"Ngh~"Matahari pagi sudah menyapa bumi. Gadis yang tengah tertidur itu-pun bangun untuk memulai ke hidupan,
"Astaga.apa dia tidur di luar?" Elisa berjalan kearah pintu memastikan jeon ada di mana,
Permintaan bodoh Elisa di tolak mentah-mentah oleh jeon. Alasannya adalah,
"Kau terlalu kecil untukku...aku tidak bernafsu" Bahkan Elisa ingin mencakar wajah tampannya itu,
Elisa berlari kecil kearah dapur.benar saja. Jeon tidur di sofa,
"Oke.Elisa...tunjukan bakatmu" Elisa mulai berkutat dengan alat-alat masak,
Elisa berinisiatif untuk memasak masakan mexico.bukan'kah jeon berasal dari sini?,
Mungkin taco.dia hanya bisa memasak itu saja,
"Sedang apa kau?.." Sial.untung saja Elisa tidak menamparnya,
"Jangan membuatku terkejut.tuan" Jeon mengangkat Alisnya sebelah.
"Membuat makanan....maaf aku hanya bisa membuat taco" Elisa menyodorkan taconya kepada jeon yang masih terdiam,
"Kau membuatnya...dan kau tidak mengikat rambutmu?" Elisa mengangguk. Jeon telah mengambil taconya. Lalu duduk di kursi,
Elisa mengikat rambutnya tinggi-tinggi.mungkin di cepol. Agar tidak gerah-pikir lisa,
"Apa enak?" Jeon tidak menatap Elisa.ia hanya mengangguk.,
"Lumayan untuk gadis manja sepertimu.." Jeon menelan salivanya kasar saat menemukan cepolan tinggi itu.bukan apa. Pasalnya. Leher jenjang mulus itu terpampang jelas.sangat jelas,
"Kenapa diam?....hey tuan.tadi aku membuatnya dengan susah payah..mexican food memang sangat sederhana namun susah..." Jeon berusaha mengalihkan pandangannya,
"Tapi..tuan tahu tidak?...walaupun aku t-" Dengan alasan apapun Jeon menghentikan ocehan gadis rewel ini,
"Aku suka kesunyian..." Elisa mengangguk mengikuti langkah si Jeon untuk pergi ke dapur..
"Ya.aku juga suka kesunyian..tap-" Ocehan Elisa kembali terhenti saat Jeon memandangnya dengan tajam,
"Oke" Jeon menyerngit setelah beberapa detik Elisa diam.suasana jadi sangat sunyi,
"Sepi sekali?" Kerutan di dahi si Jeon bertambah tajam.ia menarik pinggang Elisa agar lebih dekat dengannya.Elisa terkesiap,
"Bukan'kah kau menyukainya?.." Jeon meremat pinggang ramping lisa.berusaha mencari tahu kenapa menjadi sangat sepi.rumahnya tepat di depan pantai,
"Tidak ada burung." Elisa menyerngit tidak mengerti dengan perkataan jeon,
"Memangny-"
DOR!
Jeon menarik Elisa untuk menjauh dari sana.tembakan itu terjadi secara mem-babi buta.tubuh Elisa bergetar.ia terus memeluk Jeon dengan erat.mengikuti kemanapun dia pergi,
"Elisa dengar aku.." Elisa menatap jeon.ia masih bingung.tembakan-tembakan itu masih belum berhenti.jadi mereka masih harus berhati-hati,
"Kau lihat sumur disana?" Ia menoleh.melihat sumur besar yang di tutupi oleh terpal. Setelah itu ia mengangguk,"Berlari lah Kesana....lalu lompat.jangan takut. Okay?" Elisa menggeleng pelan.ia mengeratkan pelukannya.itu sumur.bukan kolam berenang,
"Aku tidak mau....hiks" Jeon masih mengawasi.di lihat dari jendela.ia tahu bahwa itu adalah klien-nya yang menitipkan Elisa kepadanya,
"Ini bahaya....aku mohon mengertilah"Jeon menghapus jejak air mata gadis itu.ia membalas pelukannya.lalu menunduk,
DOR!
Kalau Jeon terlambat barang sedetikpun.maka nyawa mereka menajadi taruhannya,
"Baiklah....kau bersamaku" Jeon menarik nafasnya.lalu melepaskan pelukan Elisa,
"Hitungan ketiga kita lari...dan lompat..oke?" Elisa mengangguk,
"1...2...3" Mereka berlari. Lalu melompat,
.
.
.
.
TO BE CONTINUED....So...how are you guys???...BLACKPINK comeback juni...dungs😇gak sabar bangetttt
See u
I love u all
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You | Lizkook✓
Short Story-oneshoot/shortstory-[lizkook] "it's about the heart and time. they can't be forced" @salalalala97_ [23/12/19]