1565 word
11 Mei 2020Bella Pov
Sinar mentari pagi samar samar mulai memasuki kamar bernuansa merah muda itu melalui kaca jendela yang tertutup gorden tipis
Jam weker di atas nakas sudah berbunyi menunjukkan angka 06.30 pagi, sang pemilik kamar masih tertidur lelap bergelung di bawah selimut tebalnya bahkan suara alarm hanya di anggapnya angin lalu
Kenan POV
Cowok itu sudah siap dengan seragam sekolah dan tas punggung yang di tenteng di bahu kirinya menuju ke bawah untuk melakukan kegiatan rutin sebelum berangkat ke sekolah
"Pagi ma" sapaku dengan masih berjalan di tangga
"Pagi boy, sini sarapan dulu"
Gue duduk di depan mama yang masih ngolesin selai di sela roti dan segelas susu yang udah ada di atas meja gue
"Gimana sekolah baru kamu? Gak buruk kan?" ucap Freya-mamanya, memecah keheningan di meja makan
"Buruk ma buruk banget malah"
"Kenapa? Kata om Aryo kamu ikut OSN? Kan udah sering dulu"
"Pasangannya yang bikin buruk ma" kesalku lalu menghabiskan segelas susu siap berangkat ke sekolah
"Kata om kamu, dia cantik kok pinter juga" dengan senyum seperti sedang menggoda
"Udah ma ah Kenan mau berangkat"
"Jangan lupa nanti sore papa kamu pulang"
"Iya ma"
Gue salim sama nyokap abis itu ke garasi ngambil motor kesayangan gue
Setelah memarkirkan motor, gue jalan di koridor ke arah kelas
Sepanjang koridor banyak tatapan cewek yang bikin gue gak nyaman banget sama kayak di sekolahan gue dulu, udah kebal gue sama tatapan memuja mereka
Gue mandang bangku di depan gue dengan tatapan bingung, kelas udah mulai dari tadi tapi kenapa Bella belum juga keliatan batang hidungnya
Dia gak berangkat hari ini? Dia sakit? Aneh kan semalem dia baik baik aja, ah peduli amat gue sama tuh anak
Author POV
"Apes banget gue hari ini mana tadi belom sarapan, kesiangan, supir dibawa bokap, kejebak macet ini lagi masih di suruh hormat tiang bendera mana abis ini jam olahraga lagi" kurang lebih seperti itulah ocehan Bella sejak tadi yang merutuki dirinya
Dari arah kelasnya tanpa Bella ketahui ada seorang cowok yang berjalan mendekatinya
"Gue kira lo bolos" ujar Kenan di samping Bella
"Gausah nambah keapesan gue deh lo" ucapnya sinis yang masih tetap menatap ke atas dengan tangan kanan membentuk hormat
"Gue tadi niatnya mau ke kantin beliin lo minuman tapi gak jadi deh"
Bella langsung memandang Kenan yang sudah mau beranjak dari tempatnya
"Eh tunggu! Lo mau kemana?"
"Kantin"
"Gue ikut"
"Lo masih di hukum"
"Tapi gue capek" lelahnya sambil mengelap butiran keringat yang sudah bercucuran di pelipisnya
"Lo duduk di sana dulu nanti gue kesini lagi"
Kenan menunjuk kursi yang ada di bawah pohon mangga yang memang di sediakan untuk bersantai para murid, Bella lantas duduk meluruskan kakinya yang sudah pegal dan memyenderkan kepalanya menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...