membuat ku melupakan mendiang eomma. Pantaskah Appa menyebut ini rumah Appa?"