Chapter 18

470 38 8
                                    

Setelah berhasil keluar dari kediaman Hyuga, mereka pun segera pergi menuju sekolah.

Sekitar 1 jam, mereka semua telah sampai di sekolah.

Ino melirik ke arah jam tangannya.

"Pukul 18.00," gumam Ino.

Mereka segera memarkirkan mobil. Untung saja sekolah masih belum di tutup dan hanya menyisakan beberapa guru di sana.

"Oyy, kita harus bersembunyi," ucap Naruto.

"Ck, untuk apa kita bersembunyi, para guru pasti menyadarinya dengan adanya mobil kita semua," ucap Shikamaru.

"Kita harus mencari alasan," ucap Ino.

"Bagaimana jika kita bilang bahwa ada beberapa barang milik kita tertinggal dan itu sangat penting. Lagipula para guru juga tidak akan bisa melarang kita karena ada Uchiha, Namikaze, dan Hyuga," ucap Tenten.

"Ah, kau benar. Mereka semua adalah donatur terbesar di sekolah ini," ucap Ino.

Mereka akhirnya setuju. Saat memasuki lorong sekolah, mereka bertemu dengan Anko sensei.

"Permisi sensei. Kami semua meminta ijin untuk memasuki kelas karena ada beberapa barang penting milik kami yang tertinggal di kelas," ucap Hinata dengan wajah yang memelas.

Anko sensei yang melihat itu menghela nafas berat.

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Sebentar lagi sekolah akan di tutup."

"Ha'i sensei."

.

.

.

.

.

.

.

Drapp

Drapp

Suara langkah kaki mereka semua bergema di lorong sekolah yang gelap.

Mereka menatap sekeliling dengan waspada. Berjaga-jaga bila ada sesuatu yang mencurigakan.

Mereka pun telah sampai di lantai 3. Entah mengapa tiba-tiba aura di sekelilingnya berubah menjadi berat dan menakutkan.

"Ternyata sekolah di malam hari jauh lebih menyeramkan," ucap Naruto.

"H-hinata ayo cepat selesaikan," ucap Ino ketakutan.

Hinata pun segera mengeluarkan kertas segel. Sakura yang melihat itu menatap Hinata dengan tajam.

Tanpa mereka sadari, Sakura mencoba mendekati Hinata. Sasuke menatap Sakura dengan bingung.

'Apa yang akan dia lakukan,' batinnya.

Tanpa aba-aba, Sasuke tiba-tiba mendorong Sakura hingga terjatuh.

"Hoyy teme, apa yang kau lakukan kepada kekasihku," ucap Naruto dan menghampiri Sakura.

"Tunggu Naruto, jangan mendekatinya."

"Apa maksudmu?."

"HAHAHAAAHAA," Sakura tiba-tiba tertawa dengan sangat keras.

Mereka menatap Sakura dengan terkejut dan juga takut.

"Siapa kau?," tanya Sasuke.

Sakura menyeringai menatapnya.

"Khee, tidak kusangka kau menyadarinya."

Tiba-tiba sebuah asap hitam keluar dari tubuh Sakura dan ia pun jatuh pingsan.

Mereka semua terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya.

School of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang