"Tuan fazza ... Tuan fazza bangunlahh ..!!!"
Shanaya membangunkan hamdan yg tertidur disofa ruang keluarga divilla hamdan, ia menggoyangkan bahu hamdan seraya membangunnya sehingga hamdan tersadar dari tidurnya,
"Hmmm.."
hamdan samar" dari pandangan siapa orang yg telah membangunkannya sehingga ia sadar dan terkejut melihat wanita didekatnya sontak ia langsung bangkit dari sofanya
"Shanaya, kau ? Benarkah kau shanaya ?"
Shanaya hanya tersenyum melihat hamdan yg melotot melihat dirinya, hamdan meraba wajah shanaya dan juga tubuhnya, ia memastikan apakah ini adalah benar shanaya sosok perempuan yg dicarinya karena diculik atau hilang ntah kemana dan tanpa hamdan sadari ia spontan memeluk erat gadis itu
"kau Darimana saja shanaya ? Aku mengkhawatir mu, kenapa kau pergi meninggalkan kami"
Shanaya hanya tersenyum melihat kepanikan hamdan, baru pertama kalinya ia merasakan getaran ditubuhnya karena dipeluk oleh orang yg disukainya, ia sangat senang sekali dan ia perlahan membalas pelukan hamdan
"Kenapa kau hanya tersenyum ? Ini tidak lucu shanaya, kali ini aku akan menghukum mu karena kau sudah membuat semua orang panik seperti ini"
hamdan melepas pelukannya dan terfokus menatap shanaya
"Tuan fazza hayolah aku disini baik baik saja, bahkan wajahmu tampak mengagumkan sekali disaat ketakutan seperti ini hihi"
Hamdan menunjukkan wajah sinisnya
"Jadi kau sudah mempermainkanku dan orang" dirumah ini ? Begitu shanaya ?"
Shanaya menggelengkan kepalanya "tidak, Ada hal yg harus ingin aku tunjukkan padamu sekarang tuan fazza"
Shanaya beranjak dari sofa itu dan menarik tangan hamdan untuk membawanya kesesuatu tempat, hamdan tidak mengerti dan bertanya mau kemana shanaya membawanya
"Kita mau kemana ???"
Tidak berapa lama shanaya membawa hamdan bersamanya, Akhirnya shanaya berhenti dan menunjukkan sesuatu disudut ruangan gelap yg tidak lain adalah dirinya sendiri yg sedang disekap oleh beberapa orang, ia duduk dikursi dengan kedua tangannya diikat begitu juga dengan kedua kakinya, mulutnya dibekap memakai kain dan wajahnya meninggalkan banyak luka lebam sehabis dipukuli, shanaya menunjukkan ekspresi sangat ketakutan
Hamdan melihat itu sangat terkejut dan sorot matanya terfokus dengan shanaya disana
"Tuan fazza aku berada disini karena mereka sudah memperlakukanku dengan sadis, bahkan kau tidak datang untuk menolongku"
Hamdan bingung apa yg dikatakan shanaya barusan
"Apa maksudnya shanaya ?? Kenapa kau bicara seperti itu"
"Lihatla setelah ini apa yg mereka lakukan padaku !!"
Tiba" datanglah segerombolan penjahat itu menghampiri shanaya, mereka tertawa melihat penderitaan shanaya yg sudah ketakutan dan ia sangat lemas sekali
"Lihatlah gadis malang ini dia begitu ketakutan sekali"
"bahkan aku sudah tidak sabar lagi ingin menghabisinya sekarang juga"
Shanaya yg melihat itu menggelengkan kepalanya ia sangat ketakukan dan menangis apa yg dikatakan oleh penjahat itu ia begitu syok tetapi tidak bisa melakukan apa"
Hamdan yg melihat dari kejauhan mengepal tangannya kuat" rahangnya mengeras sorot matanya tajam dan ingin menghampiri penjahat itu
"Kurang ajar !!" Disaat ia ingin menghampiri shanaya yg sudah tidak berdaya lagi disana, shanaya yg berada disebelahnya langsung menghalanginya dengan memegang tangan hamdan
KAMU SEDANG MEMBACA
P R O M I S E
RomansHamdan bin mohammed al maktoum putra mahkota dubai selain tampan dan kaya ia juga memiliki keluarga yg sangat harmonis istri yg cantik dan seorang anak lelakinya yg tampan , namun siapa sangka dibalik itu semua akan ada seseorang yg muncul ditengah...