What is Love?❤💔???

8.7K 755 100
                                    

E n j o y r e a d i n g
With Ri♡








Tubuhnya mengeliat, matanya mengerjap beberapa kali. Terbiasa bangun pagi, meski menghabiskan malam ketegangan. Jaemin masih bangun tepat waktu.

"Akh!" Jaemin melenguh, perih menyergap bagian analnya, tidak begitu sakit hanya perih saja jika bergerak terlalu keras. Ada rasa tak nyaman begitu ia bergerak. 

Tapi begitu ia melihat tangan seseorang memeluk erat pinggang dan perutnya, Jaemin tersenyum. Mengambil tangan kekar Jeno lantas mengecup nya ringan. Mengusapkan kepipi nya lembut. Jaemin tertarik kebelakang lebih menempel pada Jeno, punggung telanjang nya bertabrakan dengan dada sigap Jeno. 

"Jangan memancing ku di pagi hari Jung Jaemin!" Jeno berkata masih menutup mata.

"Kau ini benar - benar. Dan siapa yang kau panggil jung? Marga ku park!"

"Aku akan segera mengubahnya!" Jeno mengecup bahu Jaemin, mata   keduanya bertatap. Jeno lebih dulu memajukan wajahnya. Jaemin dengan cepat menghindar begitu dirasa mereka akan kelewatan lagi.

"Mandilah, jangan membuat pagiku seperti neraka. Kau tak tau? Pantatku perih tau!" Jaemin menyikut perut Jeno.

"Benarkah? Mau tambah lagi?"

"YAK BYUNTAE!"

Dengan tidak tau malu Jeno bangkit dari tidurnya berjalan kearah kamar mandi dengan tubuh telanjang nya itu. Jaemin menggelengkan kepala nya heran.

Tok tok

Pintu kamar Jeno di ketuk, Jaemin mencari - cari dimana pakaiannya tapi tidak ada satupun yang ia lihat. Dimana Jeno melempar pakaiannya semalam sebenarnya?

"Kak kau didalam?" Heejin menempelkan telinganya kepintu.

Jaemin melilitkan selimut ketubuhnya, sebisa mungkin tidak terlihat.  Begitu ia membuka pintu, tubuh Heejin terhuyung kedepan menabraknya. Keduanya terjatuh dilantai. Selimut Jaemin menyibak sebatas bahu, untuk tidak sepenuhnya terbuka.

"Astaga kak, maaf, ma---- Tunggu apa ini?"

Heejin berhenti begitu matanya melihat kissmark milik Jeno terpampang jelas disana. Heejin jelas tau apa yang sedang terjadi disini.

"Banyak nyamuk semalam, terlalu besar jadi memerah," Jaemin menutupi dengan cepat bahunya.

Heejin terkekeh geli, masih menyangkal juga. "Aku ini sudah besar kak, kau pikir aku sebodoh itu?" Heejin meledek---- Jaemin bersemu.

"Lalu dimana kakakku?" Heejin celingukan mencari Jeno.

"Sedang mandi," Jaemin menjawab, Heejin mengangguk. Ia kembali tersenyum siap menggoda Jaemin lagi tapi pintu kamar mandi lebih didulu terbuka.

"Yak! Apa yang kau lakukan disini curut?"

"Tidak ada, aku tidak jadi bicara" Heejin keluar dari kamar Jeno.

Jeno mengerutkan keningnya heran, "ada apa dengan anak itu? Habis obatnya?".

"Heejin sakit apa Jen?" Jaemin terkaget, ia baru tau kalau Heejin sakit.

"Sakit jiwa!" Jeno lantas terpingkal begitu wajah Jaemin dengan cepat berubah datar begitu tau Jeno mempermainkannya. Dengan geram lelaki manis itu memukul - mukul bahu Jeno.

"Maaf, maaf. Aku tidak bermaksud! Hahahah. Maaf sayang" Jeno terus menghindar.

"Dimana bajuku?" Jaemin berhenti mengejar, sebab pantatnya perih.

WHY HE?  [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang