Kim Namjoon

2.3K 258 7
                                    

Namjoon meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping tempat tidurnya. Malam ini Namjoon tak perlu mencharge ponselnya semalaman, karena hari ini dia jarang memainkan ponselnya, terlebih lagi malam ini dia fokus menghadiri pesta yang begitu melelahkan. Namjoon melirik jam dinding di dekat ponselnya, sudah pukul setengah satu malam, benar-benar malam yang panjang dan melelahkan.

Tiba-tiba Namjoon menghela napas, mengulas senyum samar serta kembali melirik ponselnya.

"Apa sebaiknya kuminta saja tadi?" Gumam Namjoon.

Ingatan Namjoon kembali lagi pada saat pesta tadi, pada saat dirinya dan Seokjin keluar bersamaan dari ruang ganti darurat. Mereka berjalan berdampingan menuju ruang pesta. Ruang pesta sudah ramai pada saat mereka masuk, para tamu undangan sudah duduk di kursi mereka masing-masing, dan semua mata tertuju pada Namjoon dan Seokjin begitu mereka berdua masuk.

Tentu saja. Seorang jaksa yang sedang naik daun dan selebriti terkenal berjalan bersama? Tentu saja itu bisa menjadi topik hangat dan pusat perhatian. Untung saja meja mereka berjauhan, jika tidak akan menambah kabar burung yang sudah mulai beredar.

Seokjin tersenyum pada Namjoon saat sudah duduk di kursinya, begitu pula Namjoon. Jarak meja mereka tidak terlalu jauh. Hoseok yang duduk di samping Seokjinpun langsung menatap Seokjin dengan tatapan penuh pertanyaan, dirinya seolah sudah siap menghujani Seokjin dengan swjumlah pertanyaan, tetapi Seokjin pura-pura mengabaikannya. Begitupula dengan Namjoon yang langsung ditatap serius oleh sang adik, Kim Taehyung yang merupakan fans berat Seokjin. Namjoon hanya tersenyum dan mengabaikan tatapan membunuh adiknya itu.

Selama pesta berlangsung, Namjoon tak bisa berhenti mencuri pandang pada Seokjin. Bahkan sesekali pandangan mereka bertemu, karena Seokjin pun tidak bisa berhenti melirik Namjoon. Seokjin tidak bisa berhenti tersenyum seperti orang gila, hatinya sangat senang mendapat respon positif dari Namjoon, dan itu merupakan hal paling membahagiakan buat Seokjin. Nampaknya Namjoon juga merasakan hal yang sama, karena sejak tadi lesung pipinya tidak pernah pudar dari wajahnya, selalu tersenyum karena hatinya sedang berbunga-bunga. Seokjin tidak bodoh, dia tau bahwa jaksa muda itu juga tertarik kepadanya.

Namjoon tak bisa melupakan saat pesta tadi berakhir. Ada begitu banyak tamu undangan yang langsung menghampirinya. Maklum saja, ini biasa terjadi jika dirinya keluar dengan sang ayah. Dengan terpaksa Namjoon meladeni para tamu undangan itu, padahal Namjoon ingin langsung menghampiri Seokjin ketika pesta sudah selesai. Namjoon sesekali melirik ke arah Seokjin yang saat itu juga terlihat sibuk dengan beberapa tamu undangan dan awak media. Menit berikutnya Namjoon melirik Seokjin yang sudah berpindah tempat, namun masih terlihat sibuk meladeni tamu undangan. Namjoon tersenyum, tentu saja Seokjin lebih sibuk daripada dirinya, tentu saja lebih banyak yang ingin bertemu dengan Seokjin, karena sekali lagi wanita itu adalah bintang Bellmonth. Namun senyuman Namjoon memudar ketika dia sudah tidak melihat Seokjin di dalam ruangan pesta. Kemana perginya Seokjin?

Namjoon mulai gelisah, tetapi dia masih harus meladeni tamu ayahnya. Namjoon ingin pembicaraannya dengan beberapa pengusaha pengembang batu bara ini segera berakhir agar dia bisa mencari Seokjin. Namjoon hanya bisa berharap demi menjaga etika dan sopan santun. Namjoon terus mencuri pandang mencari Seokjin, namun dia tetap tidak menemukannya. Setelah tamu ayahnya pergi, Namjoon langsung berjalan mengelilingi ruang pesta untuk mencari Seokjin. Namjoon tidak punya hal pendukung apapun yang bisa membantunya mencari Seokjin. Dia tidak punya nomor ponsel Seokjin, dan baru bertemu dengannya beberapa saat yang lalu. Apalah mungkin Namjoon bisa bertemu dengan Seokjin lagi? Atau apakah pertemuan mereka hanya sebatas basa-basi sekali saja?

Namjoon hampir saja putus asa, hingga beberapa saat kemudian dia melihat Seokjin yang terlihat sedang mencari seseorang di dekat pintu keluar. Wajah Seokjin sangat panik, dia terlihat kesulitan karena sangat banyak tamu yang berlalu-lalang di dalam ruangan pesta. Namjoon sungguh tak kuasa menahan senyumnya. Apakah Seokjin sedang mencarinya? Astaga, tolong Namjoon saat ini juga, sepertinya dia terlalu narsis dan percaya diri. Tapi bolehkah Namjoon sekedar berharap?

I WANT YOU, Kim Namjoon!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang