Chapter 4

835 86 6
                                    

"Ja-jadi kenapa ka-kalian datang ke-kema-ri?!" ucap Hinata.

"Hhehe kami hanya ingin mengajakmu jalan-jalan Hinata-chan" ucap Naruto sambil tersenyum lebar.

Hinata sedang berkumpul di ruang tamu bersama teman-temannya. Hinata menatap semua temannya dengan raut wajah bingung. Lalu ia pun menghela nafas berat dan tersenyum tipis.

"Gomen minna. Se-sepertinya a-aku tidak bisa ikut ka-lian jalan-jalan" ucap Hinata

"Kenapa?" tanya Sakura penasaran.

"A-aku... I-itu... Emm disini se-sedang sepi, ja-jadi aku ti-tidak bisa me-meninggalkan ma-mansion ini" ucap Hinata sambil menunduk.

Melihat gelagat Hinata yang aneh, Shikamaru merasa Hinata menyembunyikan sesuatu.

"Memang kemana semua penghuni mansion ini?!" tanya Tenten

"Me-mereka semua a-aku li-liburkan. Tou-san dan kaa-san sedang pe-pergi ke luar kota, sedangkan nii-san se-sedang sibuk me-mengurusi ka-kantor" jawab Hinata

"Hm baiklah. Bagaimana jika kita semua menemani Hinata seharian penuh ini" ajak Sakura dengan semangat.

"Aku setuju. Aku baru pertama kali memasuki mansion ini" ucap Ino.

"Aku juga setuju" ucap Tenten.

"Bagaimana dengan kalian para pria?!" tanya Sakura

"Kami juga ikut" ucap Naruto dengan semangat.

"Hn/hm/mendokusai"

.

.

.

.

Hari ini Hinata membawa mobil ke sekolah. Ia berangkat pagi-pagi sekali.

Saat Hinata akan memasuki kelas, Hinata merasakan hawa kebencian dari suatu ruangan di sekolah ini. 

Hawa ini semakin menjadi-jadi. Hinata yang memang hanya bisa melihat dan merasakan hal gaib, ia menatap sekelilingnya.

Hinata tiba-tiba menjadi pucat. Entah mengapa ia merasa akan ada hal yang buruk terjadi hari ini.

Lalu ia pun memasuki kelas dengan menunduk. Dan ia pun menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangannya.

.

.

.

Teng... Teng... Teng

"Akhirnya istirahat juga" ucap Naruto riang.

"Huh~ menyebalkan sekali Anko-sensei" gerutu Ino

"Hinata apa kau baik-baik saja?!" tanya Sakura dengan khawatir.

Seketika Naruto dan yang lainnya menatap ke arah Hinata. Hinata terlihat sangat pucat.

"Hey Hinata?! Apa yang terjadi?!" ucap Tenten dan menepuk pundak Hinata. Seketika Hinata tersentak.

"E-eh... Go-gomen a-aku ta-tadi t-tidak mende-ngarkan" ucap Hinata gugup.

"Tidak papa Hinata. Apa kau sakit?" ucap Ino.

"T-ti-dak k-k-ok aku ba-baik ba-ik sa-saja" ucap Hinata

"Apa kau yakin?!" tanya Sasuke yang sedari tadi memperhatikan tingkah Hinata yang menurutnya aneh.

"I-iya"

"Baiklah... Apa kau mau ikut kami ke kantin?!" tanya Shikamaru

"Ba-baiklah" ucap Hinata.

Mereka semua pun pergi menuju kantin. Tapi..

"Hey kalian!" panggil seseorang yang tidak lain adalah Kakashi sang sensei mereka.

"Ada apa sensei?" tanya Naruto

"Bisakah kalian membawa buku-buku ini ke gudang?" tanya Kakashi

"Ah.. Tentu saja sensei. Biar kami membawa buku ini semua ke gudang" ucap Naruto

"Baiklah. Arigatou anak-anak" ucap Kakashi dan pergi meninggalkan mereka semua.

.

.

.

"Issh... Aku kira sensei membawa buku sedikit. Ternyata banyak sekali" ucap Naruto kesal.

"Sudahlah dobe, berhenti menggerutu" ucap Sasuke dengan ketus.

"Hey kalian! Sudahlah jangan ribut! Ayo kita simpan buku-buku ini ke gudang agar kita bisa cepat beristirahat. Aku sudah lapar!" ucap Sakura dengan kesal.

"Hn"

"Ok dattebayou" 

Tanpa terasa mereka berjalan menuju lantai 3 atas sekolah. Mereka semua pun berhenti.

"Eh?! Kenapa kita kesini?!" tanya Ino bingung.

"Sepertinya kita melewati gudang sekolah" ucap Sai.

Mereka semua merasakan hawa dingin yang menusuk kulit mereka.

"He-hey! Aku merasakan tempat ini sa-sangat menyeramkan" ucap Sakura.

"Aku pun juga begitu jidat" ucap Ino.

"Ayo kita kembali ke gudang yang berada di lantai sebelumnya" ucap Tenten. Sebenarnya ia juga merasakan hawa menyeramkan disini.

"Hey sepertinya itu sebuah ruangan yang tidak terpakai. Mungkin saja itu juga gudang" ucap Naruto dan menunjuk ke arah ruangan yang berada di ujung lorong.

Mereka semua menatap ke arah yang ditunjuk Naruto.

Mereka terkejut ketika melihat ruangan yang diberi tahu Naruto.

"Hey baka! Itu adalah gudang yang tidak boleh dimasuki oleh siapa pun karena gudang tersebut berhantu" ucap Sakura

"Eh?! Jadi itu gudangnya ya. Ayolah itu hanya gudang tua yang terlihat menyeramkan karena berada di ujung lorong" ucap Naruto yang sebenarnya menahan rasa takutnya.

"Apa kalian percaya dengan ucapan kepala sekolah tentang gudang tua itu?!" tanya Shikamaru.

"Hn"

"Entahlah"

"A-aku tidak percaya dattebayou"

"Mu-mungkin"

"....."

Hinata menatap gudang tua yang berada di ujung lorong dengan datar. 

'Deg'

Hinata terkejut melihat sosok yang ada di gudang tua itu.

"A-a-a-aku...."

.

.

.

.

.

.

TBC

Haloo minna?

Hhhee maaf kalau ceritanya jelek^^

Author gak jago bikin cerita horror. Ini cerita horror author yang pertama^^

Gomen ya kalau ceritanya kurang memuaskan.

Salam hangat

Maulani

School of MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang