Seokjin mengerjapkan matanya pelan sambil mengernyitkan dahi menahan sakit. Seokjin melirik jam diatas meja kecil disamping ranjang, sudah pukul 11 malam. Pantas saja Seokjin lapar, dia belum makan sejak pagi, dan tenaganya habis karna bercinta dengan Namjoon seharian.
Seokjin melirik Namjoon yang masih tertidur pulas. Kilasan memori ketika mereka sedang bercinta tadi siang langsung memenuhi pikiran Seokjin, membuat Seokjin langsung menutup wajahnya karna malu. Astaga, siapa yang akan menduga kalau Namjoon akan berubah 180 derajat ketika di atas ranjang? Seokjin tidak diberi kesempatan apapun, Namjoon yang sepenuhnya memegang kendali. Seokjin bahkan tidak punya waktu untuk beristirahat, dan Namjoon hanya memberinya kesempatan untuk sekedar bernapas.
Seokjin menggelengkan kepalanya, mencoba menyingkirkan semua memori itu. Seokjin meringis ketika mencoba beranjak dari tempat tidur. Badannya sakit, dan punggungnya serasa remuk. Seokjin berjalan dengan susah payah menuju kamar mandi. Seokjin ingat, dia belum mandi sejak pagi dan saat ini pasti rupanya sudah tidak karuan lagi. Dengan susah payah, akhirnya Seokjin berhasil berjalan ke kamar mandi. Seokjin terkejut ketika melihat pantulan dirinya di cermin kamar mandi.
Seokjin terlihat bersih, sepertinya dia sudah mandi. Rambutnya bersih, badannya tidak lengket dan tidak bau. Apa mungkin Namjoon yang memandikannya? Sepertinya itu benar, karena saat ini Seokjin mengenakan baju kaos besar berwarna hitam, dan itu bukan miliknya. Wajah Seokjin kembali merona, membayangkan Namjoon yang memandikannya ketika dia sedang tertidur. Seokjin segera membasuh wajahnya dan kembali menghela napas ketika melihat tubuhnya yang dipenuhi kissmark. Seokjin harus memutar otak untuk menutupi tanda itu, karena minggu ini dia ada pemotretan majalah.
Setelah membasuh wajah, Seokjin segera keluar dari kamar mandi. Seokjin kembali melirik Namjoon yang masih tertidur pulas. Seokjin langsung memegang perutnya yang tiba-tiba saja bunyi. Tentu saja Seokjin kelaparan, dia belum makan sejak pagi. Seokjin langsung melangkah menuju dapur, sesekali meringis menahan sakit di bagian bawah tubuhnya ketika sedang berjalan. Mungkin Seokjin akan terbiasa jika membiasakan diri untuk bergerak.
Seokjin menghela napas lega ketika melihat ada beberapa bahan makanan di dalam kulkas. Kulkas Namjoon terlihat sangat penuh untuk ukuran pria lajang yang tinggal sendirian. Apa Namjoon suka memasak? Sepertinya Namjoon bukan tipe seperti itu. Namjoon bahkan terlihat seperti tipe pria yang akan menghancurkan dapurmu dalam sekejap. Mungkin saja ibunya yang selalu mengisi isi kulkasnya? Ya, mungkin saja.
Seokjin mengeluarkan beberapa bahan makanan dari kulkas. Seokjin memutuskan untuk memasak makanan sederhana untuknya dan Namjoon. Seokjin yakin Namjoon juga sedang kelaparan sekarang.
"Sedang apa?"
Seokjin terkejut ketika Namjoon tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.
"Entahlah, aku akan memasak sesuatu yang cepat. Kau pasti juga sedang kelaparan kan?" Jawab Seokjin
Namjoon tidak menjawab, memilih diam sambil menyandarkan dagunya di pundak Seokjin.
"Aku tidak tau bajuku akan cocok di badanmu."
"Cocok darimana? Kau tidak lihat bajumu longgar begini?" Jawab Seokjin sambil memegang baju kaos yang menutupi sebagian pahanya itu
"Poinnya disitu, Jinseok."
Seokjin langsung menyikut perut Namjoon dengan kesal, "Dasar mesum! Aku juga kedinginan, tau. Kau membuang dalamanku entah dimana!"
"Aku memasukkannya di mesin cuci dengan bajumu yang lain, sehabis memandikanmu." Jawab Namjoon, membuat wajah Seokjin kembali merona.
Seokjin kembali memejamkan mata ketika tangan Namjoon berusaha masuk ke dalam bajunya. Napas Seokjin memburu ketika Namjoon kembali mencium ceruk lehernya pelan. Mau apa dia?

KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU, Kim Namjoon!
FanfictionTentang aktris sekaligus model papan atas Kim Seokjin, yang "menginginkan" Kim Namjoon, seorang Jaksa muda yang super genius. akankah Seokjin berhasil mendapatkan seorang Kim Namjoon?