"Sayang maaf aku terlambat diluar begitu macet , apa kau dan zayed sudah si.... "Hamdan berteriak sambil berjalan kedalam istana megahnya itu untuk memanggil maheera tetapi ia tidak tahu kalau maheera sudah berada diruang keluarga menunggunya dan berhenti melanjutkan omongannya karena maheera sudah menatapnya dari tadi
Maheera menatap hamdan dengan tidak suka, dan hamdan seolah mengerti dengan tatapan istrinya itu
"Sayang apa kau marah ? Hei ayolah aku hanya telat 1 jam dan kita masih punya banyak waktu untuk pergi bersama"
"Siapa wanita itu ??" Maheera langsung tothepoint menanyakan langsung ke hamdan ia sudah lama menuggu penjelasan dari hamdan
Deg* hamdan langsung terdiam, ia menghampiri maheera dan duduk disamping istrinya yg dari tadi sudah duduk disofa ruang keluarga itu
"Wanita ? Wanita siapa ?"
"Iya, tadi disaat aku meneleponmu aku mendengar suara teriakan wanita, kau menutup teleponku disaat aku menghubungimu lagi astaga hamdan bahkan kau tidak mengangkat telponnya, apa kau sedang bersama seorang wanita diluar sana ?"
"Maheera berbicara sangat ketus yg membuat hamdan kaget dan terdiam untuk mencari alasan,ia sadar cepat atau lambat maheera akan curiga"
Sudah kuduga maheera mendengar suara shanaya tadi, bahkan disaat aku panik aku tidak memperdulikan teleponnya
Hamdan menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya dan ia mencoba untuk meyakinkan istrinya dengan bersikap tenang
Sayang dengar aku baik" tidak ada suara wanita disana itu hanya perasaanmu saja mungkin itu suara orang yg diluar bahkan aku tidak tahu darimana asal suara itu
"Omong kosong, kenapa kau tidak mengangkat teleponku Disaat mendengar suara wanita itu kau tidak meresponku hamdan alasanmu tidak masuk akal"
"Karena aku ingin buru" pulang kerumah makanya aku tidak mengangkat teleponmu,kau tahukan dijalan sangat ramai sekali sudahlah sayang kau tidak usah memperpanjang ini,lihatla suamimu sudah pulang kerumah dan kita akan bersenang" dengan zayed"
Maheera langsung menggeleng dan berjalan kedepan untuk membelakangi hamdan ia tampaknya masih belum puas dengan jawaban yg dberikan suaminya
"Tidak bukan itu saja masalahnya, hamdan kau harus jujur padaku, apakah kau sudah ada wanita lain diluar sana yg ingin menjadi madumu ?"
Hamdan kaget dengan pernyataan maheera,ia tidak menyangka maheera akan menanyakan omong kosong itu padanya, hamdan langsung menyusul maheera dan menatap mahera dengan intens
"Apa maksudmu bicara seperti itu ?"
Maheera menghela nafas panjang dan memejamkan matanya ia tidak yakin apa yg ia katakan dengan hamdan
"Soal struk pembayaran itu aku sudah melihatnya didompetmu kemarin, kau belanja pakaian wanita dan bahan makanan banyak sekali itu untuk siapa ?"
Kali ini hamdan lebih kaget lagi apa yg ia takuti selama ini akhirnya kenyataan juga, ia bingung harus mencari alasan apa lagi dengan maheera ini akibat kebodohannya sendiri karena lupa membuang kertas pembayaran yg menumpuk didompetnya
"Kenapa kau diam ? Apa yg kukatakan itu benar ?"
Maheera takut kalau hamdan mengakui bahwa itu benar, ia tidak akan sanggup menerima kenyataan ini karena sebenarnya ia tidak ingin dimadu, matanya mulai berkaca kaca dan dadanya pun mulai sesak
"Sampai detik ini aku tidak pernah berpikir untuk menikah lagi atau menyakitimu bahkan mengkhianatimu, tidak maheera itu tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi karena aku sudah berjanji padamu dan pada diriku sendiri kalau kau adalah satu"nya wanita yg ada dihatiku sampai akhir hayat nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
P R O M I S E
RomanceHamdan bin mohammed al maktoum putra mahkota dubai selain tampan dan kaya ia juga memiliki keluarga yg sangat harmonis istri yg cantik dan seorang anak lelakinya yg tampan , namun siapa sangka dibalik itu semua akan ada seseorang yg muncul ditengah...