Problem one

1.8K 151 12
                                    

Namjoon kembali menguap untuk yang kesekian kali. Mata Namjoon mulai perih menatap layar laptopnya selama 3 jam tanpa istirahat akibat pekerjaan menumpuk yang tak kunjung selesai. Sebenarnya ini salah Namjoon juga. Semalam dia bercinta dengan Seokjin hingga menjelang pagi, dan akhirnya baru bisa terbangun jam 10 pagi. Tentu saja Namjoon tak bisa pergi ke kantor hari ini, dan terpaksa menelpon Hoseok bahwa Seokjin hari ini sedang sakit.

Namjoon tak berbohong, Seokjin memang sedang sakit sekarang. Dia tak bisa berjalan karna digempur habis-habisan oleh Namjoon. Namjoon tidak peduli dia sedang dihukum, karena kepalanya sudah sangat pusing dan terpaksa harus membuat sang kekasih menanggung akibatnya. Namjoon bahkan membantu Seokjin mandi, membantunya makan, dan Namjoon tak keberatan sama sekali, apapun demi Seokjin tercinta.

Seokjin mengerti bahwa Namjoon sedang sibuk, karna itulah dia memilih berbaring dikamar dan membiarkan Namjoon mengerjakan pekerjaannya yang tertunda di ruang kerjanya. Konsentrasi Namjoon kembali terganggu ketika mendengar bel pintunya berbunyi. Siapa yang mengunjungi Namjoon sore-sore begini? Tanpa membuang waktu Namjoon langsung berjalan menuju pintu depan untuk membuka pintu agak terkejut melihat sosok yang berada dibalik pintu.

"Kak Junmyeon?" Ucap Namjoon kaget.

Tak biasanya Junmyeon berkunjung di apartementnya.

"Hey, aku datang berkunjung karna mendengar kau sakit! Kau bisa sakit juga huh?" Kata Junmyeon sambil mengangkat sebuah paper bag berisikan buah dan makanan untuk Namjoon.

"Aku baik-baik saja." Kata Namjoon sambil mempersilahkan Junmyeon masuk.

"Wah, sudah lama aku tidak kesini ya Joon. Tempat ini bagus juga." Kata Junmyeon sambil berjalan mengitari apartemen Namjoon.

"Tidak sebagus apartemen kak Jun myeon," Ucap Namjoon sambil berjalan menuju pantry, ingin menuangkan segelas jus apel untuk Junmyeon.

"Bukan aku yang beli, itu hanya bekas ayahku!" Teriak Junmyeon yang kini sedang berada di ruang tengah, masih mengobservasi apartmen bernuansa silver itu.

Namjoon tersenyum. Ya, Junmyeon memang kaya raya. Bekerja menjadi jaksa mungkin hanya hiburan untuknya yang keturunan konglomerat. Junmyeon masih berjalan menelusuri apartemen Namjoon, bahkan dirinya sudah sampai di toilet pojok. Langkah Junyeon terhenti pada pintu kamar Namjoon yang agak sedikit terbuka. Tanpa ragu Junmyeon melirik masuk kedalam kamar Namjoon dan seketika matanya membulat ketika melihat sosok Seokjin yang tertidur di atas tempat tidur.

Beruntung Seokjin sudah mengenakan pakaian, meskipun pakaiannya sangat minim. Hanya lingerie ketat berwarna hitam yang mengekspos lekuk tubuhnya yang tak tertutup selimut. Junmyeon menelan salivanya gugup. Dia tak menyangka akan melihat seorang selebriti terkenal menggunakan lingerie diatas tempat tidur temannya. Dasar Namjoon, berandalan yang beruntung!!

Junmyeon langsung berjalan menuju ruang tamu setelah menutup pintu kamar Namjoon. Meskipun dia masih belum bisa melupakan apa yang dilihatnya tadi.

"Kak Junmyeon darimana" Tanya Namjoon sambil meletakkan segelas jus apel diatas meja.

"A-Ah... aku dari toilet tadi.. sekalian melihat-lihat sedikit." Jawab Junmyeon gugup sambil duduk di sofa.

"Oh ya Joon, kasus tanah Jaehwan itu sekarang diambil alih oleh adiknya, Lee Mingyu." Kata Junmyeon sambil meminum jus apel pemberian Namjoon.

"Lee Mingyu?"

"Ya. Itu sebenarnya kasus adiknya, waktu itu dia hanya mewakili adiknya saja."

Namjoon mengangguk paham.

"Aku sudah bertemu Mingyu, kelihatannya dia sangat bersemangat dalam kasus ini. Dia mati-matian ingin memmiliki tanah itu." Sambung Junmyeon.

"Apa ada jadwal bertemu dengannya lagi? Aku ingin membahas sesuatu dengannya. Aku pikir sedikit lagi bisa memenangkan kasus ini di pengadilan." Ucap Namjoon yakin.

I WANT YOU, Kim Namjoon!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang