Chapter 5

759 80 5
                                    

"A-a-a-aku...."

"Ada apa Hinata?" tanya Sakura bingung.

"I-itu... Se-sebaiknya k-ki-ta cepat pe-pergi dari si-sini" ucap Hinata 

"Memang ada apa?" tanya Shikamaru penasaran.

"I-itu.. A-ano maksudnya tempat i-ini terasa se-semakin me-menakutkan"

"Kau benar Hinata-chan, aku juga merasa begitu" ucap Naruto dengan wajah pucat pasi.

"Ck, cepat kita selesaikan ini" ucap Sasuke.

Sasuke berjalan terlebih dahulu, lalu di susul dengan yang lainnya.

"Dobe, cepat buka pintunya!" ucap Sasuke dengan datar.

"Ehh?! Kenapa harus aku teme?!" ucap Naruto terkejut.

"Ck, cepatlah baka!" kesal Sakura.

"Sakura-chan.... Baiklah aku akan membukakan pintunya demi dirimu Sakura-hime" ucap Naruto dengan semangat.

Sakura yang mendengar perkataan Naruto pun tiba-tiba merona.

"Cepatlah Naruto!" ucap Sai.

Naruto pun mendekati pintu, lalu ia pun menengok ke arah teman-temannya.

Disana Sakura kekasihnya menatapnya dengan cemas, Ino sedang memeluk lengan Sai, Tenten berada di samping Shikamaru sambil menggenggam tangannya, dan Hinata yang berada di belakang Sasuke.

Semua teman-temannya menatap Naruto dengan cemas.

'Glek'

"Huh~ ba-baiklah... Aku a-akan me-membuka ge-gembok pintu-nya" ucap Naruto dengan terbata-bata.

Naruto pun mencoba membuka gemboknya tetapi tidak bisa.

"Eh?! Gemboknya sulit di buka" ucap Naruto.

Seketika mereka semua pun mencoba membuka gemboknya. Baik Shikamaru, Sai, Tenten, Ino, Naruto, Sakura dan Sasuke tidak bisa membuka gemboknya.

Sekarang giliran Hinata untuk membuka gemboknya.

Hinata menatap gemboknya dengan ragu. Entah kenapa ia merasa firasat buruk.

Saat Hinata akan menyentuh gemboknya ia melihat sebuah lambang klannya.

'Bukankah ini simbol klan Hyuga?! Bagaimana bisa?' batin Hinata

"Hinata, kenapa kau diam?!" tanya Tenten.

"A-ah... Go-gomen"

Lalu Hinata pun mencoba membuka gemboknya dan tadaaa ia berhasil membukanya.

Semua teman-temannya menatap Hinata dengan terkejut.

"Bagaimana bisa?! Padahal tadi itu sulit sekali untuk membuka gemboknya" ucap Shikamaru.

"Yoshh... Baiklah. Biar aku saja yang membuka pintunya" ucap Naruto

Naruto pun membuka pintunya.

Ceklek

Krieett

"Menyeramkan" ucap Sakura yang diikuti dengan anggukan yang lainnya.

Naruto dan yang lainnya pun membawa semua bukunya ke dalam gudang.

Hinata menatap isi gudang itu dengan teliti.

"Kalian harus Mati!!"

'Deg'

Hinata terkejut mendengar sebuah suara yang lirih dan menyeramkan.

Lalu ia menatap semua temannya, dan teman-temannya seolah-olah tidak mendengar apa pun.

'Suara siapa itu?!' batin Hinata.

"Akhirnya selesai juga dattebayou. Sepertinya tidak ada yang aneh dengan ruangan ini" ucap Naruto

"Kau benar Naruto. Sepertinya ucapan kepala sekolah itu tidak-"

Brukk

"KYAAAA!"

Para gadis pun berteriak kencang. Lalu mereka semua berlari keluar gudang.

"Hosh... Hoshh... Su-suara a-apa ta-tadi i-itu" ucap Ino dengan terbata-bata.

"Aku-aku juga ti-tidak t-tau" ucap Sakura dengan wajah ketakutan.

Drapp

Drapp

"Hoii... Kenapa kalian para gadis meninggalkan kami di dalam gudang" ucap Naruto

"Ka-kami terkejut mendengar s-suara tadi" ucap Tenten.

"Itu hanya suara kardus yang terjatuh saja" ucap Shikamaru.

"Tenanglah, kita semua baik-baik saja bukan" ucap Sai.

"Cepat tutup pintu gudangnya dobe" ucap Sasuke.

"Ck.. Iya ya teme. Dasar!" ketus Naruto.

Brakk

"Pelan-pelan baka!" kesal Ino.

"Huh~ dasar cerewet" gerutu Naruto.

"Mati!!!"

'Deg'

Brukkk

"HINATAA!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

School of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang