bab 4

207 8 0
                                    

"Sayang Kau harus semangat , bukankah ini hari yg sangat penting untukmu ?"

Maheera sambil merapikan baju yg biasa dipakai hamdan pagi ini

"Huft semoga mega proyek ini tembus dan expo 2020 terlaksanakan dengan baik" ,

"Pasti akan lebih baik , kali ini kau jangan andalkan maktoum dulu ya , kasihan dia"

maheera senyum usil menatap suaminya

"Hei dari mana kau tahu kalau aku selalu mengandalkan maktoum dalam pekerjaan ?" Hamdan memicingkan matanya sambil melihat istrinya

"sayang kau suamiku , walaupun aku tidak sering ikut denganmu , aku tahu siapa dibalik ini semua yg paling antusias dalam bekerja , baik itu maktoum , latifa , ahmed ataupun ayah mertua , kau datang disaat hari penting saja , bahkan suamiku lebih mementingkan hobbynya lalu mempostingnya ke media sosial"

"Lagipula wajar saja mereka lebih antusias dalam hal ini , aku adalah seorang putra mahkota pastinya aku akan menerima segala pekerjaan yg sudah selesai baik itu undangan atau pun agenda"

ia mencubit usil pipi istrinya dengan lembut

"Huft ternyata kau terus saja memakai gelar kekuasaanmu dalam melakukan apapun, ditambah lagi mereka diluar sana makin berdecak kagum denganmu"

Hamdan menatap istrinya dengan tatapan yg menggoda , "kenapa kau cemburu ?"

"Cemburu ? Kenapa aku harus cemburu ?"

"hmmm kau yakin ?"

"Bukankah seorang istri manapun akan merasakan seperti itu ? Walaupun itu hanya sedikit"

Hamdan tersenyum ia memegang kedua bahu istrinya dari belakang dan membawanya ke cermin , "

"lihatlah dirimu ? Apa kau sadar kau cantik ? Apa kau sadar kau lebih sempurna dan lebih beruntung dari wanita diluar sana yg bisa memikat hati seorang putra mahkota"

"Haha terusla menggodaku sudahlah hamdan kau selalu saja seperti ini untuk meyakinkanku"

"kau harus percaya padaku bahwa aku tidak akan pernah berpaling dari wanita sesempurna dirimu , bukankah aku selalu menepati janjiku ?"

"Iya aku selalu percaya padamu" , mereka saling bertatapan dan melempar senyum manis

"Yasudah sebaiknya kau turun bersama zayed sebentar lagi aku menyusul"

"Baiklah aku akan menunggumu dibawah"

hamdan pergi sambil menarik tangan istrinya itu seolah" ia ingin istrinya ikut bersamanya mereka saling tertawa dengan prilaku mereka , tiba" dompet hamdan terjatuh tanpa hamdan sadari begitu juga maheera ,

disaat hamdan sudah tidak dikamar itu lagi , maheera sedang mempersiapkan dirinya ingin keluar dan tidak sengaja maheera menginjak benda yg jatuh

"Apa ini ?"

Maheera tersadar apa yg diinjaknya barusan ia langsung mengambilnya dan mengetahui kalau itu adalah dompet suaminya

"Dompet hamdan ? Huft dia tidak sadar kalau dompetnya ketinggalan dikamar , bagaiman kalau terjatuh diluar sana ternyata dia teledor sekali"

maheera sambil membuka dompet suaminya itu , ia melihat ada setumpuk kertas berupa struk pembayaran

"Kenapa kebetulan banyak struk pembayaran didompet hamdan ?" Ia melihat struk itu dan membaca apa saja yg dibeli oleh hamdan

"Baju perempuan dewasa ? banyak sekali yg ia beli, Makanan , buah"an segala perlengkapan wanita dibeli hamdan. Kenapa tumben"nya ia membeli barang sebanyak ini?"

P R O M I S ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang