Chapter 1

1.5K 136 58
                                    

----------------

"Aku berharap kamu menjadi pelangi yang muncul setelah hujan, tapi nyatanya kamu malah pergi bahkan sebelum hujan datang"

----------------

🍁🍁🍁

"P-Perkenalkan nama a-aku Zarra Azilla, u-umur aku 17 tahun, aku pindahan dari SMA 08 Merangin, Bandung" Zarra memperkenalkan dirinya dengan sedikit gugup.

"Ada yang ingin kalian tanyakan tentang Zarra?" tanya bu Meta.

"Kalau tidak ada, Zarra kamu silakan duduk" lanjut bu Meta.

#lnfo : Bu Meta adalah guru Matematika serta Wali kelas dari kelas Mipa ll.

Hanya ada 1 kursi kosong disana.
Zarra menganggukkan bu Meta dan duduk di kursinya.

"Baiklah anak-anak ibu dan dewan guru lainnya ada rapat dengan kepala sekolah sebentar. Jadi, ibu harap kalian tidak akan bikin masalah selama ibu rapat" jelas bu Meta.

"Baik bu!!" kompak seluruh siswa semangat dengan senyum mereka yang sumringah.

Selang beberapa detik bu Meta sudah pergi meninggalkan kelas dan dilanjutkan dengan sorak gembira dari seluruh siswa Mipa ll.

Awal sekolah yang menyenangkan. Baru masuk langsung jamkos.

-Batin Zarra

"Yeyyy!! Jamkos lagi!" teriak seorang laki-laki tampan yang duduk di belakang Zarra.

Laki-laki tersebut berdiri lalu, berjalan ke samping Zarra dan mengulurkan tangan kanannya.

"Kenalin nama gue Dika Alvaro, biasa dipanggil Kai" Laki-laki tersebut menjulurkan tangan kanannya.

Dika Alvaro? Kai?

-Batin Zarra

"Oh ya, Aku Zarra" Zarra meraih tangan Dika.

"Kaaii!" seorang wanita berteriak memanggil Dika dan berlari ke arahnya.

"Eh? Zarra, gue Dinda Kirana" Dinda tersenyum.

Zarra hanya mengangguk, ia tau pasti Dinda sudah mengenalnya.

"Kai bantuin gue ngerjain tugas yang bu Meta kasih kemarin dong, susah banget sih tugasnya" rengek Dinda.

"Minta ke Zhian aja sono" ucap Dika datar.

"Ihh kalo gue minta ke Zhian nggak akan dikasih" Dinda mendengus kesal.
"Zhian kan pelit!" ia sengaja mengencangkan volume suaranya dan melirik Zhian yang tengah membaca buku. Zarra dan Dika pun ikut melirik Zhian.

Ya Tuhan! Mimpi apa Zarra semalem, sampe paginya ketemu malaikat.

-Batin Zarra

Merasa namanya di sebut Zhian sontak menoleh ke arah Dinda.
"Iya nanti gue bantuin" sahut Zhian tanpa ekspresi.

"Tumben lu baik yan?" tanya Dika sedikit tak percaya. Biasanya, jika ada yang minta bantuan untuk mengerjakan tugas kepada Zhian, laki-laki itu akan acuh dan membiarkannya.

Zhian hanya menatap Dika datar sedatar-datarnya dan kembali membaca buku yang berada di tangannya.

"Makasih yan" Dinda pergi dengan senyum di wajahnya karena ada yang mau membantunya mengerjakan tugas yang sulit itu.

"Oh ya Za kemarin bu Meta ngasih tugas Matematika nanti gue kirim soalnya lewat Chat" ucap Dika lalu, menyodorkan ponselnya kepada Zarra.

Zarra mengambil ponsel tersebut dan memasukkannya ke saku.

Evil AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang