Perkiraan Seokjin memang tepat. Sejak 2 hari Jaehwan resmi menjadi orang nomor satu di agensi Seokjin, beritanya langsung tersebar. Muncul kabar burung dan gosip tak jelas tentang Jaehwan dan Seokjin. Berita itu sangat heboh hingga mendominasi media hiburan selama 2 hari ini. Jaehwan dan Seokjin mungkin sudah terbiasa, namun bagaimana dengan Namjoon? Selama dua hari itu Namjoon tak bisa konsentrasi bekerja. Jangan salahkan Namjoon, sebelum kabar ini nuncul, Namjoon sudah lebih dulu insecure. Lalu bagaimna sekarang setelah ada kabar tentang Jaehwan yang membeli agensi Seokjin? Wajar saja Namjoon khawatir seperti orang gila.
Beritanya sangat heboh, hingga membuat Jaehwan yang tadinya terbiasa menjadi risih. Jaehwan menyuruh adiknya Mingyu untuk segera mengklarifikasi semuanya, menjelaskan bahwa dialah yang membeli agensi, bukan dirinya namun Mingyu menolak karena berbagai macam alasan bisnis.
Seokjin juga mengerti. Mengerti sekali jika Namjoon akan merasa terganggu. Selama dua hari Seokjin menginap di apartemen Namjoon, berharap bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan sang kekasih dan sedikit menghibur Namjoon yang terlihat sangat bad mood, namun nyatanya Namjoon selama dua hari ini memilih untuk lembur dan ketika Namjoon pulang, Seokjin sudah tidur. Besok hari Namjoon akan pergi pagi-pagi sekali, atau Seokjin yang berangkat syuting subuh. Hasilnya mereka jarang berinteraksi.
Seokjin lelah. Seokjin tidak mengerti mengapa Namjoon menghindarinya. Mengapa Namjoon harus menghindarinya? Ini kan bukan salah Seokjin? Lagipula ini tidak seperti Namjoon yang biasanya.
Seokjin menghela napas. Ini sudah pukul 9 malam dan Namjoon belum pulang. Apa malam ini Namjoon akan pulang larut malam lagi? Seokjin menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tidak boleh. Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Jika Namjoon tidak bicara padanya Seokjin mungkin bisa gila. Seokjin berpikir keras bagaimana cara menarik perhatian Namjoon. Seokjin meraih ponselnya dan mencari beberapa informasi, dan senyuman terukir diwajah cantiknya ketika melihat artikel yang menurut Seokjin akan membantunya. Seokjin berharap itu dapat membantunya.
^_^
Namjoon menekan password apartementnya dengan lesu. Malam ini dia lembur lagi, namun tidak separah malam sebelumnya. Sebenarnya Namjoon tidak sengaja, hanya saja pekerjaannya semakin menumpuk dan berita tentang Jaehwan dan Seokjin benar-benar mengganggunya. Namjoon benar-benar lelah. Dinyalakannya lampu ruang tengah dan berjalan menuju pantry untuk minum segelas air putih.
Namjoon kembali melangkah menuju kamarnya. Namjoon menyalakan lampu kamar dan terkejut ketika melihat barang-barang Seokjin yang tergeletak di atas ranjang. Astaga, bagaimana mungkin Namjoon lupa bahwa Seokjin ada diapartemennya? Lalu dimana Seokjin?
"Jinseok?" Kata Namjoon sambil menyusuri kamarnya mencari Seokjin, namun hasilnya nihil.
"Jinseok?" Namjoon mulai khawatir. Kemana Seokjin?
Namjoon hampir meninggalkan kamarnya berniat untuk mencari Seokjin, namun diurungkan ketika Namjoon merasakan sepasang lengan memeluknya dari belakang. Namjoon ingin berbalik namun Seokjin semakin mengeratkan pelukannya, menahan Namjoon untuk berbalik.
"Jinseok? Tadi kau darimana?"
"Dari kamar mandi," Jawab Seokjin sambil terus memeluk Namjoon.
Namjoon tersenyum, rasa lelahnya langsung hilang begitu saja ketika Seokjin memeluknya. Bagaimana mungkin Namjoon ingin mengabaikan asistensi Seokjin yang betul-betul berpengaruh dalam hidupnya? Namjoon memegang tangan mungil Seokjin, melepas pelukan kekasihnya itu dan berbalik berniat ingin memeluk Seokjin kembali. Seokjinpun langsung mengalungkan tangannya pada Namjoon, membuat Namjoon sedikit terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU, Kim Namjoon!
Fiksi PenggemarTentang aktris sekaligus model papan atas Kim Seokjin, yang "menginginkan" Kim Namjoon, seorang Jaksa muda yang super genius. akankah Seokjin berhasil mendapatkan seorang Kim Namjoon?