1397 word
24 Juli 2020Kenan Pov
Senin sore sehabis pulang sekolah gue ajak Bella buat latihan ke tempat yang baru setiap latihan tentunya.
Suasana sore masih cerah dan macet seperti biasanya. Kota dan macet memang susah untuk di pisahkan.
Dan sedari tadi pertanyaan dia bikin gue gedek sendiri. Bahkan sekarang dia kembali bertanya.
"Kali ini lo mau bawa gue kemana?" Tanya Bella di jok belakang.
"Pertanyaan lo gak bisa di ganti?" Jawab gue jengah.
"Bisa kok, ekhem.. Kenan lo mau bawa gue kemana?" Dengan suara yang sedikit di haluskan?
"Itu masih sama"
"Gue mau lo culik kemana?" Ujar Bella dengan intonasi sedikit meninggi.
"Masih sama"
"Tinggal bilang lo mau bawa gue kemana?! Susah amat sih!" Oke. Dia udah kesal.
"Supermarket"
"Lo ngajak cewek belanja ke sini? Gak et--"
"Beli es krim yang banyak. Sesuka lo" Gue nyodorin uang beberapa lembar setelah dia turun dari motor.
Bella mengernyit,
"Lo gak kesambet kan?""Buruan sebelum gue berubah pikiran"
Dia berdecih kecil,
"Iya iya oke tunggu bentar"Dua puluh menit gue nunggu dia keluar dari tempat perbelanjaan.
"Di suruh beli yang gampang aja selama ini?" Gumam gue kesal.
"Gue beli cemilan juga" Dia megangkat satu kresek besar penuh dengan berbagai macam cemilan dan minuman di depan gue.
"Siapa yang nyuruh?"
"Yakali mau makan es krim doang, dikira manusia kutub?"
"Yaudah naik"
Gue lanjutin perjalanan ke arah jalanan yang penuh dengan pepohonan.
"Danau?" Ucapnya bingung
Gue turun dari motor,
"Setiap gue ajak pergi respon lo gak bisa ganti?" Gue menatap ke arah Bella"Terus gue harus makan samyang sambil kayang gitu?"
Gue berjalan ke arah pinggiran danau,
"Kurang ekspresif"Danau ini memang jarang ada pengunjung. Mungkin karena tempatnya yang jarang di ketahui orang.
"Emang lo pernah seneng? Idup cuma warna abu aja kok sok nasehatin gue"
Gue melirik Bella sekilas,
"Gue ngajak lo ke sini buat latihan bukan buat debat""Lo duluan yang mulai" Belanya kesal
"Mau jalan jalan dulu?" Gue mengalah dengan menawarkan dia melihat lihat daerah danau.
"Emang boleh?"
Tanpa menjawab gue langsung berjalan dahulu sedangkan Bella ada di belakang gue. Seperti biasanya.
"Pemandangannya cantik banget. Lo tau tempat ini dari mana?" Tanyanya senang.
"Gak sengaja liat"
"Iyain aja lah"
Gue memandangi semua keindahan ini tanpa berkedip sedetikpun. Terlalu indah untuk di tinggalkan.
"Ken naik perahu yuk" Ajaknya sumringah saat ada satu perahu yang sedikit tak terurus di pinggiran danau sana.
"Gak" Tolak gue mentah mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...