"Bisa diem gak sih?!" Teriak Bella geram.
"Maaf Kak," Cicit Kiara takut dengan wajah yang sangat menggemaskan.
Bagaimana seorang Bella tidak geram? Jika sedari tadi Kiara selalu mengikuti kemanapun Bella pergi. Sekarang dia sudah seperti induk ayam yang sedang menggiring anaknya untuk mencari makan. Sungguh memalukan.
Bella berhenti di lorong akan membawanya menuju ke ruang kepala sekolah.
"Gue mau OSN. Lo gausah ikut," Pinta Bella kesal sambil mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Kiara memasang tampang kaget,"Kenapa? Kia mau ikut Kakak,
"Gausah sok manja depan gue," Ujar Bella jengah lalu menempelkan ponselnya di depan telinga seperti menelfon seseorang.
"Dasar Kak Bella galak," Gumam Kiara dengan bibir di monyongkan.
Selesai berbicara di ponsel, Bella menyuruh Kiara untuk memasuki kelasnya.
"Masuk sana ke kelas lo," Ujarnya cuek.
"Kelas Kia di mana?" Tanya Kiara sopan.
Bella mendengus kesal, ini sungguh takdir yang sangat menjengkelkan,
"Lo sekelas sama gue,""Ngapain lo nyuruh gue ke sini?" Tanya Caca malas saat dia sudah sampai di antara Bella dan Kiara.
"Anterin sepupu gue ke kelas," Ucap Bella singkat.
"Jadi siswi barunya itu sepupu lo? Ih kamu kok gemesin sih," Ekspresi Caca langsung berubah dari yang malas menjadi semangat. Lalu mencubit pipi Kiara yang sedikit tembam.
"Hehe kenalin Kak nama aku Kiara Berliana," Kiara pun bersalaman dengan Caca dan mendapat decihan tak suka dari Bella.
"Nama gue Myesha lo bisa manggil gue Caca," Ujar Caca dengan sok manisnya.
"Udah sana lo berdua, gue mau pergi udah di tunggu kepsek," Usir Bella. Lalu dia berjalan ke arah ruangan kepsek yang memang tinggal beberapa langkah saja.
Kiara memandang punggung Bella yang sudah hilang saat memasuki ruangan.
"Kak Bella emang selalu galak gitu ya?" Tanya Kiara heran.
Caca mulai berfikir sejenaj,"Enggak sih dia anaknya biasa aja,"
"Kok kalo sama Kia kayak gak suka gitu?" Tanya Kiara sedih.
"Sirik kalik tuh anak. Udah gausah di pikirin yuk masuk kelas," Caca merangkul bahu Kiara mengajaknya memasuki kelas.
"Udah belajar?" Tanya Kenan saat mereka sudah di dalam mobil.
"Udah," Ujar Bella cuek.
"Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Kenan memastikan.
"Enggak," Bella masih setia memandang jalananyang ramai kendaraan berlalu lalang.
"Yakin?" Tanya Kenan meyakinkan.
Bella mendengus lalu menoleh ke sebelah kanannya,"Kenapa sih nanya mulu?!"
"Gak di cek dulu?" Ujar Kenan sekali lagi.
Karena malas berdebat dengan kesal Bella mengecek tasnya dan dia melotot saat benda berharganya tidak ada di dalamnya.
"Lah buku catetan gue mana?! Kok ilang?! Kayaknya tadi udah gue masukin ke sini deh. Aduh gimana nih? Mobilnya udah jalan juga," Ujar Bella panik sambil mencari di sekitarnya.
"Nih," Kenan menyodorkan buku yang berwarna pastel ke depan Bella.
Bella melotot,"Buku gue! Kok bisa ada sama lo?" Tanya Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLA
Teen FictionIni perihal rasa Rasa yang tak pernah mampu di utarakan Rasa yang bersimbur di balik kedok kebersamaan Rasa yang menunggu patah karena tak berulah Dan ini perihal hati yang menolak rasa Jika kamu pecandu rasa dalam diam yang bersembunyi di balik tat...