Chapter 13

235 54 24
                                    

Zhian membuka kulkas untuk mengambil minuman sedangkan, di tempat yang sama, Zarra berjalan membawa semangkuk tepung yang akan di isi air.

Zarra terlalu sibuk memperhatikan tepung yang ia bawa, sampai-sampai ia tidak memperhatikan jalan. Padahal, beberapa cm di depan masih ada Zhian yang sedang mengambil minuman. Zhian berbalik, dan di detik yang sama Zarra terus berjalan masih dengan tidak memperhatikan jalan. Hingga...

Busshh

Tepung tumpah mengenai baju Zhian, sontak minuman yang berada di tangan Zhian terjatuh karna pasalnya mereka memang tabrakkan.

"Z–Zhian m–maaf" lirih Zarra.

Zarra berjongkok untuk mengambil wadah tepung yang terjatuh. Begitupun Zhian berjongkok untuk mengambil minumannya yang sempat terjatuh tadi.

Alhasil kepala mereka berbenturan karna sama-sama akan jongkok.

"Aww" lirih mereka bersamaan.

Mereka sama-sama memegangi kepala mereka yang terbentur.

"Hati-hati dong" ujar Zhian tajam.

Zhian kemudian berdiri dan berniat ingin beranjak pergi. Namun, belum sempurna kakinya berjalan satu langkah, tumpahan tepung berhasil membuat kaki putih Zhian tergelincir.

Gdbughh!

Zhian terjatuh kelantai,"Sstttt" rintihnya memegang pinggang yang terasa sakit akibat terbentur lantai.

"Kok gue sial banget sih? Lo sengaja bikin gue jatuh iya kan?!" ujar Zhian kesal sembari duduk di lantai.

"Zarra nggak sengaja kok, Zhian nggak papa?" tanya Zarra khawatir.

"Telat, lo telat nanya" jawab Zhian acuh.

Zhian kesal pasalnya sedaritadi hanya ia yang sial. Entah bisikan darimana tiba-tiba terlintas di pikiran Zhian untuk membalas perbuatan Zarra.

Zhian menatap Zarra sembari tersenyum miring.

Secepat kilat Zhian mengambil tepung yang tumpah dan mengoleskannya di pipi Zarra.

"Zhian apaan sih" ujar Zarra tak terima.

"Lo juga harus kena bleee" cibir Zhian.

Karna tak ingin kalah, Zarra pun juga membalas. Ia mengambil tepung dan melemparnya tepat di muka Zhian.

"Impas" Zarra menepuk-nepuk tangannya.

"Eh enak aja gue udah 4 kali lo cuma 2 kali" protes Zhian.

"Apa?!"

Zhian membalas dengan melepar tepung tepat di kepala Zarra.

"Setidaknya lo 3 kali" ucap Zhian tersenyum puas.

"Gak adil Zarra kan gak sengaja!"

Tak ingin mengalah Zarra mengoles wajah Zhian dengan tepung yang ada di tangannya dan bersembunyi di balik meja makan.

Ia mengambil kesempatan bersembunyi ketika Zhian sedang mengelap wajahnya.

"Zarra!" panggil seseorang tepat di samping Zarra.

Zarra pun menoleh dan..

Pukhh

Sebuah piring dengan isi tepung tepat mengenai wajah Zarra. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Zhian.

Karna tak ada yang ingin mengalah. Mereka pun saling melempar tepung satu sama lain.

Kini keadaan dapur sudah seperti kapal pecah.

Evil AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang