Chapter 18

231 22 10
                                    

———————————————

"Beberapa orang diciptakan menjadi terlalu dekat untuk dipandang namun, terlalu jauh untuk digapai"

———————————————

🍁🍁🍁

Seseorang itu berjongkok tepat di depan Zarra.

"Tatap gue Za" pintanya lembut sembari mengusap pundak Zarra.

Zarra sedikit ragu untuk mendongakkan kepalanya, namun tetap ia lakukan.

"Kai..." lirih Zarra.

Dika menatap Zarra,"Lo nggak perlu sembunyiin apapun dari kita"

"Buat apa coba? Cepat atau lambat kita semua bakalan tau... bahkan Zhian" lanjutnya.

"Kai.. Zhian udah punya pacar iya kan? Jadi buat apa Zarra kasih tau kalian? Biar Zarra di katain jalang?" ucap Zarra sendu.

"Zarra nggak mau di katain jalang. Jadi, biarin aja Zarra kubur perasaan ini dalam-dalam" lanjutnya

"P–pacar? Sejak kapan Zhian punya pacar?" Dika balik bertanya.

"Liat aja sendiri, mereka berdua lagi pacaran di situ tu" jari telunjuk Zarra mengarah pada tempat ia melihat Zhian.

Pandangan Dika mengikuti arah telunjuk Zarra.

"Za" panggil Dika.

"Hm"

"Za"

"Hmm"

"ZAA!" pekik Dika.

"APA!"

"Gue salah liat atau salah denger?" tanya Dika memastikan.

"Apaanya?" Zarra malah balik bertanya.

"Tadi lo bilang berdua kan? Tapi kok yang gue liat berlima? Ini ceritanya Doeble Date atau gimana? Tapi kalau Deoble Date yang satunya apaan dong? Nyamuk?" Dika mengeluarkan banyak pertanyaan yang membuat Zarra bingung untuk menjawabnya.

"Kai kalo nanya satu-satu!" ujar Zarra.

"Eh itu kan...." Dika menggantung kalimatnya.

"Dinda sama Randy!!" pekik Dika terkejut.

"Mana? Mana? Mana? Mana?" Zarra berusaha mencari celah agar bisa melihat juga apa yang Dika lihat.

"Tapi kenapa mereka kayak marah-marah gitu?" tanya Dika yang heran ketika melihat Randy dan Dinda yang seperti sedang marah-marah dengan seseorang yang sangat asing di pengelihatan Dika.

"Itu cewek yang di samping cowok tu yang lo bilang pacarnya Zhian Za?" tanya Dika semrawut.

"Terus cowok itu siapa?"

"Itu Zhian juga kenapa berdiri di belakang Randy?"

"Dinda juga kenapa marah-marah sama cewek itu?"

"Cowok itu kok kayak lagi marah-marah sama Zhian sih?"

"KAII!" pekik Zarra kesal.

"Apa?" jawab Dika dengan polosnya.

"Kalau—" Zarra mengangkat jari telunjuknya ingin menjelaskan namun, sudah lebih dulu dipotong oleh Dika

Evil AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang