Ms. Jeon

2K 227 3
                                        

Note : Cerita republish itu biasanya akan mengalami revisi besar-besaran,  sama halnya dengan cerita ini.  Jadi banyak yang aku ubah, terutama dari dialog dan tata tulis. Tapi alur cerita pasti tetap sama.

.

.

.








Taehyung menggeser sebuah lemari kecil  untuk mengganjal pintu kamarnya. Dengan napas yang masih terengah-engah, Taehyung akhirnya berhasil mengganjal pintu kamarnya itu. Suara gedoran dari luar masih terdengar jelas. Taehyung tidak bisa mengunci kamarnya karna sang ibu, Nyonya Kim membuang kunci kamar sang anak bungsu. Sudah hampir 30 menit Nyonya Kim menggedor pintu kamar Taehyung dan memaksa anak bungsunya itu keluar kamar, bahkan Nyonya Kim menyuruh beberapa pelayan kamar untuk membuka pintu kamar Taehyung dengan paksa, namun Taehyung tetap bersikeras untuk tetap di dalam kamar.

"Kim Taehyung, ini peringatan terakhir! Buka pintunya sekarang atau ibu akan mengunci kamarmu dari luar selama seminggu!" Teriak Nyonya Kim dari balik pintu.

"Tidak mau! Aku sudah bilang berhenti menjodohkanku dengan orang asing. Aku bukan kak Namjoon,aku tidak mau!!" Balas Taehyung

"Tapi kali ini wanita yang berbeda Tae, ibu pastikan kau akan menyukainya. Kau coba saja berkenalan dengannya,  sekarang dia sudah menunggu di restoran. "

"Sudah kubilang tidak mau ya tidak mau, bu! Kenapa ibu selalu memaksa? Aku tidak suka!"

"Ibu melakukan ini karna kau tidak pernah serius menjalani hubungan. Dan kali ini,  ibu mendapatkan wanita yang luar biasa Tae, ibu bahkan kesulitan mengatur waktu dengannya, kalau kau tidak menemuinya ibu akan malu! Cepat keluar sekarang juga!"

"Masalah asmaraku adalah urusanku bu. Dan aku tidak peduli dengan perjanjian ibu. Salah ibu membuat janji tanpa persetujuan dariku. Suruh saja Kak Namjoon menemuinya,  karna aku sampai kapanpun tidak akan mau!" Teriak Taehyung sambil menendang pintu kamarnya dengan kesal, membuat Nyonya Kim terkejut sekaligus kesal.

Nyonya Kim mendengus kesal. Dia kesal sekali. Sepertinya dia salah jika mengira Taehyung akan menurut seperti Namjoon. Nyonya Kim memang gemar menjodohkan kedua puteranya. Bukan tanpa alasan, namun Nyonya Kim gelisah melihat kedua puteranya yang jarang memiliki kekaaih dan tidak begitu tertarik menjalin hubungan asmara. Padahal kurang apa kedua puteranya? Tampan, pintar, karir bagus, mapan, manner nya bagus, lalu mengapa masih single? Nyonya Kim hanya tidak tau harus menjawab apa jika teman-temannya bertanya mengenai hal itu padanya. Alhasil, teman-temannya mengantri untuk mengajukan putri mereka pada Nyonya Kim. Namun sayangnya kedua anak Nyonya Kim itu selalu menolak, dan hasilnya Nyonya Kim malu pada teman-teman sosialitanya. Tak jarang dari mereka menganggap kedua puteranya pilih-pilih dan menolak puteri mereka karena dianggap kurang oke.

Nyonya Kim mengerang kesal, dia tidak ingin malu lagi untuk kesekian kalinya.  Masalahnya adalah, gadis yang akan dia coba jodohkan dengan anaknya kali ini bukan gadis biasa. Nyonya Kim harus memutar otak agar Taehyung mau menemuinya. Tidak, setidaknya salah satu anaknya harus menemui gadis pilihannya ini. Tapi bagaimana caranya?

"Ibu? Dimana Taehyung?"

Terdengar suara Namjoon dari arah pintu ruang tamu, membuat Nyonya Kim langsung berlari menemui anak sulungnya itu.

"Namjoon, kau harus membantu ibu kali ini, kalau tidak ibu akan mati karna malu." Kata Nyonya Kim sambil memegang lengan anak sulungnya itu dengan erat.

"Ibu bicara apa? Mana Taehyung? Dia menelponku untuk segera kemari, katanya dia hampir mati karna ibu."

"Jawab dulu pertanyaan ibu! Kau harus bantu ibu, Namjoon. Ibu mohon!"

I WANT YOU, Kim Namjoon!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang