Chapter 10

305 77 15
                                    

"Huuu emang Zarra mau sama lo?" cibir Randy.

Pertengkaran mereka hanya membuat Zarra tambah badmood.

Zhian, Jangan tanya. Dia lagi natap Dika tajam setajam singlet. Ralat.
Setajam silet.

Kringg!

Bel masuk berbunyi.

Semua murid duduk di tempat masing-masing.

"Za kalo lo butuh apa-apa minta aja ke gue oke" Dika mengedipkan sebelah matanya.

#Info : Jadi Zarra tu duduk di barisan paling kanan ke empat dari depan dan kedua dari belakang. Dika duduk di belakang Zarra, Randy di sebelah Dika tentunya sebelah kiri, Dinda duduk di depan Zarra, Zhian duduk di sebelah kiri Zarra barisan kedua dari kanan.Mereka duduk sendiri-sendir.

(Yang ngerti komen:v)
°°°°°

Selang beberapa menit pak Sam guru Fisika datang.

~*****~

Zarra baru saja keluar dari toilet. Ketika keluar ia melihat Dinda yang tadi menemaninya sedang di ganggu oleh sekelompok laki-laki.

Seorang laki-laki yang terlihat seperti pemimpin diantara mereka tengah menarik-menarik lengan Dinda sedangkan, anak buahnya hanya diam menyaksikan.

Tanpa pikir panjang Zarra langsung menghampiri mereka.

"Mau apa kalian?!" Zarra menunjuk mereka geram.

"Lepasin tangan Dinda atau—"

"Kenalin gue Gibran Dyandra" Laki-laki itu melepaskan lengan Dinda.

"Jangan dekat-dekat dia Za!" ujar Dinda.

"Kenapa?" tanya Gibran sok polos.

"Kok malah lo yang nanya sih!" ketus Dinda.

"Emang salah" sahut Gibran.

"Gak usah sok polos MONYET!!" Dinda mengencangkan kata di akhir kalimatnya.

"Upss" ujar Gibran dengan tampang menjengkelkan sembari menutup mulutnya.

"LO!!" Dinda sudah menggepal tangannya. Mungkin, jika ia tidak bisa mengontrol emosinya kepalan itu sudah berada di pipi Gibran.

"Adek manis gak boleh marah-marah" ujar Zego salah satu anak buah Gibran.

"Za makan yuk" tawar Gibran dengan merangkul lengan Zarra.

"Ihh apaan sih? Lepasin ga!" Zarra memberontak.

Dinda ingin membantu Zarra. Tapi, ia langsung di hadang oleh Zego dan yang lainnya.

"Awas! Jangan hadang gue!" pekik Dinda.

"Teraktir dulu donk" sahut Bombom.

"Makan terus yang lo pikirin! Gue juga traktir donk" ujar Anwar.

"Kalian berdua! Sama aja!" ketus Zego

"Gue juga di traktir mbak ya" lanjutnya.

"KALIAN MALAH MINTA DI TRAKTIR!!" Gibran murka

"Gue juga di traktir ya Nda" lanjut Gibran.

"Lah boss, bukannya tadi lo yang ngajak Zarra makan ya? Kok malah minta di traktir sama Dinda sih?" tanya Anwar

"Eh iya juga ya?" jawab Gibran kebingungan.

"KALIAN BEREMPAT ORANG-ORANG BOBROK PERGI SANA! HUSH HUSH" usir Dinda.

"Gue sumpel juga mulut lo!" bentak Zego.

"Sumpel pake apa Go?" tanya Bombom.

"Pake mulut!" jawabnya sinis

Evil AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang