bab 13

39 4 0
                                    

baikla baiklaa karena malam ini semunya bahagia, bagaimana para pasangan teman dan para kakak ipar, bahkan ayah atau ibu untuk berdansa mansoor mencoba mencairkan suasana

"apa berdansa ? mansoor kau ada" aja"

akhirnya mansorr menyuruh pemusik untuk mengganti menjadi musik romantis, semua larut akan musik tersebut satu persatu pasangan dari kakak ipar adik ipar mulai dan kluarga emir dubai menikmati sambil berdansa dengan pasangan masing" begitu juga hamdan dan maheera,

"Kau tidak ingin berdansa ?"Mohammed ingin mengajak alia

"Tidak usah" alia memasang wajah acuh

Mohammed mengerti alia masih marah padanya, dan dia berpikir ingin membujuk istrinya agar suasana hati alia kembali membaik

Tanpa basa basi lagi mohammed menarik tangan alia menuju ketengah orang" yg sedang berdansa

"Apaa"an inii ?? Aku tidak pandai berdansa"

"Tolong sekali ini jangan menolak, aku tidak ingin kau marah lagi, aku mencintaimu alia disaat kau marah membuatku tidak tahan"

Alia hanya terdiam dan sesaat ia melihat futaim yg sudah melihat mereka dari tadi, ini adalah kesempatannya untuk merebut hak nya didepan futaim bahwa dirinyalah yg seharusnya pantas untuk suaminya

"Baikla" mohammed tersenyum dan akhirnya mereka berdansa, disaat musik terus berputar membuat mereka menikmati alunannya dan alia larut didalam pelukan mohammed, yah begitupun mohammed mereka sambil menutup mata dan ia sudah tidak perduli dengan siapa dia menjaga perasaan itu

"Sebaiknya aku pulang dan jangan halangi aku maryam" futaim pergi berlari sambil menangis ia tidak perduli dengan semua kluarganya disana,. Ia berpikir semuanya menikmati pesta dengan bahagia sedangkan ia menikmati kesedihan yg ia liat malam itu,

"Futaaiimmm tungguuu dulu kau mau kemana ....." maryam ikut menyusul adiknya

Dipojok sana, shanaya menatap sendu pemandangan yg membuatnya sedih, hamdan dan maheera sangat mesra dan juga menikmati alunan musik romantis

Heiii, kenapa kau diam saja disini ?
Seseorang mengagetkan lamunan shanyaa, shanaya langsung melihat siapa yg menyapanya barusan,

Ahh tidak apa apa, saya hanya ingin disini

Bibi aisyah kau tega sekali tidak mengajak gadis desa ini ikut berdansa,

Bibi aisyah yg berada didekat shanaya tertawa kecil, nakku mansoor bagaimana mungkin aku mengajakmya berdansa , kami berdua tidak pandai berdansa

Ohya ? Hhmmm baikla bagaimana kalau aku yg akan mengajaknya berdansa bi

Bibi aisyah dan shanaya kaget dengan perkataan mansoor dan menatap mansoor barengan

Heii kenapa kalian menatapku ? Ada yg aneh dengan perktaanku barusan ? Jawab mansoor datar

Bibi aisyah menghela nafas panjang ia sudah tahu sifat anaknya yg satu ini agak suka bercanda dan jahil

Nak itu tidak mungkin kau tahu bagaimana kondisi shanaya yg sudah dijelaskan tadi dan ......

Tapi menurutku dia tidak aneh bi, mansoor menatap segala penampilan shanya sambil mengelilinginya, tanpa berpikir panjang mansoor menarik tangan shanaya ketengah" orang yg sedang berdansa shanaya terkejut

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang