Motor Kenan berhenti di daerah perbukitan yang cukup luas dan menyejukkan.
Hanya ada rerumputan hijau dan jalan setapak yang membantu kita untuk berjalan di sekitar perbukitan.
Kenan berjalan ke arah bukit dan diikuti Bella di belakangnya.
Cuaca pagi ini memang cerah, sangat mendukung dengan panorama indah di depan mata.
Rumput yang hijau, langit yang membiru dan udara yang menyejukkan indra penciuman kita. Sungguh sempurna.
Bella yang berjalan di belakang hanya menatap sekitar dengan ragu dan takut.
"Kita gak papa nih jalan ke sana? Gak bakal ada penunggu yang ngamuk kan?" Tanya Bella hati hati. Takut menyinggung penunggu di sini.
"Penunggunya ada di sebelah lo," Ujar Kenan cuek.
"Huwaa! Ken yang bener aja lo! Gue takut nih!" Teriak Bella yang langsung memukul punggung Kenan keras.
Kenan terkekeh kecil,"Becanda"
Bella memutar bola malas,"Ngeselin lo"
Bella masih memegang jaket belakang Kenan. Hanya untuk berjaga jaga jika ada sesuatu hal yang tak di inginkan.
"Berapa lama lagi sih harus jalan? Gue capek," Keluh Bella manja.
"Bentar lagi"
Ternyata benar apa yang di katakan Kenan. Hanya butuh waktu berjalan sekitar tiga puluh menit mereka sudah sampai di tempat yang sangat sempurna untuk melihat salah satu sudut bukit yang cantik.
Dari sini kita bisa melihat bebatuan dan jalan sungai yang mengalir ke daerah yang ada di bawahnya.
Rasa lelah dan capek sudah terbayar dengan pemandangan yang tiada tara ini.
Bella memandang sekitarnya terkejut tak percaya,"Ken? Gue gak salah liat kan?"
"Liat apa?" Tanya Kenan yang masih mempersiapkan peralatan belajarnya.
"Pemandangannya bagus banget astaga! Gausah belajar lah kita foto foto aja di sini," Ujar Bella semangat sambil mengeluarkan ponselnya untuk selfie.
"Kesini buat belajar bukan buat pamer ke sosmed," Sindir Kenan yang masih membaca beberapa soal di tangan.
"Sekali doang Ken," Bujuk Bella.
"Nggak," Tolak Kenan cepat.
Akhirnya Bella mengalah dan mengikuti apa yang Kenan lakukan. Belajar.
Sungguh. Apa tidak ada waktu untuk bersenang senang?
Selang beberapa jam Kenan sudah menyelesaikan soal di kertas. Lalu menoleh ke arah Bella yang sedang tertidur dengan posisi tengkurap.
"Pake acara tidur segala," Gumam Kenan lirih. Dia memandang Bella cukup lama dan menyunggingkan senyum tipis di bibir.
Kenan menepuk pelan bahu Bella,"Bangun"
"Lima menit lagi Ma," Ujar Bella yang masih ada di alam bawah sadar.
"Gue tinggal," Ancam Kenan. Lalu dia berdiri dan berjalan pelan meninggalkan Bella.
"Eh? Gue di mana? Masih di sini?" Tanya Bella saat dia bangun dari tidur.
Bella celingukan,"Kenan mana? Lah?! Ken tungguin!"
Kenan ada di depan sana yang hampir tak terlihat lagi. Dengan cepat Bella membereskan peralatannya dan menyusul Kenan sambil berlari.
Karena kurang berhati hati Bella tersandung batu dan jatuh di atas jalan setapak.
"Aduh! Aw.. sakit," Rintihnya kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...