"Lo kenapa sih Bell? Dari tadi kusut amat," Ujar Caca karena melihat sahabatnya penuh dengan aura kelam. Bahkan makanannya pun tak di sentuh.
"Kurang makan ya Bell? Apa mau makan punya gue aja?" Tawar Gandhi sambil memperlihatkan semangkuk bakso yang sudah habis setengah.
"Paling masalah sama bokapnya lagi," Celetuk Elvan yang masih memakan mie ayamnya.
Dari arah pintu masuk, Bella melihat Kiara dan Kenan berjalan beriringan keluar kantin. Gerak gerik mereka tak pernah luput dari penglihatan Bella sejak Kiara dekat dengan Kenan.
"Dia kenapa nempel mulu sama dia sih?!" Rajuk Bella dengan tatapan tak sukanya.
Caca mebgernyit,"Dia siapa? Lo aneh deh,"
"Eh itu siapa? Murid baru?" Tanya Gandhi saat tak sengaja melihat gadis imut nan lucu berjalan bersama Kenan.
"Itu bukannya Kia? Iya kan Bell?" Tebak Elvan, karena dia pernah melihatnya saat mereka kecil dulu. Wajahnya memang tak pernah berubah.
"Hmm," Gumam Bella malas.
Caca menoleh dan melihat punggung Kiara dan Kenan yang sudah hampir menjauh,"Jadi yang di maksud 'dia' itu Kia? Yaelah deket sama Kenan doang lo udah kesel gini. Lo suka sama Kenan ya?" Goda Caca dengan menoel noel pipi kanan Bella.
"Gue mau ke kelas dulu," Bella berdiri lalu pergi dengan perasaan jengah.
"Eh makanan lo belom di bayar! Main kabur kabur aja dari tanggung jawab," Teriak Caca berniat menghentikan Bella.
"Biar gue yang bayar," Timpal Elvan.
Caca tersenyum smirk, sambil mengerjap ngerjapkan matanya manja,"Gue sekalian ya Van,"
"Ng--"
"Makasih Van! Bye!" Caca langsung berlari menyusul Bella sebelum Elvan menjawab.
"Sabar bro cewek emang gitu," Gandhi menepuk pundak Elvan pelan.
"Gue bayarin juga ya?" Sambung Gandhi dengan menampilkan deretan giginya.
"Sama aja lo!"
"Kak Bella!" Panggil seseorang dari arah belakang. Bella menoleh sedikit, lalu mukanya kembali masam semasam masamnya.
"Sendirian aja Kak?" Tanya Kiara saat mereka sudah berjalan beriringan.
"Menurut lo?"
Kiara menoleh mencari seseorang,"Kak Caca mana? Kok gak bareng?"
"Emang kenapa? Kepo banget," Tangkas Bella malas.
"Gak papa sih. Oh iya Kak tadi Kak Kenan ngajarin aku banyak pelajaran loh. Baik banget lagi orangnya, iya kan Kak?" Kiara menoleh ke kiri di mana Kenan berjalan bersama mereka.
"Hmm," Kenan berdehem sambi tersenyum tipis.
Bahkan dia gak pernah senyum kayak gitu ke gue! Nyebelin! Batin Bella kesal setelah melihat Kenan memberikan Kiara senyuman. Walaupun senyuman tipis namun bisa membuat hati Bella tak karuan.
"Emang gue peduli?" Sela Bella saat tak betah melihat kedekatan mereka.
"Kak Bella udah gak ada urusan sama Kak Kenan kan?" Tanya Kiara memastikan. Bella hanya berdehem sambil memutar bola mata malas.
"Berarti aku boleh dong belajar bareng sama Kakak. Boleh kan Kak?" Harap Kiara dengan senyum sumringah.
"Boleh aja," Ucap Kenan santai.
"Kak Bella mau ikut--"
"Gue duluan," Potong Bella lalu dia pergi dibelokan lorong. Memangnya siapa yang mau menyaksikan kedekatan dua insan yang membuat hati kita jungkir balik? Gak akan ada!.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...