Chapter 21

107 15 4
                                    

————————————————

"Biarkanlah aku terus tertidur, karena hanya dalam tidurku aku bisa memilikimu sepenuhnya"

————————————————

🍁🍁🍁


Murid baru itu pun melangkah masuk ke dalam kelas dengan senyuman manisnya.

Sontak Dinda, Zhian, Zarra, dan Randy terkejut ketika mengetahui siapa murid baru itu.

"Hai salam kenal, nama gue Sisi Wulandari. Gue pindahan dari SMA 21 Sebelah" Sisi memperkenalkan dirinya. Jujur saja sedari tadi perhatiannya hanya tertuju pada seorang laki-laki berkulit putih, berlesung pipi yang membuatnya terlihat manis dan di satu waktu juga terlihat dingin.

Dihh ini si ulat cabe kok bisa pindah ke sini sih? Terus kenapa bisa sekelas sama gue?!!

-Batin Dinda

"Sisi, ibu ingin bertanya dimana rumah kamu dan apa alasan kamu pindah ke sekolah ini?" tanya bu Killer.

"Rumah saya nggak jauh dari sini kok bu dan alasan saya pindah ke sekolah ini adalah..." Sisi memberi jeda dan sekilas melirik Zhian.

"Karena orang yang saya Cintai juga sekolah di sini bu" jujur Sisi dengan pede nya.

"HA?!" kompak hampir seluruh siswa Mipa ll tak percaya.

"Kamu serius cuma gara-gara itu?" tanya bu Killer memastikan.

"Iya" jawab Sisi yang juga memamerkan deretan giginya.

"HAHAHAHA!!" tawa siswa Mipa ll pecah.

Seketika tawa itu berhenti ketika Randy mengangkat tangannya tinggi-tinggi. "Bu kenapa dia bisa masuk kelas ini? Kelas ini kan udah penuh dan nggak ada lagi kursi kosong" ujar Randy.

Ntaps Geb gue juga pengen tau jawaban dari pertanyaan itu.

-Batin Dinda

"Dia bisa masuk kelas ini karena kepala sekolah yang suruh. Kalau soal kursi nanti biar ibu yang urus" jelas bu Killer.

"Terima kasih bu Rista anda baik sekali" ucap Sisi sopan.

"Jadi Rista nama bu Killer?! Kok dia bisa tau?" bisik Randy pada Dika.

"Mungkin sebelum masuk kelas bu Rista udah kasih tau namanya" balas Dika.

Randy hanya mengangkat bahunya, "Mungkin" ucapnya pelan.

"Bu, Sisi nanti duduk di dekat saya aja" ujar Faizal.

"Duduk di samping gue lebih nyaman" tawar laki-laki yang duduk paling depan pojok kiri.

"Enak aja! Sisi duduk di samping saya aja Bu" sela cowok rambut pirang.

"Yeehh—"

"Diam kalian!" potong bu Rista. "Nanti Sisi akan—"

KRIIINGGGGG!!

Perkataan bu Rista terpotong oleh bel istirahat.

"Ya sudah kalian semua boleh istirahat" ujar bu Rista.

"Yeaayy!" sorak beberapa siswa.

"Kecuali Zhian" lanjut bu Rista.

"Saya? Kenapa bu?" tanya Zhian.

"Iya, kamu bantuin Sisi angkat kursi ya" perintah bu Rista.

Yess, Zhian yang bantuin gue.

Evil AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang