La Vie en Rose🌷

6.9K 745 78
                                    

E n j o y r e a d i n g
With Ri♡


"Hmmm... eomma sedang di jalan sayang. Aku baru saja selesai bekerja!"

"Appa?...."

"Appa tidak bisa datang. Dia sedang bekerja. Hara tau kan Appa sedang mencari uang untuk kita?"

"Eomma tutup ya.... sampai bertemu di sekolah. Eomma sangat menyayangi putri eomma!"

Pip pip pip

"AAAAAA JENO!"

Brakkkk

Darrrrr

"maafkan aku Jeno. Hara.... Hyunjin!"

-------------------------------------------------------------

"Huh...... huh...."

Keringat mengalir dipelipisnya, ia pun terbangun dari tidurnya. Diliriknya jam dinding masih menunjukkan pukul 3 pagi. Jeno memegangi kepalanya yang sedikit pening.

"Ryujin......" Jeno bergumam....

Ini adalah pertama kalinya Ryujin ada dalam mimpinya setelah kepergian istrinya itu. Dan itu begitu menguncangkan   hati Jeno. Ia seolah - olah melihat semua detail kecelakaan itu.

Mobil, pohon, jurang, lelaki yang menyeberangi jalan, lelaki mendorong lelaki yang lain. Semua seperti terasa nyata.

"Tidak mungkin.... itu hanya ada di ilustrasi". Jeno berpikir kalau itu merupakan sebuah petunjuk atas tidak beresnya kehidupan ini. Tapi ia menggeleng lagi, lalu berkata...

"Itu hanya kebetulan!"

Jeno tidak ingin memikirkannya tapi, wajah si pendorong lelaki yang berjalan kaki tadi.... menganggu Jeno.

Kreekkk

"Appa?"

Jeno menoleh ke sumber suara. Ia mendapati Hara dengan bantal dipelukannya. Gaun putih dan rambut sebahu itu, sangat mirip dengan Ryujin. Meski kamarnya gelap, Jeno masih bisa melihat kalau anak nya itu habis terisak.

Entah sejak kapan. Tapi Jeno mau belajar menghargai dan menerima Hara. Ia akan mulai melupakan masalah di masa lalu.

"Kemari" ucap Jeno sehingga Hara masuk, tidak lupa menutup kembali  pintu kamar Ayahnya. 

Jeno menepuk - nepuk kasur kosong di sebelahnya. Menyuruh putrinya itu untuk duduk di sebelahnya. Hara duduk disana.

"Tidak bisa tidur?" Tanya Jeno, meski ia masih merasa agak canggung dan kaku. Tapi ia tidak bisa, ia sudah berjanji akan berubah  untuk Hara dan Jaemin.

Hara memeluk Jeno.

Nyaman....

Itu yang dirasakan keduanya sekarang. Kata orang ikatan batin Ayah dan anak itu memang kuat. Dimana kamu merasakan senang ia akan merasakan begitu pula saat kamu sedih.

"Bawa kembali Jaemin eomma kerumah," lontaran kalimat itu tertangkap di telinga Jeno dengan baik.

Ia sangat paham mengapa Hara begitu menyayangi Jaemin begitu pula sebaliknya. Keduanya memang punya ikatan sekuat ini.

"Hmmm..." jawab Jeno yang tidak tau harus menjawab bagaimana.

Jeno menarik selimutnya untuk ia dan Hara. Keduanya mulai terlelap setelahnya.

WHY HE?  [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang