————————————————
"Ketika Cintamu menjadi luka ku, aku tak peduli seberapa sakitnya"
————————————————
🍁🍁🍁
"Woyy Yann! Jangan di gondol gitu aja, lo pikir lo kucing apa?!" pekik Dinda dari arah dapur.
"Dia kan emang kucing bego!" balas Randy.
"Lah iya ya? Eh! Kok lo yang ngegas?!" ujar Dinda sedikit berteriak.
"Gue gak ngegas, gue ngerem IIIITTTTTT!" sahut Randy menirukan bunyi rem.
"Mereka ribut lagi. Gini ni kalo udah ada Zhian plus Mie Goreng" ujar Dika yang mendengar keributan dari arah dapur.
Dika menutup bagasi mobil dan segera menyusul sahabatnya yang tengah asik ribut di dapur.
Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis berhenti di halaman rumah Dinda sambil ngos-ngosan bak orang yang baru saja di kejar anjing.
Dika memfokuskan pandangannya,"Zarra itu lo?" tanya Dika memastikan. Ia berjalan pelan-pelan mendekati gadis yang ia tebak adalah Zarra.
Gadis itu hanya diam saja sembari membungkuk dan memegang lututnya. Kemudian, ia mendongak, menatap Dika sesaat sebelum tiba-tiba menyulap wajahnya agar terlihat menyeramkan.
"BUKAN! AKU ADALAH RATU HITAM PENJAGA JALAN RAYA!" Zarra mengubah suaranya menjadi serak, "AKU AKAN MENGGANGGU MU! HAHAHA!!"
Niatnya ingin mengelabuhi Dika, tapi laki-laki malah tertawa terbahak-bahak.
"HAHAHA! Zarra lo? HAHAHA!!" Dika tertawa sembari memegang perutnya.
"Apaan sih? Malah ketawa!" ketus Zarra.
"Sorry sorry abisnya lo gemes banget" Dika menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Tunggu, lo kesini naik ojek?" tanya Dika ingin tau.
"Naik becak!" ketus Zarra lagi.
Tiba-tiba saja Randy berlari keluar dari rumah Dinda sambil membawa penggorengan kecil.
"AWAS WOYY!!! ADA NENEK LAMPIR!" teriak Randy, ia berlari tak tentu arah sembari meletakkan penggorengan di atas kepalanya.
"NGOMONG APA LO TADI?!!! SINI LO OGEB!" teriak Dinda di ambang pintu dengan membawa sapu lantai di tangannya.
"AMPUN MAKK!!" ucap Randy menyatukan kedua tangannya.
"SINI LO! GUE TIMPUK PAKE SAPU!!" suara Dinda menggelegar, ia mengejar Randy dengan kecepatan penuh. Sesekali Dinda juga melayangkan sapunya ke udara.
Randy yang melihat Dinda mendekatinya pun sontak terus berlari menjauh dan sesekali menghindar dari pukulan maut sapu Dinda.
Dika dan Zarra yang melihat tingkah Randy dan Dinda pun hanya bisa geleng-geleng kepala.
Selang beberapa detik mereka kembali mengarahkan pandangan ke arah pintu, di sana terdapat Zhian yang berjalan santai sembari membawa rantang yang berisi Mie goreng dan beberapa aneka makanan lainnya.
Zhian hanya melirik acuh pada Randy dan Dinda yang masih setia kejar-kejaran. Ia membuka bagasi mobil Randy dan meletakkan Rantang itu di dalamnya kemudian, tak lupa pula menutupnya kembali.
"Jadi kita mau piknik kemana?" tanya Zhian.
Ya, Zhian sudah mengetahuinya ketika ia berada di dapur tadi. Randy mengatakan bahwa mereka akan pergi piknik. Awalnya Zhian merasa kesal karna di tipu lagi tapi, seketika rasa kesalnya hilang karna Randy dan Dinda benar-benar membuatkannya Mie goreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evil Angel
RandomBagaimana jika dihidupkan kembali, namun harus disembunyikan di dunia yang berbeda? "Second Life or Second Death" . . . "NGGAK! NGGAK BISA KAYAK GITU!!!" - Zarra Azilla. "Apa nggak ada cara lain?!" - Randy Gauzan. "Gue nggak percaya, INI SEMUA PASTI...