Namjoon benar-benar mati gaya. Sungguh, baru kali ini dia tidak tahu harus bagaimana. Sosok pria yang selalu menghantui dirinya sehari-hari kini berdiri tepat dihadapannya, berjabat tangan dengan Jun myeon dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Seriously, diantara beribu manusia dimuka bumi ini mengapa harus Jaehwan yang menjadi kliennya? Kenapa harus dia yang menjadi partner Jun myeon pada kasus ini? Kenapa kepala divisinya harus memberi kasus ini padanya? Kenapa??
"Namjoon? Hey Jaksa Kim!" Kata Jun myeon sambil melambaikan tangannya pada Namjoon yang sejak tadi melamun.
"Oh, maaf.. i was lost my focus" Kata Namjoon sambil menghela napas pelan.
"Perkenalkan, ini Tuan Jaehwan, klien kita." Kata Jun myeon.
"Saya Jaksa Kim yang akan membantu anda kedepannya." Kata Namjoon sambik berjabat tangan dengan Jaehwan.
"Tentu saja saya tau anda Jaksa Kim, anda Jaksa yang terkenal, saya sangat bersyukur anda yang membantu Jaksa Jun menangani kasus saya." Jawab Jaehwan.
Namjoon merespon dengan senyuman, ternyata pria bernama Jaehwan ini sangat ramah. Ya tentu saja, bukankah semua orang berkata begitu? Kim Jaehwan, si pengusaha muda sukses yang humble, dermawan, tampan, dan..... ughh, Namjoon mulai kehilangan fokus lagi. Namjoon menggeleng pelan, dia harus fokus pada kasus ini dan mengesampingkan masalah pribadinya, dia harus tetap profesional bukan?
Ketiga pria tampan itu kini tengah duduk berdiskusi diruang kerja Jun myeon. Jaehwan terlihat serius bercerita tentang kasusnya, tentang seorang rekan bisnis yang menipunya perihal hak milik sebuah lokasi tanah yang sangat luas. Jaehwan merasa ditipu dan ingin memiliki lokasinya itu bagaimanapun caranya. Kasus ini tentu saja juga sedang diproses di pihak yang berwajib, dan kini dilimpahkan pada pihak kejaksaan.
"Bisa kutebak tanah ini sangat luas sehingga anda sangat berusaha untuk mendapatkannya kembali?" Kata Jun myeon.
"Begitulah, sebenarnya aku tidak begitu tertarik tentang masalah ini, hanya saja aku harus mendapatkan tanah itu kembali untuk adikku." Jawab Jaehwan.
"Adik? Oh, Lee Mingyu?"
"Benar Jaksa Jun, Mingyu kan adikku satu-satunya." Jawab Jaehwan sambil tersenyum lagi.
Yah, lagi. Jaehwan terlihat begitu santai, apakah dia terlihat seperti ini setiap hari? Apa hanya Namjoon yang stress tiap hari? Ya ampun, Namjon merasa seperti orang bodoh disini.
"Namjoon? Hey! Kau ini kenapa sejak tadi melamun terus?" Kata Jun myeon yang menatap Namjoon keheranan. Namjoon tidak pernah seperti ini, Namjoon dikenal sebagai Jaksa yang selalu fokus dan perfeksionis dalam bekerja.
"Ah, maafkan aku." Kata Namjoon sambil menggaruk tengkuknya kaku.
"Aku sebenarnya penggemar Jaksa Kim, kasus yang kau tangani selalu tuntas dan orang-orang sering membicarakanmu." Kata Jaehwan sambil menatap Namjoon dengan kagum
Oh really? Si brengsek ini mengaguminya? Eh tunggu, mengapa Namjoon menyebut Jaehwan brengsek? Memangnya kesalahan apa yang sudah Jaehwan lakukan padanya?
"Terima kasih, anda juga mengagumkan" Jawab Namjoon.
Oh, sejak kapan dia dan Jaehwan saling memuji?
"Kalian sepertinya sudah saling mengenal ya? Kalian terlihat akrab" Kata Jun myeon
"Benarkah? Ini pertama kalinya saya bertemu dengan Jaksa Kim," Jawab Jaehwan sambil meminum kopi yang sudah disediakan untuknya,
"Benarkah? Lalu mengapa kalian memakai jam tangan yang sama?" Kata Jun myeon sambil menatap arloji milik Jaehwan dan Namjoon secara bergantian.
![](https://img.wattpad.com/cover/211221388-288-k289369.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU, Kim Namjoon!
FanficTentang aktris sekaligus model papan atas Kim Seokjin, yang "menginginkan" Kim Namjoon, seorang Jaksa muda yang super genius. akankah Seokjin berhasil mendapatkan seorang Kim Namjoon?