1326 word
4 Mei 2020"Udah sampe non," Ujar supir pribadinya.
Gadis itu turun dari mobil berwarna hitam dan menutup pintu lalu berdiri sebentar, menatap nama sekolah elit yang tertera di depannya.
SMA SEMESTA
Seperti itulah nama yang terpampang di gedung megah itu.
Gadis itu berjalan santai dari depan gerbang menuju kelasnya.
Banyak tatapan memuja dan iri dari semua murid sudah seperti hal biasa baginya. Cantik, kulit putih, kaya, tinggi, dingin, cerdas siapa yang tidak menginginkan hidup sempurna seperti itu. Namun tiba tiba..
Brukk..
Gadis itu jatuh terduduk di koridor dia meringis menahan sakit di bokongnya.
Aduhh siapa sih yang nabrak gue Pikir gadis itu kesal.
"Bangun sendiri bisa kan?" Ucap seorang lelaki yang mungkin di tujukan untuknya.
Dia mendongak dilihatnya seseorang yang menabraknya tadi mata mereka saling menatap tapi cowok itu memutus tatapan mereka.
Nih anak ngeselin banget sih! Umpatnya dengan menatap nyalang mata lelaki itu.
Dia lantas berdiri sambil membersihkan bokongnya sambil ngedumel di perjalanan.
Dikira sudah sampai dia masuk ke dalam kelas yang bertuliskan kelas XI MIPA 3 di atas pintunya.
Lalu dia mendudukkan dirinya di bangku nomor dua dari depan.
"Bell lo udah buat tugas fisika?" Tanya temannya memastikan
"Udah Ca ambil aja di tas," Ucapnya malas.
Tak perlu ijin lagi Myesha mengambil buku fisika Bella bersiap untuk menyalinnya.
Gadis yang sangat di segani di sekolah ialah Sifabella Chalondra Axelle dia anak tunggal dari perusahaan Axelle Group yang cabangnya sudah ada di berbagai negara.
Dan teman sebangkunya yang sedang menyalin jawaban itu bernama Grizelle Myesha Mahendra dia biasa memanggilnya Caca, mereka sangat akrab karena ayahnya Caca adalah salah satu kolega di perusahaan papanya.
"Bel katanya ada anak baru di kelas kita," Ujarnya setelah selesai menyalin jawabannya
"Gue gak peduli," Kesalnya sambil memasang earphone ke kedua telinganya.
"Dengerin gue dulu elah," Ucap Caca gemas.
Bella mendengus lalu melepas salah satu earphonenya siap mendengarkan info dari tukang gosip sekolahan ini.
"Katanya dia tuh ganteng ba to the nget ganteng banget Bell," Teriak Caca dengan logat alay yang gak pernah luntur darinya.
"Asal jangan nyaingin kepinteran gue aja," Ujar Bella lalu memasang earphonenya lagi.
"Eh jangan salah dia juga juara satu di sekolahnya dulu, hati hati aja deh Bell," ujarnya dengan tangan menepuk pundak sahabatnya.
"Gak bakal gue biarin tuh cowok ngerebut gelar gue," Ujar Bella penuh penekanan.
Myesha yang mendengarnya lantas tertawa, tidak heran dengan sikap sahabatnya ini yang 'gila nilai'.
Kring.. Kring..
Bunyi bel pertama berbunyi menandakan awal pelajaran akan dimulai. Selepas bel, Bu Viva memasuki kelas beliau adalah wali kelas ini sekaligus guru mata pelajaran Biologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...